Jumat, 16 Mei 2014

SEMUA AJARAN NABI SAMA ‘TAUHID’ KALAU BERBEDA PASTI AJARAN SESAT..!

Pohon di Jerman, tumbuh membentuk kalimat Syahadat

Semua nabi yang diutus oleh Allah, dari nabi Adam, nabi Ibrahim, nabi Yakub, nabi Musa,nabi Isa (Yesus), sampai nabi Muhammad, semuanya mengajarkan Allah satu-satunya Tuhan yang patut disembah (Tauhid). Dan, semua nabi-nabi tersebut tidak pernah mengajarkan ada Tuhan selain Allah. Ajaran semua nabi-nabi yang mentauhidkan Allah masih dapat kita lihat dan kita baca dalam kitab suci yang dibawa oleh para nabi tersebut, walaupun beberapa kitab suci bagian-bagiannya sudah ada yang dirusak oleh tangan-tangan manusia demi kepentingan duniawi, namun ayat-ayat Tuhan yang menjelaskan ke Esaan-Nya terjaga dengan baik sampai hari ini.
Ajaran ‘Tauhid’ yang dibawah oleh nabi-nabi selalu sama dan saling mendukung satu sama lain. Dan ajaran Tauhid ini tidak akan pernah berubah sedikitpun sampai hari kiamat. Jadi, kalau ada ajaran yang dibawa oleh orang yang mengaku nabi atau rasul namun ajarannya bertentangan dengan ajaran ‘Tauhid’ yang diajarkan para nabi, maka itu pasti ajaran sesat dan menyesatkan. Sebab, semua nabi diutus oleh Tuhan yang satu yaitu ‘ALLAH’ pencipta langit dan bumi mana mungkin ajarannya akan berbeda.

Dibawah ini kita akan uraikan ajaran ‘Tauhid’ yang dibawah oleh para nabi tersebut, berdasarkan keterangan dari ayat-ayat yang ada didalam kitab suci yang pernah diturunkan oleh Allah kepada nabi utusan-Nya.

Kenapa para nabi mengajarkan tentang tauhid? Karena tauhidlah yang menjamin seseorang selamat diakhirat kelak. Sebelum kita lanjutkan sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu ‘TAUHID’ dan lawan tauhid adalah ‘SYIRIK’, kedua kata tersebut sangat berlawanan. Tauhid ajaran yang membawa manusia ke surga,  sedangkan Syirik adalah perbuatan yang menjerumuskan manusia kedalam api neraka jahanam. Sebaiknya kita pahami kedua kata ini terlebih dahulu.


APA YANG DIMAKSUD DENGAN ‘TAUHID’

Pengertian Tauhid 

Ibnu Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa kata “tauhid”, secara bahasa, adalah kata benda (nomina) yang berasal dari perubahan kata kerja ‘wahhada–yuwahhidu’, yang bermakna ‘mengesakan sesuatu’. Sedangkan berdasarkan pengertian syariat, “tauhid” bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara ‘rububiyah’, ‘uluhiyah’, dan ‘asma’ wa shifat’. (Al-Qaul Al-Mufid, 1:5)

Hamad bin ‘Atiq menerangkan bahwa agama Islam disebut sebagai agama tauhid disebabkan agama ini dibangun di atas pondasi pengakuan bahwa Allah adalah Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, baik dalam hal kekuasaan maupun tindakan-tindakan. Allah Maha Esa dalam hal Dzat dan sifat-sifat-Nya, tiada sesuatu pun yang menyerupai diri-Nya. Allah Maha Esa dalam urusan peribadahan, tidak ada yang berhak dijadikan sekutu dan tandingan bagi-Nya. Tauhid yang diserukan oleh para nabi dan rasul telah mencakup ketiga macam tauhid ini (rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat). Setiap jenis tauhid adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari jenis tauhid yang lainnya. Oleh karena itu, barang siapa yang mewujudkan salah satu jenis tauhid saja tanpa disertai dengan jenis tauhid lainnya maka hal itu tidak lain terjadi karena dia tidak melaksanakan tauhid dengan sempurna sebagaimana yang dituntut oleh agama. (Ibthal At-Tandid, hlm. 5–6)

Muhammad bin Abdullah Al-Habdan menjelaskan bahwa tauhid itu hanya akan terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran tauhid, yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat). “La ilaha” adalah penafian/penolakan, maksudnya: kita menolak segala sesembahan selain Allah. Sedangkan “illallah” adalah itsbat/penetapan, maksudnya: kita menetapkan bahwa Allah saja yang berhak disembah. (At-Taudhihat Al-Kasyifat, hlm. 49)

Macam-macam tauhid

Tauhid terbagi menjadi tiga macam:

Pertama: Tauhid rububiyah

Artinya, mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal perbuatan-Nya, seperti: mencipta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberi manfaat, dan perbuatan lain yang merupakan perbuatan-perbuatan khusus Allah subhanahu wa ta’ala. Seorang muslim haruslah meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak memiliki sekutu dalam rububiyah Nya.

Kedua: Tauhid uluhiyah

Artinya, mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala dalam jenis-jenis peribadahan yang telah disyariatkan, seperti: salat, puasa, zakat, haji, doa, nazar, menyembelih hewan kurban, rasa harap, cemas, takut, dan jenis ibadah lainnya. Mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal-hal tersebut dinamakan “tauhid uluhiyah”.

Sungguh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (diutus untuk) menyeru mereka agar meyakini tauhid uluhiyah. Hal ini disebutkan dalam firman-Nya subhanahu wa ta’ala, yang artinya, 

“Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus rasul kepada tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut! (sesuatu yang disembah selain Allah).” (QS. An-Nahl: 36)

Setiap rasul menyeru manusia agar meyakini tauhid uluhiyah. Adapun tentang tauhid rububiyah, karena itu merupakan fitrah, maka belumlah cukup jika seseorang hanya meyakini tauhid rububiyah saja.

Ketiga: Tauhid asma’ wa shifat

Yaitu, menetapkan nama-nama dan sifat-sifat untuk Allah subhanahu wa ta’ala, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk diri-Nya maupun yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta meniadakan kekurangan-kekurangan dan aib-aib yang ditiadakan oleh Allah terhadap diri-Nya, dan segala yang ditiadakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (terhadap diri Allah).

Tiga jenis tauhid inilah yang wajib diketahui oleh seorang muslim, lalu hendaklah dia secara bersungguh-sungguh mengamalkannya. (Al-Qaul Al-Mufid).

Tauhid Uluhiyah adalah ajakan para Rasul

Tauhid adalah awal dan akhirnya agama serta batin dan lahirnya agama manakala tauhid uluhiyah ini pula awal ajakan semua rasul termasuk Rasulullah s.a.w dan akhir ajakan mereka juga, kerana mereka menginginkan semua umatnya beribadah kepada Allah.

Allah berfirman QS. Al Anbiyaa’:25

“Dan Kami tidak mengutuskan seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan telah Kami wahyukan kepadanya bahawasanya tidak ada Tuhan melainkan Allah, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”
  
Allah berfirman lagi QS. Al Mu’minuun :23

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Maka ia berkata: Hai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah (kerana) sekali-kali tdak ada Tuhan bagimu selain Dia. Mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?”
  
Dan Allah berfirman QS. Al A’raaf:65

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Ad saudara mereka Hud. Ia berkata: Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Mengapa kamu tidak bertakwa kepadanya?” 

Sesungguhnya Al-Quran banyak menyebut tentang tauhid ini. Adakalanya ajakan itu untuk menyembah Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan mengajak meninggalkan segala penyembahan selain kepada-Nya. Atau adakalanya ayat itu memerintahkan beribadah sesuai dengan kemampuan tetapi tidak pula melarang keringanan dalam beribadah itu. Jelas terlihat disini konsep tauhid yang terlibat. Yang pertama berkisar tauhid uluhiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam ketuhanan manakala yang kedua berkisar tauhid ubudiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam pengibadahan.


APA YANG DIMAKSUD DENGAN ‘SYIRIK’

PENGERTIAN SYIRIK 
Syirik adalah lawan dari tauhid. maka syirik adalah kebalikannya, yaitu menyekutukan Allah dalam hal yang sebenarnya menjadi kekhususan bagi Allah, baik dalam perbuatanNya (rububiyah), dalam hal ibadah (uluhiyah), atau dalam hal nama dan sifatNya (asma’ wa sifat).
Syirik dalam hal perbuatan (rububiyah) Allah adalah meyakini adanya makhluk selain Allah yang mampu mencipta, mematikan, menyembuhkan orang sakit, mendatangkan rizki, mendatangkan bencana, dll. yang sebenarnya perbuatan tersebut adalah hak Allah.
Syirik dalam hal ibadah (uluhiyah) adalah melakukan ibadah kepada selain Allah baik ibadah itu berupa do’a, menyembelih hewan kurban, tawakkal, bersedekah, dll. Adapun syirik dalam nama-nama dan sifat (asma’ wa sifat) Allah adalah meyakini bahwa adanya makhluk yang memiliki nama dan sifat yang itu sebenarnya adalah kekhususan bagi Allah semisal mengetahui hal yang gaib.

KONSEKUENSI SYIRIK
Selain menyebabkan batalnya keislaman seseorang, ada beberapa konsekuensi yang akan didapatkan oleh orang yang melakukan syirik, diantaranya:

Menutup Pintu Surga
Orang yang berbuat syirik telah Allah haramkan untuk masuk surga dan tempatnya di akhirat adalah neraka –wal ‘iyadzubillah–. Hal ini sebagaimana firman Allah :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya kelak adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah: 72)

Menutup Pintu Ampunan Allah
Barangsiapa mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan syirik, maka ia telah menutup pintu ampunan Allah, sebagaimana Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS.An Nisa’ : 48)
Mengahapus Seluruh Amalan
Akan sia-sialah seluruh amalan yang pernah dilakukan oleh seseorang yang melakukan syirik –jika ia tidak bertaubat–, sebagaimana firman Allah:

“Jika kamu menyekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah seluruh amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Az zumar: 65)

Contoh Perbuatan Syirik
Meski pun syirik adalah perbuatan dosa yang paling besar dosanya, perbuatan dzalim yang paling dzalim, dan perbuatan kufur yang paling kufur, akan tetapi masih banyak di antara kaum muslimin di zaman ini yang masih terjerumus ke dalam perbuatan ini. Berikut di antara contohnya:

1. Dalam Rububiyah

Contoh syirik dalam rububiyah:
1Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, dan bukan      ciptaan Allah. Atau percaya ada makhluk lain yang ikut dalam menciptakan         alam semesta ini.

2. Meyakini ada kekuatan lain selain Allah swt yang mampu memberikan         manfaat atau mudhorot.

3. Meyakini ada kekuatan lain selain Allah swt yang mampu melindungi            manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.

2. Dalam Uluhiyah

Contoh syirik dalam uluhiyah:

1. Berdoa atau memohon kepada selain Allah swt . Seperti, berdoa dan minta dikuburan orang yang dianggap wali atau orang-orang soleh.

2. Sujud atau beribadah kepada selain Allah swt. Seperti, mempercayai ada      Tuhan yang menjelma menjadi manusia kemudian mereka menyembahnya, atau meminta pertolongan kepadanya. Atau membuat patung-patung nabi atau orang-orang soleh kemudian disembah atau dihormati.

3. Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana. Membuat orang jatuh cinta, membawa rezeki, dan lain-lain.

3. Dalam Asma' was Shifat

Contoh syirik dalam asma' wa shifat:

1. Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah swt.    Seperti, ada manusia yang bisa member rezeki, ada manusia yang bisa dan mempu menolak bahaya, atau ada manusia yang bisa menghidupkan orang mati, kecuali mukjizat nabi-nabi atas ijin Allah.

2. Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama    Allah swt.

Perlu diingat orang yang berbuat syirik kepada Allah, jika ia mati dalam kemusyrikannya maka dosanya tidak akan diampuni. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".(QS. An-Nisaa': 48)

Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”

Kesimpulannya :

Tauhid, adalah ajaran dari semua nabi untuk ‘mengesakan Allah’ yang akan membawa manusia masuk kedalam surga.

Syirik , adalah ajaran yang menganggap ada Tuhan selain Allah atau meyembah kepada selain Allah, maka syirik membuat pelakunya masuk kedalam Neraka Jahanam dan kekal untuk selama-lamanya.


ALLAH BERFIRMAN KEPADA SEMUA NABI BAHWA ‘TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH, MAKA SEMBAHLAH HANYA KEPADA ALLAH SAJA

Baca Firman Allah berikut:

“Kepada semua Rasul yang Aku utus sebelum engkau, ya Muhammad, Aku wahyukan bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.(QS. Al Anbiyaa: 25).

NABI MUHAMMAD SAW SELALU MENGAJAK MANUSIA AGAR MENGESAKAN ALLAH

Tidak ada Tuhan selain Allah

“Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al Baqoroh : 133)

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Baqoroh : 163)

“Demikian sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”.(QS. Al Hajj : 62)

“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hasyr : 22)

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS. Al Mulk : 1)

 “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara”. (QS. An Nisaa’ : 171)

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga",padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (QS. Al Maa’idah : 73)

“Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (QS. Al An’aam : 19)

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.(QS. At Taubah : 31)

“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? “ (QS. Yusuf : 39)

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,” (QS. Ash Shaaffaat : 4 – 6)

“Katakanlah (ya Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan”. (QS. Shaad : 65)

“(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esalagi Maha Mengalahkan”. (QS. Al Mu’min : 16)

“Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,” (QS. Fushshilat : 6)


KRITERIA MENCARI TUHAN SEBENARNYA

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.(QS. Al Ikhlas : 1 – 4)

Allah adalah Tuhan yang berhak disembah, yang tidak pernah mengantuk dan tidur, pencipta langit dan bumi

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al Baqoroh :255)

“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”(QS. Thoohaa : 6)

Baca lagi:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’ : 30)

QS. An Naml: 60 – 64

60. “siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

61. Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

63. Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).

64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".

Beribadah Hanya Kepada Allah

“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”. (QS. Al Mu’min : 65)

Allah yang Mematikan dan Menghidupkan

“…dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan...” (QS. An Najm : 44)

“...Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,..” (QS. Al Mulk : 2)

Masih banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan bahwa “Allah Maha Esa” Dan semua nabi tidak terkecuali semuanya mengajarkan “Allah Maha Esa” Nabi yang diutus oleh Allah pastinyalah mengajarkan ‘Tauhid’. Jika ajaran salah satu dari nabi yang diutus oleh Allah mengajarkan ajaran yang menyimpang dari ‘Tauhid’  maka itu pasti ajaran sesat dan menyesatkan yang sering disebut “SYIRIK” yang diajarkan oleh pengikut nabi tersebut, dan tidak mungkin diajarkan oleh nabi yang bersangkutan. Ajaran semua nabi yang diutus oleh Allah pasti sama tidak mungkin berbeda walaupun para nabi itu dipisahkan oleh situasi dan kondisi yang tidak sama atau dipisahkan oleh waktu dan zaman yang berbeda.


NABI-NABI TERDAHULU SELALU MENGAJARKAN KEESAAN ALLAH (TAUHID)

1. INILAH AJARAN ‘TAUHID’ NABI-NABI TERDAHULU:

Allah Tuhan yang Esa

“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6 : 4)

Tidak ada Tuhan kecuali Allah

 “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia”.(Ulangan 4 : 35)

Allah Tuhan langit dan bumi

“Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain”. (Ulangan 4 : 39)

Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah yang mematikan dan menghidupkan

“Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorang pun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku”. (Ulangan 32 : 39)

Jangan membuat patung untuk disembah

 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi”. (Keluaran 20 : 2 – 4)

Orang Israel ada yang membuat patung untuk disembah

“Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!" (Yesaya 44 : 17)

Tidak ada yang sama seperti Allah

 “Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami”. (II Samuel 7 : 22)

“Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat”. (Mazmur 86 : 8)

Tidak ada Tuhan selain Allah diatas langit maupun dibawah bumi

“lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;…” (I Raja-Raja 8 : 23)


2. YESUS PUN MENGAJARKAN TAUHID

Kata Yesus, Allah Itu Esa

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. (Yohanes 17 : 3)

“Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”(Markus 12 : 29)

“Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.” (Markus 12 : 32)

Yesus mengaku utusan Allah

“Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. (Yohanes 17 : 8)

“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja”. (Markus 10 : 17 – 18)

Yesus berdoa kepada Allah

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah”. (Lukas 6 : 12)


Hanya Allah saja yang baik

“Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Matius 19 : 17)

Kata Yesus, berbakti hanya kepada Allah

“Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4 : 10)

Dalam ayat-ayat yang disampaikan oleh Yesus, selalu mengajak kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah saja, bahkan Yesus mengaku ia hanyalah utusan Allah. Tidak ada satupun pengakuan Yesus bahwa ia adalah Tuhan.

Ajaran Tauhid Yesus mulai dirusak oleh orang yang mengaku sebagai pengikutnya, Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengaku Tuhan, tapi muncul orang yang mengaku sebagai rasul yang diangkat oleh Yesus yang mengangkat Yesus menjadi Tuhan.

Ternyata ajaran Yesus sama dengan ajaran para nabi-nabi terdahulu, yaitu mengajarkan keesaan Allah atau ‘Tauhid’, namun setelah Yesus pergi kepada Allah, ajaran yang dibawa oleh Yesus diselewengkan oleh kaumnya.

Waktu Yesus masih berada ditengah-tengah para sahabatnya ia pernah memberi peringatan, bahwa akan ada orang yang mengaku jadi pengikut Yesus bahkan mengaku jadi rasul, orang itu hidup pada zaman Yesus tapi ia muncul setelah Yesus tidak ada lagi. Seperti apa peringatan Yesus itu, baca apa kata Yesus berikut;

YESUS MEMBERI PERINGATAN KEPADA MURID-MURIDNYA

“Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24 : 4 – 5)

Lagi, peringatan Yesus:

“Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran”.(I Yohanes 2 : 18 – 21)

Keterangan ramalan diatas :

- Waspadalah (kata Yesus memperingatkan murid-muridnya) akan ada orang yang mengaku rasul mengatasnamakan Yesus, dan mengaku sebagai murid Yesus dia akan menyesatkan orang banyak.

- Waktunya sudah terakhir, berarti sudah dekat orang yang mengaku rasul itu akan datang.

- Dia berasal dari antara kita (hidup sezaman dengan Yesus dan dari bangsa Yahudi juga)
                  
- Tetapi dia tidak sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus (setelah jadi pengikut ia keluar lagi – munafik)

- Kalau dia sungguh-sungguh jadi pengikut pasti dia tetap bersama dengan murid Yesus lainnya.
                  
- Murid Yesus sudah tahu siapa orang yang dimaksud.
                      
- Karena tidak ada dusta berasal dari kebenaran.

Ramalan ini cocok untuk Paulus :

Paulus mengaku mendapat wahyu dari Yesus, dan dipilih oleh Yesus sebagai
  rasulnya, dengan pengakuannya ini Paulus banyak menyesatkan orang.
                      
- Waktu sudah terakhir, maksudnya yang mengaku rasul itu sudah datang, ada    diantara mereka.
                                
- Paulus pernah menjadi pengikut Yesus dan masuk dikalangan murid-murid   Yesus (Paulus adalah orang Yahudi).
                         
