Pohon di Jerman, tumbuh membentuk kalimat Syahadat
Semua nabi yang diutus oleh Allah,
dari nabi Adam, nabi Ibrahim, nabi Yakub, nabi Musa,nabi Isa (Yesus), sampai
nabi Muhammad, semuanya mengajarkan Allah satu-satunya Tuhan yang patut
disembah (Tauhid). Dan, semua nabi-nabi tersebut tidak pernah mengajarkan ada
Tuhan selain Allah. Ajaran semua nabi-nabi yang mentauhidkan Allah masih dapat
kita lihat dan kita baca dalam kitab suci yang dibawa oleh para nabi tersebut,
walaupun beberapa kitab suci bagian-bagiannya sudah ada yang dirusak oleh
tangan-tangan manusia demi kepentingan duniawi, namun ayat-ayat Tuhan yang
menjelaskan ke Esaan-Nya terjaga dengan baik sampai hari ini.
Ajaran ‘Tauhid’ yang dibawah oleh
nabi-nabi selalu sama dan saling mendukung satu sama lain. Dan ajaran Tauhid
ini tidak akan pernah berubah sedikitpun sampai hari kiamat. Jadi, kalau ada
ajaran yang dibawa oleh orang yang mengaku nabi atau rasul namun ajarannya
bertentangan dengan ajaran ‘Tauhid’ yang diajarkan para nabi, maka itu pasti ajaran
sesat dan menyesatkan. Sebab, semua nabi diutus oleh Tuhan yang satu yaitu
‘ALLAH’ pencipta langit dan bumi mana mungkin ajarannya akan berbeda.
Dibawah ini kita akan uraikan ajaran
‘Tauhid’ yang dibawah oleh para nabi tersebut, berdasarkan keterangan dari
ayat-ayat yang ada didalam kitab suci yang pernah diturunkan oleh Allah kepada
nabi utusan-Nya.
Kenapa para nabi mengajarkan tentang
tauhid? Karena tauhidlah yang menjamin seseorang selamat diakhirat kelak.
Sebelum kita lanjutkan sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu ‘TAUHID’
dan lawan tauhid adalah ‘SYIRIK’, kedua kata tersebut sangat berlawanan. Tauhid
ajaran yang membawa manusia ke surga, sedangkan Syirik adalah
perbuatan yang menjerumuskan manusia kedalam api neraka jahanam. Sebaiknya kita
pahami kedua kata ini terlebih dahulu.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ‘TAUHID’
Pengertian Tauhid
Ibnu Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan
bahwa kata “tauhid”, secara bahasa, adalah kata benda (nomina) yang berasal
dari perubahan kata kerja ‘wahhada–yuwahhidu’, yang bermakna ‘mengesakan
sesuatu’. Sedangkan berdasarkan pengertian syariat, “tauhid” bermakna
mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu
meliputi perkara ‘rububiyah’, ‘uluhiyah’, dan ‘asma’ wa shifat’. (Al-Qaul
Al-Mufid, 1:5)
Hamad bin ‘Atiq menerangkan
bahwa agama Islam disebut sebagai agama tauhid disebabkan agama ini dibangun di
atas pondasi pengakuan bahwa Allah adalah Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, baik
dalam hal kekuasaan maupun tindakan-tindakan. Allah Maha Esa dalam hal Dzat dan
sifat-sifat-Nya, tiada sesuatu pun yang menyerupai diri-Nya. Allah Maha Esa
dalam urusan peribadahan, tidak ada yang berhak dijadikan sekutu dan tandingan
bagi-Nya. Tauhid yang diserukan oleh para nabi dan rasul telah mencakup ketiga
macam tauhid ini (rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat). Setiap jenis
tauhid adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari jenis tauhid yang lainnya.
Oleh karena itu, barang siapa yang mewujudkan salah satu jenis tauhid saja
tanpa disertai dengan jenis tauhid lainnya maka hal itu tidak lain terjadi
karena dia tidak melaksanakan tauhid dengan sempurna sebagaimana yang dituntut
oleh agama. (Ibthal At-Tandid, hlm. 5–6)
Muhammad bin Abdullah Al-Habdan menjelaskan
bahwa tauhid itu hanya akan terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran
tauhid, yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat). “La ilaha” adalah
penafian/penolakan, maksudnya: kita menolak segala sesembahan selain Allah.
Sedangkan “illallah” adalah itsbat/penetapan, maksudnya: kita menetapkan bahwa
Allah saja yang berhak disembah. (At-Taudhihat Al-Kasyifat, hlm. 49)
Macam-macam tauhid
Tauhid terbagi menjadi tiga macam:
Pertama: Tauhid rububiyah
Artinya, mengesakan Allah subhanahu
wa ta’ala dalam hal perbuatan-Nya, seperti: mencipta, memberi rezeki,
menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberi manfaat, dan perbuatan
lain yang merupakan perbuatan-perbuatan khusus Allah subhanahu wa ta’ala.
Seorang muslim haruslah meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak memiliki
sekutu dalam rububiyah Nya.
Kedua: Tauhid uluhiyah
Artinya, mengesakan Allah subhanahu
wa ta’ala dalam jenis-jenis peribadahan yang telah disyariatkan, seperti:
salat, puasa, zakat, haji, doa, nazar, menyembelih hewan kurban, rasa harap,
cemas, takut, dan jenis ibadah lainnya. Mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala
dalam hal-hal tersebut dinamakan “tauhid uluhiyah”.
Sungguh, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam (diutus untuk) menyeru mereka agar meyakini tauhid uluhiyah.
Hal ini disebutkan dalam firman-Nya subhanahu wa ta’ala, yang artinya,
“Dan sesungguhnya, Kami telah
mengutus rasul kepada tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah tagut! (sesuatu yang disembah selain Allah).” (QS. An-Nahl: 36)
Setiap rasul menyeru manusia agar
meyakini tauhid uluhiyah. Adapun tentang tauhid rububiyah, karena itu merupakan
fitrah, maka belumlah cukup jika seseorang hanya meyakini tauhid rububiyah
saja.
Ketiga: Tauhid asma’ wa shifat
Yaitu, menetapkan nama-nama dan
sifat-sifat untuk Allah subhanahu wa ta’ala, sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh Allah untuk diri-Nya maupun yang telah ditetapkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta meniadakan
kekurangan-kekurangan dan aib-aib yang ditiadakan oleh Allah terhadap diri-Nya,
dan segala yang ditiadakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
(terhadap diri Allah).
Tiga jenis tauhid inilah yang wajib
diketahui oleh seorang muslim, lalu hendaklah dia secara bersungguh-sungguh
mengamalkannya. (Al-Qaul Al-Mufid).
Tauhid Uluhiyah adalah ajakan para
Rasul
Tauhid adalah awal dan akhirnya agama
serta batin dan lahirnya agama manakala tauhid uluhiyah ini pula awal ajakan
semua rasul termasuk Rasulullah s.a.w dan akhir ajakan mereka juga, kerana
mereka menginginkan semua umatnya beribadah kepada Allah.
Allah berfirman QS. Al Anbiyaa’:25
“Dan Kami tidak mengutuskan seorang
rasul pun sebelum kamu, melainkan telah Kami wahyukan kepadanya bahawasanya
tidak ada Tuhan melainkan Allah, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”
Allah berfirman lagi QS. Al Mu’minuun
:23
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
Nuh kepada kaumnya. Maka ia berkata: Hai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah
(kerana) sekali-kali tdak ada Tuhan bagimu selain Dia. Mengapa kamu tidak
bertaqwa kepada-Nya?”
Dan Allah berfirman QS. Al A’raaf:65
“Dan (Kami telah mengutus) kepada
kaum ‘Ad saudara mereka Hud. Ia berkata: Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Mengapa kamu tidak bertakwa
kepadanya?”
Sesungguhnya Al-Quran banyak menyebut
tentang tauhid ini. Adakalanya ajakan itu untuk menyembah Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya dan mengajak meninggalkan segala penyembahan selain kepada-Nya.
Atau adakalanya ayat itu memerintahkan beribadah sesuai dengan kemampuan tetapi
tidak pula melarang keringanan dalam beribadah itu. Jelas terlihat disini
konsep tauhid yang terlibat. Yang pertama berkisar tauhid uluhiyah iaitu
peng-Esaan Allah dalam ketuhanan manakala yang kedua berkisar tauhid ubudiyah
iaitu peng-Esaan Allah dalam pengibadahan.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ‘SYIRIK’
PENGERTIAN SYIRIK
Syirik adalah lawan dari tauhid. maka syirik adalah
kebalikannya, yaitu menyekutukan Allah dalam hal yang sebenarnya menjadi
kekhususan bagi Allah, baik dalam perbuatanNya (rububiyah), dalam hal ibadah
(uluhiyah), atau dalam hal nama dan sifatNya (asma’ wa sifat).
Syirik dalam hal perbuatan (rububiyah) Allah adalah meyakini
adanya makhluk selain Allah yang mampu mencipta, mematikan, menyembuhkan orang
sakit, mendatangkan rizki, mendatangkan bencana, dll. yang sebenarnya perbuatan
tersebut adalah hak Allah.
Syirik dalam hal ibadah (uluhiyah) adalah melakukan ibadah
kepada selain Allah baik ibadah itu berupa do’a, menyembelih hewan kurban,
tawakkal, bersedekah, dll. Adapun syirik dalam nama-nama dan sifat (asma’ wa
sifat) Allah adalah meyakini bahwa adanya makhluk yang memiliki nama dan sifat
yang itu sebenarnya adalah kekhususan bagi Allah semisal mengetahui hal yang
gaib.
KONSEKUENSI SYIRIK
KONSEKUENSI SYIRIK
Selain menyebabkan batalnya keislaman seseorang, ada beberapa
konsekuensi yang akan didapatkan oleh orang yang melakukan syirik, diantaranya:
Menutup Pintu Surga
Menutup Pintu Surga
Orang yang berbuat syirik telah Allah haramkan untuk masuk surga
dan tempatnya di akhirat adalah neraka –wal ‘iyadzubillah–. Hal ini sebagaimana
firman Allah :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya kelak adalah neraka, tidaklah
ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al
Maidah: 72)
Menutup Pintu Ampunan Allah
Menutup Pintu Ampunan Allah
Barangsiapa mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan
syirik, maka ia telah menutup pintu ampunan Allah, sebagaimana Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS.An Nisa’ : 48)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS.An Nisa’ : 48)
Mengahapus Seluruh Amalan
Akan sia-sialah seluruh amalan yang pernah dilakukan oleh
seseorang yang melakukan syirik –jika ia tidak bertaubat–, sebagaimana firman
Allah:
“Jika kamu menyekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah seluruh amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Az zumar: 65)
Contoh Perbuatan Syirik
“Jika kamu menyekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah seluruh amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Az zumar: 65)
Contoh Perbuatan Syirik
Meski pun syirik adalah perbuatan
dosa yang paling besar dosanya, perbuatan dzalim yang paling dzalim, dan
perbuatan kufur yang paling kufur, akan tetapi masih banyak di antara kaum
muslimin di zaman ini yang masih terjerumus ke dalam perbuatan ini. Berikut di
antara contohnya:
1. Dalam Rububiyah
Contoh syirik dalam rububiyah:
1. Berpendapat bahwa alam
semesta terjadi dengan sendirinya, dan bukan ciptaan
Allah. Atau percaya ada makhluk lain yang ikut dalam menciptakan alam
semesta ini.
2. Meyakini ada kekuatan lain selain
Allah swt yang mampu memberikan manfaat
atau mudhorot.
3. Meyakini ada kekuatan lain selain
Allah swt yang mampu melindungi manusia
dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.
2. Dalam Uluhiyah
Contoh syirik dalam uluhiyah:
1. Berdoa atau memohon kepada selain Allah swt . Seperti, berdoa dan minta dikuburan orang yang dianggap wali atau orang-orang soleh.
2. Sujud atau beribadah kepada selain Allah swt. Seperti, mempercayai ada Tuhan yang menjelma menjadi manusia kemudian mereka menyembahnya, atau meminta pertolongan kepadanya. Atau membuat patung-patung nabi atau orang-orang soleh kemudian disembah atau dihormati.
3. Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana. Membuat orang jatuh cinta, membawa rezeki, dan lain-lain.
3. Dalam Asma' was Shifat
Contoh syirik dalam asma' wa shifat:
1. Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah swt. Seperti, ada manusia yang bisa member rezeki, ada manusia yang bisa dan mempu menolak bahaya, atau ada manusia yang bisa menghidupkan orang mati, kecuali mukjizat nabi-nabi atas ijin Allah.
2. Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama Allah swt.
Perlu diingat orang yang berbuat syirik kepada Allah, jika ia mati
dalam kemusyrikannya maka dosanya tidak akan diampuni. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar".(QS. An-Nisaa': 48)
Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah
kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya
wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka
kepada kedua orang tua.”
Kesimpulannya :
Tauhid, adalah ajaran
dari semua nabi untuk ‘mengesakan Allah’ yang akan membawa manusia masuk kedalam surga.
Syirik , adalah ajaran yang menganggap
ada Tuhan selain Allah atau meyembah kepada selain Allah, maka syirik membuat
pelakunya masuk kedalam Neraka Jahanam dan kekal untuk selama-lamanya.
ALLAH BERFIRMAN KEPADA SEMUA NABI
BAHWA ‘TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH, MAKA SEMBAHLAH HANYA KEPADA ALLAH SAJA
Baca Firman Allah berikut:
“Kepada semua Rasul yang Aku utus sebelum
engkau, ya Muhammad, Aku wahyukan bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.(QS. Al Anbiyaa: 25).
NABI MUHAMMAD SAW SELALU MENGAJAK
MANUSIA AGAR MENGESAKAN ALLAH
Tidak ada Tuhan selain Allah
“Adakah kamu hadir ketika Ya'qub
kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa
yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah
Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang
Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al
Baqoroh : 133)
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha
Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Baqoroh :
163)
“Demikian sesungguhnya Allah, Dialah
(Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah,
itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar”.(QS. Al Hajj : 62)
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain
Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang”. (QS. Al Hasyr : 22)
“Maha Suci Allah Yang di
tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS. Al Mulk
: 1)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari
ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah
Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di
langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara”. (QS. An
Nisaa’ : 171)
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang
yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga",padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa
yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih”. (QS. Al Maa’idah : 73)
“Katakanlah: "Siapakah yang
lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi
saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan
dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran
(kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di
samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia
adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (QS. Al An’aam :
19)
“Mereka menjadikan orang-orang
alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka
mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya
disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.(QS. At Taubah :
31)
“Hai kedua penghuni penjara, manakah
yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa? “ (QS. Yusuf : 39)
“Sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya
dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias
langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,” (QS. Ash Shaaffaat : 4 – 6)
“Katakanlah (ya Muhammad):
"Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak
ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan”. (QS. Shaad :
65)
“(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar
(dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah.
(Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang
Maha Esalagi Maha Mengalahkan”. (QS. Al Mu’min : 16)
“Katakanlah: "Bahwasanya aku
hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan
kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju
kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi
orang-orang yang mempersekutukan-Nya,” (QS. Fushshilat : 6)
KRITERIA MENCARI TUHAN SEBENARNYA
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia.(QS. Al Ikhlas : 1 – 4)
Allah adalah Tuhan yang berhak
disembah, yang tidak pernah mengantuk dan tidur, pencipta langit dan bumi
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al
Baqoroh :255)
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di
langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di
bawah tanah”. (QS. Thoohaa : 6)
Baca lagi:
“Dan apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al
Anbiya’ : 30)
QS. An Naml: 60 – 64
60. “siapakah yang telah menciptakan
langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu
sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada
tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang
menyimpang (dari kebenaran).
61. Atau siapakah yang telah
menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan
(yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
62. Atau siapakah yang memperkenankan
(doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di
bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu
mengingati(Nya).
63. Atau siapakah yang memimpin kamu
dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan
angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka
persekutukan (dengan-Nya).
64. Atau siapakah yang menciptakan
(manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula)
yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada
tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar".
