Jumat, 02 Mei 2014

MUKJIZAT-MUKJIZAT NABI MUHAMMAD MEMBUKTIKAN NABI MUHAMMAD ADALAH SEORANG RASUL (Bagian Pertama)


 Isra' Mi'raj salah satu mukjizat nabi Muhammad

Mukjizat Nabi Muhammad, adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat para nabi termasuk nabi Muhammad terjadi hanya karena izin Allah.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah Bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.” Dan apa yang diharapkan oleh nabi Muhammad terbukti dizaman sekarang ini pengikutnya memang paling banyak melebihi pengikut agama lainnya.

Dalam Islam, umatnya tidak diajak terpaku dengan mukjizat-mukjizat yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad, tapi umatnya diajak untuk terus berfikir agar maju dan menjadi bermanfaat untuk orang lain. Seperti telah dilakukan oleh sarjana-sarjana muslim yang banyak menemukan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. 

Mukjizat yang dilakukan oleh nabi Muhammad merupakan kelebihan dan kemampuan luar biasa untuk membuktikan kenabiannya agar masyarakat pada saat itu percaya bahwa nabi Muhammad benar-benar adalah utusan Allah. Sedangkan saat ini sudah lebih dari 1,8 milyar manusia beriman kepada ajaran nabi Muhammad, apakah masih membutuhkan mukjizat? jawabnya pasti  “tidak”, karena, apa yang diramalkan oleh nabi Muhammad semuanya terbukti dizaman kita sekarang, ini juga merupakan mukjizat yang kita sadari atau tidak kita sadari, kita minta atau kita tidak minta, apa yang diramalkan oleh nabi Muhammad telah terjadi. Sebagai contoh, nabi Muhammad pernah bersabda: “umatku diakhir zaman, wanita-wanitanya menyerupai laki-laki, mereka berpakaian tetapi telanjang, dan laki-lakinya menyerupai wanita. Penomena ini dapat kita saksikan setiap hari diluar rumah kita, atau lewat media cetak ataupun televisi.

Boleh dikatakan banyak dari para ulama Islam jarang sekali menceritakan tentang mukjizat nabi Muhammad. Paling-paling ulama Islam menceritakan tentang Isra’ Mi’raj nabi dan yang lainnya jarang diceritakan. Padahal mukjizat nabi Muhammad sangat banyak, karena para ulama Islam lebih memfokuskan umat Islam memahami makna dan arti dari isi kandungan Al-Quran.

Artikel ini diposting untuk menjawab situs-situs Kristen yang selalu mengejek dan menghina nabi Muhammad, bahwa nabi Muhammad tidak mempunyai mukjizat apapun. Untuk menjawab hujatan itu, kita ceritakan kembali beberapa peristiwa yang berkenaan dengan mukjizat nabi Muhammad SAW. Dan saya yakin setelah kita ceritakan tentang mukjizat nabi Muhammad, pasti kalangan kafirin Kristen tidak akan percaya, bahkan mereka tetap akan mencela dan mengejek nabi Muhammad. Karena, mereka sebenarnya tidak ingin Yesus yang mereka pertuhankan itu ada saingan. Padahal mukjizat Yesus yang tertulis dalam alkitab biasa-biasa saja tidak seberapa, Yesus menghidupkan orang mati, nabi yang lainpun mampu menghidupkan orang mati. Yesus menyembuhkan penyakit ini dan itu nabi yang lainpun mampu melakukan apa yang dilakukan Yesus. Bahkan dalam Al-Quran menceritakan mukjizat Yesus bisa berbicara selagi dalam buaian, bahkan Yesus bisa membuat burung dari tanah dan menghidupkannya. Bagi umat Islam, mukjizat apapun hebatnya yang dilakukan oleh para nabi dan rasul semua itu atas ijin Allah. Inilah sala satu perbedaan umat Islam dan Kristen dalam memahami kekuatan mukjizat yang dilakukan para nabi dan rasul. Umat Islam menerimanya sebagai pemberian Allah untuk nabi dan rasul sebagai bukti mereka utusan Allah, sedangkan umat Kristen menerimanya sebagai bukti ketuhanan, khususnya ketuhanan Yesus.

1. Al-Quran sebagai mukjizat

Merupakan mukjizat terbesar yang menunjukkan kebenaran ajaran beliau, Al-Islam, yang diturunkan oleh Allah. Dan Al-Quran yang mulia ini juga merupakan sumber ilmu pengetahuan masa kini dan masa yang akan datang.

Sekalipun orang-orang yang anti terhadap Islam dan anti terhadap Al-Quran berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuan mereka untuk menolak apa apa yang diisyaratkan oleh Al-Quran tentang ilmu pengetahuan. Dan orang-orang yang anti terhadap Al-Quran ini mencari terus menerus gagasan dan tesis bagaimana caranya mematahkan apa yang diinformasikan oleh Al-Quran.
Orang-orang yang anti terhadap Al-Quran ini lupa kalau Al-Quran itu datangnya dari pencipta langit dan bumi yaitu Allah yang maha Besar, yang maha Hebat, yang maha Kuat, dan maha gagah Perkasa.

2. Air memancar dari sela-sela jari-jari Nabi Muhammad

Sebuah wadah air pernah disodorkan kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu, nabi Muhammad SAW mencelupkan tangannya ke dalam wadah air itu. Maka, air memancar dari sela-sela jemari tangan beliau. Dengan air itu, para sahabat berwudhu. Jumlah mereka waktu itu adalah 300 orang. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 3572)

3. Makanan sedikit bisa mengenyangkan banyak orang

Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW terlihat lemas karena menahan lapar. Abu Thalhah yang mendengar hal itu akhirnya menemui istrinya. Abu Thalhah dan istrinya berniat mengundang Nabi Muhammad untuk makan.

Singkat cerita, Abu Thalhah dan istrinya hanya memiliki makanan yang sedikit. Namun ternyata Nabi Muhammad mengajak banyak sahabat untuk ikut makan ke rumah Abu Thalhah. Abu Thalhah menjadi cemas, makanan sedikit apakah cukup untuk menjamu tamu sebanyak itu?

Akhirnya, Nabi Muhammad dan shahabat-shahabatnya tiba di rumah Abu Thalhah. Sebelum acara makan dimulai, Nabi Muhammad mendoakan makanan yang dihidangkan. Setelah itu para tamu diminta makan bergantian. Yang pertama makan adalah 10 sahabat. Lalu, 10 sahabat berikutnya, kemudian 10 sahabat berikutnya, dan seterunya.

Akhirnya semua sahabat yang datang itu makan sampai kenyang, sedangkan jumlah mereka waktu itu 70 atau 80 orang. Setelah itu, barulah Nabi Muhammad dan keluarga Tholhah makan hingga kenyang pula. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 3385; Muslim, no. 2040)

4. Segelas air susu diminum banyak orang

Abu Hurairah adalah shahabat Nabi yang sangat miskin tetapi amat banyak ilmunya dan kuat hafalannya. Dia sering mengalami kelaparan.

Pada suatu hari ketika Abu Hurairah sedang duduk di jalan, Nabi Muhammad melewatinya dan tersenyum melihatnya. Beliau sangat mengerti akan penderitaan Abu Hurairah. Karenanya, berkatalah Nabi Muhammad, “Yaa Aba Hirr!” Abu Hurairah menjawab, “Labbaika, yaa Rasulullah (aku datang memenuhi panggilanmu, wahai Rasulullah).” beliau berkata, “Ikutilah aku!”
Maka Abu Hurairah mengikuti Nabi Muhammad sampai ke rumahnya. Kemudian beliau mengizinkannya masuk. Di sana Nabi Muhammad menemukan segelas susu. Beliau bertanya kepada istrinya, “Dari mana susu ini?” Istrinya menjawab, “Dari Fulan, ia menghadiahkannya untukmu.” Nabi Muhammad kemudian memanggil Abu Hurairah, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa Rasulullah,” jawabnya. “Pergilah dan panggil ahlush shuffah.” Ahlush shuffah adalah sekumpulan sahabat yang tinggal di masjid Nabi karena tidak punya harta dan keluarga (di kota Madinah, red.). Abu Hurairah merasa berhak mendapat seteguk lebih dahulu agar kekuatannya yang hilang bisa kembali. Nanti, jika ahlush shuffah datang, tentu Abu Hurairah yang akan melayani mereka. Ia khawatir jika tidak kebagian.
Namun Abu Hurairah tidak mau menentang perintah Nabi Muhammad oleh karena itu, Abu Hurairah segera memanggil ahlush shuffah. Mereka pun datang ke rumah Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad memanggil Abu Hurairah, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa Rasulullah.” “Terimalah ini dan bagikan kepada mereka!” Maka Abu Hurairah memberikan gelas berisi susu itu kepada orang pertama. Orang itu meminumnnya sampai puas.

Kemudian gelas tersebut dikembalikan kepada Abu Hurairah. Lalu diberikan lagi kepada orang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya hingga semua merasa puas. Sungguh menakjubkan! Gelas itu pun diterima kembali oleh Nabi MuhammadDan Nabi Muhammad pun kemudian tersenyum kepada Abu Hurairah dan berkata, “Yaa Aba Hirr!” “Labbaika, yaa Rasulullah.” Sekarang tinggal aku dan kamu.” “Benar, wahai Rasulllah.” “Duduklah dan minum!”
Maka Abu Hurairah duduk dan minum.  Nabi Muhammad terus memerintahkannya minum sampai Abu Hurairah berkata, “Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, sudah tidak ada tempat lagi dalam perutku.” 

Kemudian  Nabi Muhammad bersabda, “Berikan kepadaku gelas itu.” Beliau memuji Allah dan bersyukur lalu membaca, “Bismillah,” dan meminum sisa susu itu. (Hadits Riwayat Al-Bukhari, no. 6087)

5. Hujan langsung turun setelah Nabi Muhammad berdoa

Pada suatu hari, ketika  Nabi Muhammad sedang berkhutbah Jumat, berdirilah seseorang minta didoakan agar turun hujan. Waktu itu kekeringan sedang melanda. Maka  Nabi Muhammad berdoa. Seketika itu pula, turunlah hujan deras terus-menerus, sampai hari Jumat berikutnya.

Akhirnya ada seorang lelaki yang mengadu kepada Nabi Muhammad, bahwa rumah-rumah telah rusak akibat hujan deras terus-menerus. Maka  Nabi Muhammad berdoa agar turunnya hujan dialihkan ke sekeliling kota Madinah, dan tidak turun ditengah kota Madinah lagi. Maka awan-awan yang bergerak di atas kota Madinah pun segera bergerak, tidak lagi berada di atas kota Madinah tetapi berada di pinggir kota Madinah. (Hadits Riwayat Al-Bukahari, no. 3582)

6. Ramalan Nabi Muhammad ternyata terbukti

Di antaranya:

Berita dari  Nabi Muhammad bahwa kelak Kerajaan Persia dan Romawi akan dikalahkan oleh kaum muslimin. Selain itu, harta simpanan Persia dan Romawi akan dimiliki oleh muslimin. (Hadits Riwayat Al-Bukharu, no. 3618 dan 3619)

Berita dari  Nabi Muhammad bahwa sepeninggal beliau akan muncul dua nabi palsu.(H.R. Al-Bukuhari, no. 36211). Dua nabi palsu tersebut adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Al-Aswad Al-Ansi.

Ketiak terjadi Perang Mu’tah, komandan pasukan perang yang ditunjuk  Nabi Muhammad untuk memimpin pasukan muslimin terbunuh. Yang pertama terbunuh adalah Zai bin Haritsah. Setelah Zaid terbunuh, komnadan pasukan digantikan oleh Ja’far bin Abi Thalib. Kemudian, Ja’far bin Abi Thalib juga terbunuh. Sebelum kematian dua komandan itu sampai ke Madinah,  Nabi Muhammad telah memberitakan kematian Zaid bin haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib kepada para shahabatnya. Inilah salah satu mukjizat  Nabi Muhammad,  Allah beri wahyu kepada beliau tentang berita gaib. (Hadits Riwayat  Al-Bukhari,  no. 3630)

7. Terbelahnya bulan menjadi dua

Pada zaman  Nabi Muhammad bulan terbelah menjadi dua. Orang-orang kafir Mekkah ikut menyaksikannya. (Hadits Riwayat  Al-Bukhari,  no. 3636, 3637, dan 3638)

Orang-orang kafir Mekkah meminta bukti kenabian Nabi Muhammad maka Allah tunjukkan dengan terbelahnya bulan menjadi dua.

8. Mengobati sakit mata, Allah sembuhkan dalam seketika

Sebelum penaklukan Benteng Khaibar, Nabi Muhammad menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai pemegang bendera pasukan. Waktu itu, Ali menderita sakit mata. Maka Nabi Muhammad memanggil Ali dan meludahi mata Ali yang sakit. Seketika, mata Ali yang sakit itu menjadi sembuh sepert tak pernah sakit mata. (Sumber: Ar-Rahiqul Makhtum, hlm. 376—378)

9. Mengembalikan penglihatan orang yang buta

Diriwayatkan dari Usma bin Hanif r.a, bahwa ada seorang buta berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku agar membuka penglihatanku.” Baginda bersabda, “Pergilah berwudhu’ . Dirikan solat dua raka’at dan ucapkanlah, “Ya Allah, aku memohon kepadaMu, mengadap kepadaMu dengan lantaran nabiMu Muhammad, nabi pembawa kasih. Wahai Muhammad, aku mengadap kepada Tuhanmu dengan lantaranmu, agar ia membuka penglihatanku . Ya Allah, berilah syafaat beliau untuk kepentinganku.” Belum lagi orang ramai berganjak dari tempat mereka dan orang tersebut pergi, maka dia sudah dapat melihat).(H.R. An Nasa’i, Tirmidzi, Al Hakim dan Al Baihaqi)

10. Air minum sedikit menjadi banyak

Dalam sebuah perjalanan,  Nabi Muhammad dan para shahabatnya kehabisan bekal air. Padahal waktu itu air berjarak jauh dari mereka. Lalu mereka bertemu seorang wanita yang membawa sedikit air. Lalu  Nabi Muhammad mengusap kantung air milik wanita tersebut. Kemudian para shahabat yang kehausan itu minum. Jumlah mereka ada 40 orang. Setelah puas minum, mereka mengisi kantung air masing-masing sampai penuh juga. (Hadits Riwayat  Al-Bukhari, no. 3571)

11. Menghidupkan anak perempuan yang sudah mati lama

Nabi Muhammad diminta menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya. Dikisahkan sebuah kisah seorang lelaki yang berkata kepada Nabi saw, "Saya tidak akan beriman kepadamu sehingga kamu mampu menghidupkan putriku untukku." Dalam kisah itu disebutkan bahwa Nabi mendatangi kuburannya lalu berkata, "Wahai fulanah." Lalu anak itu berkata, "Aku sambut panggilanmu dan dengan setia menerima perintahmu serta semoga kebahagiaan senantiasa dilimpahkan kepada baginda Rasulallah." (Dala'ilun Nubuwwah karya Imam Bayhaqi, dari buku berjudul "Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa" hal32, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani).