- Paulus tidak sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus, dan tidak sungguh-sungguh masuk dalam lingkungan murid-murid Yesus, lantas ia keluar karena ia mengajarkan ajarannya sendiri. Kenyataannya ia berselisih dengan murid-murid Yesus, terutama dengan Barnabas, Petrus dan Yakobus, kenapa? Karena Paulus mengajarkan ajaran sesat dan mengaku mempunyai injil sendiri.

“Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia”. (Galatia 1 : 8 – 9)

PAULUS YANG MERUSAK AJARAN YESUS, DAN PAULUS MENGAJARKAN BAHWA YESUS ADALAH TUHAN

Yesus yang dibangkitkan dari kematian, kemudian diangkat menjadi Tuhan oleh Paulus

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”. (Roma 10 : 9)

“Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya”. (I Korintus 6 : 14)

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.(Roma 6 : 23)

Lagi Kata Paulus:

“dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!.” (Filipi 2 : 11)

Tuhan buatan:

“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."(Kisah Para Rasul 2 : 36)

“Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup”. (Roma 14 : 9)

Paulus mengajarkan Tuhan Anak dan Tuhan Bapak

“Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,” (Kolose 1 : 3)

“Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup”. (I Korintus 8 : 6)

“Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah”. (Kisah Para Rasul 9 : 20)

Seumur hidupnya Yesus tidak pernah mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan, apalagi sampai minta disembah. Bahkan tidak ada satu ayatpun didalam alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa Yesus mengaku Tuhan dan minta disembah. Yang mengatakan dan mengangkat Yesus menjadi Tuhan adalah Paulus, seperti keterangan ayat-ayat diatas.

Yesus mengatakan dalam nubuatnya mereka beribadah dengan ajaran nenek moyang, yaitu ajaran menyembah kepada berhala yang diadopsi dari ajaran nenek moyang bangsa Yunani dan bangsa Mesir yang menyembah kepada dewa-dewa. Apa kata Yesus tentang bangsa yang mengaku jadi pengikutnya yang merusak ajarannya;

“Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri”. (Markus 7 : 6 – 9)

Paulus terlalu berani dan nekat mengaku menjadi Rasul, dan nekat senekat-nekatnya merubah ajaran Tauhid Yesus menjadi penyembahan terhadap Yesus, seperti ayat-ayat yang sudah kita baca diatas bahwa Paulus mengajarkan kepada masyarakat pada saat itu ‘Yesus adalah Tuhan’.

Selanjutnya, Paulus membatalkan atau menolak hukum Taurat. Sehingga hancurlah sendi-sendi ajaran Yesus yang sebenarnya. Orang-orang sudah meninggalkan hukum bersunat padahal sunat adalah perjanjian antara Abraham beserta anak cucunya turun temurun dengan Allah, dan ini adalah perjanjian yang kekal abadi. Tapi sunat sudah dibatalkan oleh Paulus yang mengaku utusan Yesus. Akhirnya, orang-orang Yahudi dan bangsa lainnya tidak lagi bersunat, dan kembali makan babi yang diharamkan dalam Taurat.  Padahal, Yesus semasa hidupnya tidak pernah membatalkan hukum Taurat. Yesus tidak membatalkan sunat, Yesus tidak pernah menyuruh makan babi, dan sebagainya. Semua kerusakan dalam ajaran Yesus akibat rekayasa Paulus yang membatalkan hukum Taurat.
HUKUM TAURAT DIBATALKAN OLEH PAULUS

“Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat,…” (Roma 7 : 6)

“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat”. (Galatia 2 : 16)

Kata Paulus, kalau hukum Taurat tidak ada maka pelanggaranpun tidak ada

“Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran”. (Roma 4 : 15)

Kata Paulus, Keselamatan dalam Hukum Taurat hanya bayangan

“Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya”. (Ibrani 10 : 1)


Kata murid Yesus, Paulus mengajarkan beribadah kepada Allah yang bertentangan dengan hukum Taurat

“Kata mereka: "Ia (Paulus) ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat." (Kisah Para Rasul 18 : 13)

“Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter (Paulus) ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia (Paulus) adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.” (Kisah Para Rasul 17 : 18)

Apa yang dikatakan oleh pengikut Yesus benar, bahwa Paulus mengajarkan ajaran pagan, yaitu menyatukan ajaran Yesus dengan ajaran dewa-dewa Yunani, sehingga jadilah Yesus Tuhan dan anak Tuhan. Semua ajaran yang dibuat Paulus memang bertentangan dengan ajaran Taurat. Dan Paulus pun membuat injil sendiri agar ajarannya bisa diterima oleh orang-orang non Israel. Baca ayat berikut;

“Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.” (Galatia 1 : 8 – 9)

Kehadiran Paulus membuat dakwah yang dilakukan oleh murid-murid Yesus menjadi gelap. Karena ajaran Paulus justru lebih dominan dan diminati oleh masyarakat pada waktu itu, terutama bangsa diluar Israel. Terutama bangsa Yunani dan sekitarnya, karena mereka sudah terbiasa dengan penyembahan terhadap berhala atau dewa-dewa.

Padahal sudah jelas tertulis dalam Alkitab bahwa Yesus datang kedunia tidak untuk membatalkan hukum Taurat justru kedatangan Yesus untuk menggenapi hukum Taurat, tapi kaum Kristen tidak percaya kepada Yesus malahan percaya kepada musuh Yesus, yaitu Paulus.

Apa kata Yesus, tentang hukum Taurat: 

"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu huruf kecil atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam lerajaan surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan surga. Aku berkata kepadamu: Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan surga". (Matius 5 : 17 - 20)

Untuk membuktikan apakah ajaran Paulus adalah ajaran yang benar datangnya dari Allah atau dari Setan, kita hanya menunggu bukti dan janji Allah. Karena Allah sudah berjanji kepada utusannya, apabila ada seseorang yang mengaku menjadi nabi atau rasul menyampaikan wahyu tetapi ajarannya bertentangan dengan apa yang dibawa oleh utusan Allah yang sebenarnya, maka ‘NABI PALSU’ itu harus dihukum mati. Sebab, Allah sendiri sudah berjanji apa yang sudah menjadi keputusan-Nya tidak akan dirubah. Baca ayat berikut;

“Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.” (Mazmur 89 : 35)

Ancaman Allah terhadap orang yang mengaku menjadi nabi atau rasul, mengaku mendapat wahyu dari Allah padahal ia hanya berdusta, maka kata Allah nabi palsu ini harus dihukum mati

Wahyu 22 : 18 - 19

18.  Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

19.  Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Ulangan 18 : 20 - 22

20. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

 21. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? –

22.  apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Ternyata, apa yang diramalkan oleh kitab Ulangan 18 : 20 – 22, terbukti.
Akhirnya Paulus tewas di Roma dengan cara dipenggal kepalanya, pada tahun 67 Masehi oleh Kaisar Nero. Ini membuktikan kepada kita semua terutama kepada orang-orang Kristen bahwa ajaran yang disampaikan oleh Paulus adalah SESAT.

Ramalan kitab Ulangan 18 : 20 -22, juga mengenai orang-orang yang mengaku sebagai penulis Injil:

Matius
Tewas disiksa dan dibunuh dengan pedang di Eithopia.

Markus
Tewas setelah badannya diseret hidup-hidup dengan kuda             
melalui jalan yang penuh batu hingga akhir ajalnya.

Lukas        
Mati digantung di Yunani.

Yohanes
Direbus/ lebih tepatnya digoreng dengan minyak goreng mendidih di roma.

Thomas
mati ditusuk oleh tombak di India.

Untuk menuju keselamatan dunia dan akhirat yang kekal abadi, maka kita harus kembali kepada ajaran TAUHID, yaitu mengesakan Allah. Kita tidak akan pernah beribadah atau menyembah, kecuali hanya kepada ‘Allah Tuhan Yang Maha Esa’. 

by: eros dai - Anti Pemurtadan