Beribadah Hanya Kepada Allah
“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan
ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”. (QS. Al Mu’min :
65)
Allah yang Mematikan dan Menghidupkan
“…dan bahwasanya Dialah yang
mematikan dan menghidupkan...” (QS. An Najm : 44)
“...Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,..” (QS. Al Mulk : 2)
Masih banyak ayat-ayat dalam Al-Quran
yang menjelaskan bahwa “Allah Maha Esa” Dan semua nabi tidak terkecuali semuanya mengajarkan “Allah
Maha Esa” Nabi yang diutus oleh Allah pastinyalah mengajarkan ‘Tauhid’. Jika
ajaran salah satu dari nabi yang diutus oleh Allah mengajarkan ajaran yang
menyimpang dari ‘Tauhid’ maka itu pasti ajaran sesat dan menyesatkan
yang sering disebut “SYIRIK” yang diajarkan oleh pengikut nabi tersebut, dan
tidak mungkin diajarkan oleh nabi yang bersangkutan. Ajaran semua nabi yang
diutus oleh Allah pasti sama tidak mungkin berbeda walaupun para nabi itu dipisahkan
oleh situasi dan kondisi yang tidak sama atau dipisahkan oleh waktu dan zaman
yang berbeda.
NABI-NABI TERDAHULU SELALU
MENGAJARKAN KEESAAN ALLAH (TAUHID)
1. INILAH AJARAN ‘TAUHID’ NABI-NABI
TERDAHULU:
Allah Tuhan yang Esa
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN
itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6 : 4)
Tidak ada Tuhan kecuali Allah
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui,
bahwa TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia”.(Ulangan 4 : 35)
Allah Tuhan langit dan bumi
“Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah,
bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada
yang lain”. (Ulangan
4 : 39)
Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah yang
mematikan dan menghidupkan
“Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak
ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah
meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorang pun tidak ada yang
dapat melepaskan dari tangan-Ku”. (Ulangan 32 : 39)
Jangan membuat patung untuk disembah
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.Jangan ada padamu allah
lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang
ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam
air di bawah bumi”. (Keluaran 20 : 2 – 4)
Orang Israel ada yang membuat patung
untuk disembah
“Dan sisa kayu itu dikerjakannya
menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan
berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!" (Yesaya 44 :
17)
Tidak ada yang sama
seperti Allah
“Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab
tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut
segala yang kami tangkap dengan telinga kami”. (II Samuel 7
: 22)
“Tidak ada seperti Engkau di antara
para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat”. (Mazmur 86 : 8)
Tidak ada Tuhan selain Allah diatas
langit maupun dibawah bumi
“lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah
Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah;
Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang
dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;…” (I Raja-Raja 8 : 23)
2. YESUS PUN MENGAJARKAN TAUHID
Kata Yesus, Allah Itu Esa
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus”. (Yohanes
17 : 3)
“Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”(Markus 12 : 29)
“Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus:
"Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada
yang lain kecuali Dia.” (Markus 12 : 32)
Yesus mengaku utusan Allah
“Sebab segala firman yang Engkau
sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah
menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. (Yohanes 17 : 8)
“Pada waktu Yesus berangkat untuk
meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan
sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa
kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja”. (Markus 10 : 17 –
18)
Yesus berdoa kepada Allah
“Pada waktu itu pergilah Yesus ke
bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah”. (Lukas 6 :
12)
Hanya Allah saja yang baik
“Jawab Yesus: "Apakah sebabnya
engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi
jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah
Allah." (Matius 19 : 17)
Kata Yesus, berbakti hanya kepada Allah
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4 : 10)
Dalam ayat-ayat yang disampaikan oleh Yesus, selalu
mengajak kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah saja, bahkan Yesus mengaku
ia hanyalah utusan Allah. Tidak ada satupun pengakuan Yesus bahwa ia adalah
Tuhan.
Ajaran Tauhid Yesus mulai dirusak oleh orang
yang mengaku sebagai pengikutnya, Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengaku
Tuhan, tapi muncul orang yang mengaku sebagai rasul yang diangkat oleh Yesus
yang mengangkat Yesus menjadi Tuhan.
Ternyata ajaran Yesus sama dengan ajaran para
nabi-nabi terdahulu, yaitu mengajarkan keesaan Allah atau ‘Tauhid’, namun
setelah Yesus pergi kepada Allah, ajaran yang dibawa oleh Yesus diselewengkan
oleh kaumnya.
Waktu Yesus masih berada ditengah-tengah para
sahabatnya ia pernah memberi peringatan, bahwa akan ada orang yang mengaku jadi
pengikut Yesus bahkan mengaku jadi rasul, orang itu hidup pada zaman Yesus tapi
ia muncul setelah Yesus tidak ada lagi. Seperti apa peringatan Yesus itu, baca
apa kata Yesus berikut;
YESUS MEMBERI PERINGATAN KEPADA
MURID-MURIDNYA
“Jawab Yesus kepada mereka:
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak
orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka
akan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24 : 4 – 5)
Lagi, peringatan Yesus:
“Anak-anakku, waktu ini adalah waktu
yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan
datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu
ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.Memang mereka berasal dari antara
kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan
kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari
Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu,
bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang
berasal dari kebenaran”.(I Yohanes 2 : 18 – 21)
Keterangan ramalan diatas :
- Waspadalah (kata
Yesus memperingatkan murid-muridnya) akan ada orang yang mengaku rasul
mengatasnamakan Yesus, dan mengaku sebagai murid Yesus dia akan menyesatkan
orang banyak.
- Waktunya sudah
terakhir, berarti sudah dekat orang yang mengaku rasul itu akan datang.
- Dia berasal dari
antara kita (hidup sezaman dengan Yesus dan dari bangsa Yahudi juga)
- Tetapi dia tidak
sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus (setelah jadi pengikut ia keluar lagi –
munafik)
- Kalau dia
sungguh-sungguh jadi pengikut pasti dia tetap bersama dengan murid Yesus
lainnya.
- Murid Yesus sudah tahu siapa orang
yang dimaksud.
- Karena tidak ada dusta berasal dari
kebenaran.
Ramalan ini cocok untuk Paulus :
- Paulus mengaku
mendapat wahyu dari Yesus, dan dipilih oleh Yesus sebagai
rasulnya,
dengan pengakuannya ini Paulus banyak menyesatkan orang.
- Waktu sudah
terakhir, maksudnya yang mengaku rasul itu sudah datang, ada diantara
mereka.
- Paulus pernah
menjadi pengikut Yesus dan masuk dikalangan murid-murid Yesus
(Paulus adalah orang Yahudi).
- Paulus tidak
sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus, dan tidak sungguh-sungguh masuk dalam
lingkungan murid-murid Yesus, lantas ia keluar karena ia mengajarkan ajarannya
sendiri. Kenyataannya ia berselisih dengan murid-murid Yesus, terutama dengan
Barnabas, Petrus dan Yakobus, kenapa? Karena Paulus mengajarkan ajaran sesat
dan mengaku mempunyai injil sendiri.
“Tetapi sekalipun
kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil
yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau
ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang
telah kamu terima, terkutuklah dia”. (Galatia 1 : 8 – 9)
PAULUS YANG MERUSAK AJARAN YESUS, DAN
PAULUS MENGAJARKAN BAHWA YESUS ADALAH TUHAN
Yesus yang dibangkitkan dari kematian,
kemudian diangkat menjadi Tuhan oleh Paulus
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”. (Roma 10 : 9)
“Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan
membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya”. (I Korintus 6 : 14)
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah
ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.(Roma 6 : 23)
Lagi Kata Paulus:
“dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!.” (Filipi 2 : 11)
Tuhan buatan:
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa
Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."(Kisah
Para Rasul 2 : 36)
“Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup
kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup”. (Roma
14 : 9)
Paulus mengajarkan Tuhan Anak dan
Tuhan Bapak
“Kami selalu mengucap syukur kepada
Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk
kamu,” (Kolose 1 : 3)
“Namun bagi kita hanya ada satu Allah
saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia
kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala
sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup”. (I Korintus 8
: 6)
“Ketika itu juga ia memberitakan
Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah”. (Kisah Para Rasul 9
: 20)
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah
mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan, apalagi sampai minta disembah. Bahkan tidak
ada satu ayatpun didalam alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa
Yesus mengaku Tuhan dan minta disembah. Yang mengatakan dan mengangkat Yesus
menjadi Tuhan adalah Paulus, seperti keterangan ayat-ayat diatas.
Yesus mengatakan dalam nubuatnya
mereka beribadah dengan ajaran nenek moyang, yaitu ajaran menyembah kepada
berhala yang diadopsi dari ajaran nenek moyang bangsa Yunani dan bangsa Mesir
yang menyembah kepada dewa-dewa. Apa kata Yesus tentang bangsa yang mengaku
jadi pengikutnya yang merusak ajarannya;
“Jawab-Nya kepada mereka:
"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada
tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan
ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat
istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai
kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat
istiadatmu sendiri”. (Markus 7 : 6 – 9)
Paulus terlalu berani dan nekat
mengaku menjadi Rasul, dan nekat senekat-nekatnya merubah ajaran Tauhid Yesus
menjadi penyembahan terhadap Yesus, seperti ayat-ayat yang sudah kita baca
diatas bahwa Paulus mengajarkan kepada masyarakat pada saat itu ‘Yesus adalah
Tuhan’.
Selanjutnya, Paulus membatalkan atau menolak hukum Taurat.
Sehingga hancurlah sendi-sendi ajaran Yesus yang sebenarnya. Orang-orang sudah
meninggalkan hukum bersunat padahal sunat adalah perjanjian antara Abraham
beserta anak cucunya turun temurun dengan Allah, dan ini adalah perjanjian yang
kekal abadi. Tapi sunat sudah dibatalkan oleh Paulus yang mengaku utusan Yesus.
Akhirnya, orang-orang Yahudi dan bangsa lainnya tidak lagi bersunat, dan
kembali makan babi yang diharamkan dalam Taurat. Padahal, Yesus
semasa hidupnya tidak pernah membatalkan hukum Taurat. Yesus tidak membatalkan
sunat, Yesus tidak pernah menyuruh makan babi, dan sebagainya. Semua kerusakan
dalam ajaran Yesus akibat rekayasa Paulus yang membatalkan hukum Taurat.
HUKUM TAURAT DIBATALKAN OLEH PAULUS
“Tetapi sekarang kita telah
dibebaskan dari hukum Taurat,…” (Roma 7 : 6)
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun
yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena
iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus
Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh
karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang
dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat”. (Galatia 2 :
16)
Kata Paulus, kalau hukum Taurat tidak
ada maka pelanggaranpun tidak ada
“Karena hukum Taurat membangkitkan
murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga
pelanggaran”. (Roma 4 : 15)
Kata Paulus, Keselamatan dalam Hukum
Taurat hanya bayangan
“Di dalam hukum Taurat hanya terdapat
bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari
keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun
terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka
yang datang mengambil bagian di dalamnya”. (Ibrani 10 : 1)
Kata murid Yesus, Paulus mengajarkan
beribadah kepada Allah yang bertentangan dengan hukum Taurat
“Kata mereka: "Ia (Paulus) ini
berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang
bertentangan dengan hukum Taurat." (Kisah Para Rasul 18 : 13)
“Dan juga beberapa ahli pikir dari
golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata:
"Apakah yang hendak dikatakan si peleter (Paulus) ini?" Tetapi yang
lain berkata: "Rupa-rupanya ia (Paulus) adalah pemberita ajaran dewa-dewa
asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang
kebangkitan-Nya.” (Kisah Para Rasul 17 : 18)
Apa yang dikatakan oleh pengikut
Yesus benar, bahwa Paulus mengajarkan ajaran pagan, yaitu menyatukan ajaran
Yesus dengan ajaran dewa-dewa Yunani, sehingga jadilah Yesus Tuhan dan anak
Tuhan. Semua ajaran yang dibuat Paulus memang bertentangan dengan ajaran
Taurat. Dan Paulus pun membuat injil sendiri agar ajarannya bisa diterima oleh
orang-orang non Israel. Baca ayat berikut;
“Tetapi sekalipun kami atau seorang
malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda
dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang
telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang
yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu
terima, terkutuklah dia.” (Galatia 1 : 8 – 9)
Kehadiran Paulus membuat dakwah yang
dilakukan oleh murid-murid Yesus menjadi gelap. Karena ajaran Paulus justru
lebih dominan dan diminati oleh masyarakat pada waktu itu, terutama bangsa
diluar Israel. Terutama bangsa Yunani dan sekitarnya, karena mereka sudah
terbiasa dengan penyembahan terhadap berhala atau dewa-dewa.
Padahal sudah jelas tertulis dalam Alkitab bahwa Yesus datang kedunia tidak untuk membatalkan hukum Taurat justru kedatangan Yesus untuk menggenapi hukum Taurat, tapi kaum Kristen tidak percaya kepada Yesus malahan percaya kepada musuh Yesus, yaitu Paulus.
Apa kata Yesus, tentang hukum Taurat:
"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu huruf kecil atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam lerajaan surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan surga. Aku berkata kepadamu: Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan surga". (Matius 5 : 17 - 20)
Padahal sudah jelas tertulis dalam Alkitab bahwa Yesus datang kedunia tidak untuk membatalkan hukum Taurat justru kedatangan Yesus untuk menggenapi hukum Taurat, tapi kaum Kristen tidak percaya kepada Yesus malahan percaya kepada musuh Yesus, yaitu Paulus.
Apa kata Yesus, tentang hukum Taurat:
"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu huruf kecil atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam lerajaan surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan surga. Aku berkata kepadamu: Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan surga". (Matius 5 : 17 - 20)
Untuk membuktikan apakah ajaran
Paulus adalah ajaran yang benar datangnya dari Allah atau dari Setan, kita
hanya menunggu bukti dan janji Allah. Karena Allah sudah berjanji kepada
utusannya, apabila ada seseorang yang mengaku menjadi nabi atau rasul
menyampaikan wahyu tetapi ajarannya bertentangan dengan apa yang dibawa oleh
utusan Allah yang sebenarnya, maka ‘NABI PALSU’ itu harus dihukum mati. Sebab,
Allah sendiri sudah berjanji apa yang sudah menjadi keputusan-Nya tidak akan
dirubah. Baca ayat berikut;
“Aku tidak akan melanggar
perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.” (Mazmur 89 :
35)
Ancaman Allah terhadap orang yang
mengaku menjadi nabi atau rasul, mengaku mendapat wahyu dari Allah padahal ia
hanya berdusta, maka kata Allah nabi palsu ini harus dihukum mati
Wahyu 22 : 18 - 19
18. Aku bersaksi kepada
setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka
Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam
kitab ini.
19. Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang
tertulis di dalam kitab ini."
Ulangan 18 : 20 - 22
20. Tetapi seorang nabi, yang terlalu
berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk
dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
21. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah
kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? –
22. apabila seorang nabi
berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai,
maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi
itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
Ternyata, apa yang diramalkan oleh
kitab Ulangan 18 : 20 – 22, terbukti.
Akhirnya Paulus tewas di Roma dengan
cara dipenggal kepalanya, pada tahun 67 Masehi oleh Kaisar Nero. Ini
membuktikan kepada kita semua terutama kepada orang-orang Kristen bahwa ajaran
yang disampaikan oleh Paulus adalah SESAT.
Ramalan kitab Ulangan 18 : 20 -22,
juga mengenai orang-orang yang mengaku sebagai penulis Injil:
Matius
Tewas disiksa dan dibunuh dengan
pedang di Eithopia.
Markus
Tewas setelah badannya diseret
hidup-hidup dengan kuda
melalui jalan yang penuh batu hingga
akhir ajalnya.
Lukas
Mati digantung di Yunani.
Yohanes
Direbus/ lebih tepatnya digoreng
dengan minyak goreng mendidih di roma.
Thomas
mati ditusuk oleh tombak di India.
Untuk menuju keselamatan dunia dan
akhirat yang kekal abadi, maka kita harus kembali kepada ajaran TAUHID, yaitu
mengesakan Allah. Kita tidak akan pernah beribadah atau menyembah, kecuali
hanya kepada ‘Allah Tuhan Yang Maha Esa’.
by: eros dai - Anti Pemurtadan