Merayakan malam tahun baru bukan hari raya umat Islam
Saudara-saudara yang pulang kampung karena liburan, jangan sampai
berniat atau bilang ke orang-orang bahwa akan merayakan tahun baru di kampung.
Itu bukan hari raya umat Islam. Dalam hadits disebutkan, Anas radhiyallahu
‘anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ
الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ
وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ
يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah,
penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main
di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian
mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main.
Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari
raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr, penyembelihan hewan qurban)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178,
sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al
Arnauth).
Karena tahun baru yang oleh sebagian orang dirayakan denga
hura-hura dan maksiat serta aneka kemubaziran seperti meletuskan petasan mercon
dan lain-lain, maka seharusnya Umat Islam lebih menghindarinya. Agar terhindar
dari meniru-niru perayaan orang kafir dan menjauhi kemaksiatan serta
kemubaziran.
Oleh karen itu Umat Islam yang berada di rumah ataupun di manapun,
tidak usah pula ikut-ikutan merayakan tahun baru. Simbol-simbol mereka seperti
terompet dan lain-lain pun tidak usah kita beli untuk anak-anak kita. Mercon
atau petasan yang diledakkan tengah malam yang sejatinya mengganggu ketenangan
tapi demi apa yang disebut merayakan tahun baru itu juga termasuk dukungan terhadap
perayaan kekufuran mereka, maka umat Islam harus menghindarinya. Karena sudah
melanggar aturan agama [Lakum diinukum waliyadiin, bagi kalian (orang kafir)
agama kalian (kemusyrikan), dan bagiku (Muslim) agamaku (Islam)], masih pula
itu mengganggu ketenangan dan melakukan kemubaziran, yang dalam Al-Qur’an
disebut teman syetan.
Semoga kita selamat dan mampu menghindari itu semua.
Sebaliknya, betapa ruginya, hanya karena ikut-ikutan perayaan non
Islam, seperti perayaan tahun baru, apalagi natalan yang jelas-jelas perayaan
Nasrani; tahu-tahu misalnya nyawa dicabut oleh Malaikat Maut. Dikhawatirkan
akan terhitung sebagai golongan mereka non Muslim, karena ada hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَن تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menyerupai dengan suatu kaum maka dia termasuk
mereka” (HR. Abu Dawud dan
At-Thabrani dalam Ausath dari Hudzaifah, berderajat hasan).
Allah telah wanti-wanti:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٠٢ [سورة آل عمران,١٠٢]
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam. [Ali ‘Imran:102]
***
Modar Duluan Sebelum Hura2 Tahun Baru
Alhamdulllah… tentara komunis rusia bersama para penari penghibur
untuk hura2 malam tahun baru itu modar duluan sebelum mereka membantai Umat Islam
di Suriah, dan belum sempat para penarinya menyuguhkan kenikmatan/ menghibur
(melayani?) tentara2 kafir rusia komunis yang bekerjasama dengan rezim syiah
Suriah dan syiah Iran dalam membantai umat Islam.
Mereka nyungsep ke dasar laut hitam kemarin dalam pesawat terbang
yang isinya 84 penumpang (tentara kafir komunis rusia serta para penjoget) dan
delapan awak.
Alhamdulillaah. peringatan keras pula bagi siapapun terutama
manusia-manusia munafik yang akan memeriahkan malam tahun baru dengan aneka
maksiat sambil menjauhkan umat dari Islam dan Al-Qur'an.
***
Via Fb Hartono Ahmad Jaiz