Minggu, 24 Desember 2017

MENGUNGKAP ASAL USUL PENETAPAN 25 DESEMBER SEBAGAI HARI NATAL




25 Desember bukan hari kelahiran Yesus, tidak ada yang tahu kapan Yesus lahir

Ditulis oleh : Ioanes Rahmat (Mantan Pendeta GKI dan Mantan Dosen Sekolah Tinggi Theologi Jakarta)

Sesungguhnya, tidak seorang pun tahu kapan persisnya Yesus dari Nazaret dilahirkan ke dalam dunia ini. Tidak ada suatu Akta Kelahiran zaman kuno yang menyatakan dan membuktikan kapan dia dilahirkan. Tidak ada seorang saksi hidup yang bisa ditanyai.

Berlainan dari tuturan kisah-kisah kelahiran Yesus yang dapat dibaca dalam pasal-pasal permulaan Injil Matius dan Injil Lukas, sebetulnya pada waktu Yesus dilahirkan, bukan di Betlehem, tetapi di Nazaret, tidak banyak orang menaruh perhatian pada peristiwa ini. Paling banyak, ya selain ayah dan ibunya, beberapa tetangganya juga ikut sedikit disibukkan oleh kelahirannya ini, di sebuah kampung kecil di provinsi Galilea, kampung Nazaret yang tidak penting.

DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN LARANGAN UCAPKAN SELAMAT NATAL APALAGI MENGHADIRI PERAYAAN NATAL BAGI UMAT ISLAM


Mengucapkan selamat natal berarti kita memberi selamat 
atas kelahiran Yesus sebagai tuhan…!

Ada yang mengatakan, “Nggak ada larangan, baik di Quran maupun hadis, untuk ucapan selamat natal, Ustadz.. Coba aja dicari”. Benarkah demikian?

Belum lama ini sebuah media memuat salah satu pernyataan tokoh liberal yang menyebutkan bahwasannya tidak ada larangan mengucapkan selamat natal baik dalam Al-Quran maupun hadis. “Nggak ada larangan, baik di Quran maupun hadis, untuk ucapan selamat natal, Ustadz.. Coba aja dicari”, ungkapnya.

Benarkah demikian?

Ternyata tidak demikian kenyataannya. Baiklah, pada kesempatan kali ini -setelah memohon taufik kepada Allah ‘azzwajalla– penulis akan memaparkan dalil-dalil tersebut. Mari kita simak pemaparannya berikut ini.

TAHUN BARU BUKAN HARI RAYA UMAT ISLAM


 Merayakan malam tahun baru bukan hari raya umat Islam

Saudara-saudara yang pulang kampung karena liburan, jangan sampai berniat atau bilang ke orang-orang bahwa akan merayakan tahun baru di kampung. Itu bukan hari raya umat Islam. Dalam hadits disebutkan, Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr, penyembelihan hewan qurban)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

HUKUM MEMBUNYIKAN TEROMPET TAHUN BARU


 Orang Yahudi sedang meniup terompet yang ditiru oleh bangsa kita

Membunyikan terompet di tahun baru berarti melakukan dua pelanggaran;

pertama, membunyikan terompet itu sendiri, yang ini merupakan kebiasaan dan ajaran orang Yahudi dan

kedua, perbuatan ini termasuk turut memeriahkan hari raya orang kafir

MENGENAL ASAL USUL SEJARAH 1 JANUARI SEBAGAI PERAYAAN TAHUN BARU


Malam tahun baru budaya Romawi memperingati dewa Junus

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al Isra’:36

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.

KRISTEN HARUS TAHU - HERBERT W. AMSTRONG, PASTUR WORLDWIDE CHURCH OF GOD : “THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS”

25 Desember adalah hari kelahiran dewa Mitra bukan Yesus...!
Setiap menjelang akhir tahun, seluruh dunia tersihir oleh gempita menyambut Natal dan Tahun Baru. Banyak umat Islam yang ikut-ikutan tanpa mengetahui sejarah sesungguhnya dari perayaan ini. Bahkan banyak pula kalangan KRISTEN yang juga tidak mengetahuinya. 
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga 25 Desember dirayakan sebagai Hari Natal lengkap dengan berbagai aksesorisnya ?

KEBOHONGAN CERITA ORANG-ORANG MAJUS DARI TIMUR DAN BINTANG BERGERAK DI LANGIT PADA MASA BAYI YESUS


Orang-Orang majus dari Iran dalam beberapa jam sudah sampai ke Palestina (Betlehem) padahal mereka hanya naik onta, benarkah?


Banyak para kristen tak menyadari bahwa injil-injil yang mereka pegang sekarang bukan 100 persen murni perkataan dan perbuatan yesus, termasuk sejarah yesus itu sendiri. sebagai contoh: masa kecil yesus tak pernah ada sekalipun di daerah palestina peristiwa pembantaian bayi-bayi usia di bawah 2 tahun di jaman pemerintahan herodes. cerita itu sejarah fiktif yang menyusup ke dalam injil matius. salah satu cerita fiktif lagi dalam injil matius adalah peristiwa majus dan bintang bergerak. cerita itu bila kita teliti lebih kritis dan dalam, maka tampak sekali cerita itu mengandung kebohongan dan merupakan berita yang sangat lemah. berikut beberapa kebohongan cerita orang-orang majus dari timur dan bintang bergerak di langit pada masa kelahiran yesus: