Hasil
Penelitian Bahan Bangunan Piramida di Mesir Ungkap Kebenaran Al Qur'an
Kebenaran ilmiah yang telah diterbitkan dalam abad kedua puluh satu telah disebutkan dalam Alquran sejak empat belas abad yang lalu. Dalam waktu lama para ilmuwan kebingungan karena mereka tidak mampu menemukan rahasia dari konstruksi dan bahan bangungan dan dalam waktu lama pula umat manusia memandang bahwa banguan itu adalah sebuah teka-teki yang membingungkan dalam waktu lama para penulis menyusun tulisannya tentang bangunan tersebut yang hanya sebuah legenda dan dongeng belaka namun akhirnya, kebenaran mulai muncul dan melalui penelitian ilmiah modern, yaitu piramida.
Penelitian
terbaru mengatakan bahwa piramida dibangun dari tanah liat dan panas! Dan yang
sangat menakjubkan adalah bahwa Alquran telah mengungkap fakta ini dengan
sangat jelas sesuai dengan ungkapan Firaun saat itu. Namun sebelum ini, mari
kita merenungkan apa yang para ilmuwan temukan baru-baru ini.
Dalam
edisi tanggal (1 Desember 2006) Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah
yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun
piramida! Menurut penelitian Amerika-Perancis menyebutkan bahwa batu yang
digunakan untuk membuat darinya piramida, sebelumnya telah dilemparkan di bawah
kayu lalu dipanaskan sehingga membentuk batu keras yang hampir normal.
Para
ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dan mengelola tanah liat
dan metode yang mereka gunakan masih menjadi rahasia dan tidak diizinkan untu
diakses atasnya atau terkodifikasi pada nomor yang mereka tinggalkan. Profesor
Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang palign
besar di Giza itu terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat
secara manual.
Dan
dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic
Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry Firaun untuk
membangun monumen yang tinggi secara umum, dan membangun piramida pada khususnya.
Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan
Kilogram, dan inilah yang membuat Firaun menggunakan batu alam untuk membangun
dasar Piramida,
dan lumpur dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi. Setelah berhasil
mencampur lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam
dan berhasil membuat uap air darinya sehingga membentuk campuran tanah liat,
maka akan dilakukan template diatas kayu dan dituangkan dalam tempat yang
disediakan di dinding piramida.
Profesor
Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis
dengan menggunakan mikroskop electron terhadap batu tersebut dan menemukan
jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur, sedangkan
ahli geologi sampai baru-baru ini, belum memiliki kemampuan untuk membedakan
antara batu alam dan batu buatan dengan metode ini, tetapi hari ini mereka bisa
membedakan berkat teknologi modern. Oleh karena itu, professor kembali membuat
batu besar dengan metode ini dalam waktu sepuluh hari.
Seorang
ilmuwan Belgia Guy Demortier yang sebelumnya dalam waktu yang lama
mempertanyakan keabsahab penelitian ini berkata: Setelah bertahun-tahun
melakukan riset dan studi sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak
di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.
Firaun
dalam membangun piramida menggunakan sejumlah besar batu sampai dengan 2-2,8
juta batu, studi baru juga mengatakan bahwa beberapa arkeolog Mesir membantah
bukti-bukti ilmiah baru-baru ini, dan mereka menyatakan bahwa orang Mesir kuno
memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam
ribu kilogram! Itu menurut majalah Times America.
Seorang
Profesor Prancis Joseph Davidovits telah melakukan eksperimen selama dua puluh
tahun lamanya dan menemukan bahwa piramida dibangun dari lumpur, terutama
dibagian yang tinggi piramida di mana sulit untuk menaikkan batu alam.
Ini
adalah Analisis gambar secara elektronik terhadap batu Piramida terbesar
seperti yang disajikan oleh situs terkenal tentang biologi.
Sebuah
penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari” dan
menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa
metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari batu piramida).
Sebuah
gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir
di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode
tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak
ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!
Keajaiban
Al-Qur’an Mendahului Penemuan Ilmiah
Banyak
ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan fakta bahwa bangunan piramida dan bangunan lain
dari bangunan yang tinggi, dalam hal ini Allah berfirman :
“Dan
berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain
aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah
untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan
Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta”.
(Al-Qashash:38)
Dalam
ayat ini menunjukkan tentang teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan
tinggi sebuah monumen seperti firman Allah : “buatkanlah untukku bangunan yang
Tinggi”
Dan
kata bangunan secara bahasa adalah setiap bangunan tinggi.
Teknik
ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat :
“Maka
bakarlah Hai Haman untukku tanah liat”
Subhanallah!
Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang
ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah
liat! Dapat dikatakan: Bahwa keajaiban Al Qur’an menunjukkan bahwa cara untuk
membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada
waktu turunnya Alquran,
Ini
berarti menunjukkan bahwa ide bangunan piramida, monumen, patung dan
benda-benda antik lainnya dari tanah liat, tidak datang hanya di akhir abad dua
puluh, namun Al Qur’an telah menyebutkannya sebelum empat belas abad yang lalu!
Namun kenapa harus ke Firaun, karena bangunan terbesar yang dibangun dari tanah
liat adalah piramida!
Siapa
yang memberitahukan kepada Nabi SAW berita ini?
Firaun
mungkin bukanlah sosok yang telah membangun piramida ]karena ia meninggal
karena tenggelam, namun ia menggunakan teknik rekayasa bangunan ketika membuat
sampai monumen dan kemudian dihancurkan oleh Tuhan setelah itu, dan karenanya
sebagai pintu integritas ilmiah, Al-Quran adalah kitab pertama
yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan
para Ilmuwan Amerika dan Perancis.
Kita
tahu bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat
piramida, Kisah Firaun terjadi sebelum masa Nabi SAW ribuan tahun yang
lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengtahui
tentang rahasia piramida dan para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan
tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun
belakangan ini, maka dari itu, bagaimana Nabi SAW sebelum 1400 tahun yang lalu
memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen.
Ayat
ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad SAW tidaklah membawa
apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya,
dan Dia pula yang menyelamatkan Nabi Musa dan Dia pula yang memberitahukan
kepada Nabi-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran
kenabian beliau pada zaman modern ini ! Subhanallah…