Senin, 01 Februari 2016

MAASYAA ALLAH, JASAD 3 SYUHADA JAISYUL FATH MASIH SEGAR WALAUPUN SUDAH 1 TAHUN “DIKUBURKAN”

Komandan Abdul Hadi Rahimahullah, Mujahid Jaisyul Fath
Nahimunkar - “Jasad tak bernyawa yang terbujur ini bernama Abdul Hadi rahimahullah. Tahukah kalian, berapa lama nyawanya meninggalkan badan? Ketahuilah! Bukan satu hari, ataupun dua hari tapi sudah satu tahun mayat ini terbaring. Iya satu tahun!” demikian lapor relawan Misi Medis Suriah, Ihsanul Faruqi.

Menurut Cak Ihsan, begitu sapaan akrabnya, “Setahun lalu beliau adalah salah satu komandan lapangan mujahidin yang bertugas menggempur kota rafidhah alfu’ah di pinggiran provinsi Idlib. Dalam pertempuran sengit beliau rubuh dan gugur terkena terjangan peluru musuh. Karena kondisi yang tidak memungkinkan para ikhwah tidak bisa mengevakuasi jasadnya.”

Pada hari ini, Jum’at (29/1/2016), mujahidin Jaisyul Fath melakukan pertukaran jasad para mujahid dengan mayat milisi rafidhah. Beliau adalah salah satu jasad yang termasuk ditukar. Ketika jasadnya dikembalikan, para ikhwah merasa sangat takjub dan terharu dengan keadaan jasadnya. Karena meski telah berlalu satu tahun, jasad itu masih segar bahkan darahpun masih mengalir. Semoga Allah menerimanya dalam barisan syuhada.

“Ini bisa jadi merupakan karamah yang Allah tunjukkan kepada hamba-hambaNya yang beriman agar tetap teguh di atas bala cobaan jihad fi sabilillah. Dan hendaklah kita cemburu dengan apa yang telah komandan Abdul Hadi lakukan dan dapatkan,” lanjut Cak Ihsan.

Relawan MMS yang juga penggiat pendidikan dasar Islam di Halmahera ini juga mengaku cemburu atas kesyahidan para mujahidin tersebut.

MasyaAllah…MasyaAllah…Allahu Akbar!” ujarnya sambil melaporkan dua mujahid lain yang syahid (insyaa Allah) bersama Komandan Jaisyul Fath tersebut.

“Selain komandan Abdul Hadi rahimahullah, kemarin ada dua orang ikhwah lagi yang jenazahnya masih utuh dengan darah yang masih mengalir. Namun belum ada satupun yang mengenal keduanya. Menurut para ikhwah, keduanya adalah muhajirin/mujahidin luar Suriah. Semoga Allah menyayangi dan menerima mereka semua dalam barisan syuhada.”

Syuhada tak dikenal, Mujahidin Jaisyul Islam
Syuhada tak dikenal, Mujahidin Jaisyul Islam
Ia melanjutkan, jihad Suriah memang menjadi magnet tersendiri yang menyedot ribuan mujahidin asing dari puluhan negara untuk turut terjun di medan jihad suriah - tidak termasuk yang bergabung dengan kelompok penjahat ISIS.

“Hadits-hadist rasulullah صلى الله عليه وسلم yang menyebutkan tentang keutamaan negeri syam dan kecamuk akhir zaman di dalamnya menjadi alasan mereka meninggalkan negeri asal. Menempuh perjalanan jauh dan berpisah dengan orang-orang tercinta untuk menyabung nyawa demi menolong darah kaum muslimin yang teraniaya,” jelasnya.

Kemudian ia berkisah, “Sungguh masih membekas ingatanku ketika aku berbicara dengan salah seorang mujahidin eropa semoga Allah menjaganya,

‘Apa tujuanmu kemari?’‘Aku ingin membuat para kafir rafidhah ini menangis dan terluka sebagaimana yang mereka buat kepada saudara-saudara kita Ahlussunnah Suriah.’

‘Apakah engkau ingin kembali ke negaramu setelah pertempuran ini usai?’
‘Tidak, aku tidak ingin kembali ke negaraku.’

‘Apa alasanmu tidak kembali?’

‘Karena aku akan terus berjihad hingga meraih kesyahidan.’
Aku langsung terdiam mendengar jawaban beliau karena rasa malu yang sangat.”

Mengakhiri paparannya, Cak Ihsan berpesan, “Jangan lupakan Suriah! Sisihkan doa dan infaq terbaik untuk saudara kita ahlussunnah di sana. Pilihlah lembaga yang lebih anda percayai dan lebih menenangkan hati. Bagi yang ingin menitipkan donasinya lewat kami,” sambil menyebutkan rekening Misi Medis Suriah.

Sumber: antiliberalnews.com/Adiba Hasan
(nahimunkar.com)