Jumat, 01 Januari 2016

AZAN IRINGI LAGU GEREJA DI PERAYAAN NATAL JOKOWI, IMAM ISTIQLAL: BUKAN TOLERANSI!

Imam Masjid Istiqlal KH Ali Mustofa Yakub menyatakan bahwa dikumandangkannya azan mengiringi lagu rohani Kristen saat peringatan Natal Bersama HARAM HUKUMNYA



Ketika Ave Maria dan Adzan Mengalun Bersama


Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana mengikuti perayaan Natal Nasional, Senin (28/12/2015), yang digelar di alun-alun rumah jabatan Gubernur, Jalan El Tari, Kota Kupang, NTT.


Dilansir JPNN, pada perayaan Natal Nasional 2015 yang dihadiri 5.000 umat kristiani dan lintas agama ini disajikan Fragmen Teatrikal Natal dimana alunan lagu gereja ‘Ave Maria’ yang dibawakan seorang biduan diiringi suara azan yang dikumandangkan seorang muslim.
Perayaan Natal Nasional ini juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang menjadi Ketua Panitia Perayaan Natal Bersama tahun 2015, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Bardodin Haitu, serta sejumlah Menteri kabinet lainnya.


Inilah musibah akhir zaman. Azan yang merupakan simbol umat Islam untuk panggilan shalat dikumandangkan mengiringi lagu gereja saat perayaaan Natal Bersama Nasional 2015.

Ini terjadi di era Presiden Jokowi.

Imam Masjid Istiqlal Kecam Kumandang Azan Iringi Lagu Kristen Saat Natal Bersama

KIBLAT.NET, Jakarta – Imam Masjid Istiqlal KH Ali Mustofa Yakub menyatakan bahwa dikumandangkannya azan mengiringi lagu rohani Kristen saat peringatan Natal Bersama Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan campur aduk antara perkara yang hak (benar) dan batil (salah) dalam agama.

Menurutnya tak ada toleransi dalam hal aqidah dan ibadah.

“Itu sudah jelas-jelas mencampuradukkan antara yang hak dan yang batil,” kata KH Ali Mustofa Yakub kepada Kiblat.net, Rabu (30/12).

Seperti diketahui, acara perayaan Natal Bersama Nasional digelar di rumah Gubernur NTT, Kupang pada Senin (28/12) petang. (Baca juga: Innalillahi, Adzan Dikumandangkan untuk Iringi Lagu Rohani Kristen di Natal Bersama Nasional)

Sekitar 10.000 orang mengikuti acara yang yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri.

Dalam acara itu juga dikumandangkan azan untuk mengiringi lagu rohani Kristen berjudul Ave Maria.

Ustad Umarba, seorang Imam Masjid Oepura, mengumandangkan panggilan shalat itu untuk mengiringi lagu karya Schubert yang dinyanyikan oleh Reny Gadja dari Gereja Musafir Indonesia.

Panitia beralasan bahwa hal itu dilakukan sebagai wujud toleransi. Pasalnya, NTT merupakan wilayah yang ditempati oleh masyarakat Kristen sebagai mayoritas dan umat Islam.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu dengan tegas juga menolak jika hal itu dianggap sebagai bagian dari toleransi. Menurutnya, toleransi tidak boleh dilakukan dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah akidah dan ibadah.

“Toleransi itu di luar aqidah dan ibadah,” tegasnya.

Reporter: Furqon Amrullah 

Editor: Fajar Shadiq


Semoga pemimpin cebong segera disadarkan 

***
Fatwa MUI: Mengikuti Upacara Natal Bersama Bagi Ummat Islam Hukumnya Haram


Mengikuti Upacara Natal Bersama Bagi Ummat Islam Hukumnya Haram.

Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Natal.

Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H
7 M a r e t 1981

Komisi Fatwa

Majelis Ulama Indonesia

Ketua: K.H.M SYUKRI GHOZALI

Sekretaris: Drs. H. MAS‘UDI

Sumber: Himpunan Fatwa Mejelis Ulama Indonesia 1417H/ 1997, halaman 187-193

Ilustrasi spanduk/hsbh
***
Menjawab Penghujat

Bagaimana kalau ada yang nyinyir: Ngapain muat-muat fatwa beginian. Toh para pejabat yang tidak sayang kepada Islamnya dan golongan terbalik yang justru kasih-kaishan dengan orang kafir ya tetap akan bercengkerama dengang kafirin?

Jawaban cukup dibacakan ayat ini:

وَإِذۡ قَالَتۡ أُمَّةٞ مِّنۡهُمۡ لِمَ تَعِظُونَ قَوۡمًا ٱللَّهُ مُهۡلِكُهُمۡ أَوۡ مُعَذِّبُهُمۡ عَذَابٗا شَدِيدٗاۖ قَالُواْ مَعۡذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَلَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ ١٦٤ [سورة الأعراف,١٦٤]

Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa [Al A’raf164]

(nahimunkar.com)