12. Dapat melihat apa yang ada dibelakangnya seperti melihat dari depan

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Suatu hari Nabi Muhammad salat mengimami kami. Usai salat beliau bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu tidak membuat salatmu bagus? Tidakkah orang yang salat merenungkan bagaimana salatnya? Sesungguhnya ia salat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat didepanku. (Hadits riwayat Muslim).

13. Dapat melihat dengan jelas pada malam yang gelap gulita

Diriwayatkan oleh Ibn Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah RA mengisahkan “bahwa Rasululloh SAW dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang”(lihat Al-Khasa’is al-Kubra Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)

14. Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara

Dalam kitab al Khasais, dikisahkan suatu ketika Nabi Muhammad didatangi seorang ibu yang menggendong anaknya yang bisu. Si ibu ini menceritakan: Anakku ini belum pernah bicara sejak ia dilahirkan. Nabi Muhammad  bertanya: siapakah saya? anak itu tiba-tiba bisa bicara dan menjawab: Engkau adalah Rasulullah. (Hadits riwayat Al Baihaqi)

Dari jalan Sulaiman bin Amru bin Al Ash, dan ibunya ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah S.a.w pada waktu Jamrah Al Aqabah. Beliau melempar batu dan orang-orang pun melakukannya. Setelah selesai baginda kembali, tiba-tiba ada seorang perempuan sambil membawa anaknya yang bisu datang kepada baginda seraya berkata, “Wahai Rasulullah, ini anakku yang sedang mendapat bala. Ia tidak boleh berbicara.” Baginda S.a.w meminta sebuah bejana yang diperbuat dari batu yang di dalamnya diisikan air. Setelah itu baginda memegangnya, meludahinya dan berdoa. Mengulanginya sekali lagi dan menyuruh agar meminumnya kepada anak perempuan itu. Akhirnya anak itu sembuh, malah menjadi lebih baik daripada yang lainnya. (Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Al Baihaqi, At Thabrani dan Abu Nuaim meriwayatkan dari jalan Sulaiman bin Amru bin Al Ash, dan ibunya).

15. Wajah Nabi Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan 

Aisyah berkata bahwa: "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda: "Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."

16. Dua Sahabat Nabi Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemu dengan nabi

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Ada dua orang sahabat Nabi SAW setelah berjumpa dengan nabi dan meninggalkan Nabi. Nabi Muhammad memberikan cahaya kepada mereka. Maka ditengah malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang membimbing mereka pulang ke rumah." (Hadits Riwayat Al Bukhari, Juz 1, Buku8, no 454).

17. Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang

Gempa pertama di Mekkah, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekkah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya).

Gempa kedua di Madinah, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata: “Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.” Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

18. Paha kambing bakar yang telah dibubuhi racun berbicara kepada Nabi Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar

Wanita Yahudi yang memberi racun di daging kambing bernama Zainab binti Hârits, Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan , “Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada Nabi Muhammad". Nabi Muhammad pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba Nabi Muhammad berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." Lalu Nabi Muhammad mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang.Nabi Muhammad pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?" Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?" Nabi Muhammad menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku." Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya). Nabi Muhammad bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?" Wanita itu berkata :, "Jika engkau seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakan mu. Dan jika engkau bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya Nabi Muhammad memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya.

Kisah ini juga diriwayatkan oleh banyak hadits lain seperti : Musnad Ahmad 4207, Shahih Muslim 4060, Shahih Bukhari 5332, 2955, Sunan Abu Daud 3909, 3911, 3912, Musnah Ahmad 12808, Shahih Bukhari 2424. (Semua hadits tersebut bisa ditemukan pada website Lidwa)

19. Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Nabi Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
 
Ibnu Saad meriwayatkan dari Zaid bin Aslam r.a, bahwa mata Qatadah bin An Nu’man terluka sehingga biji matanya terkeluar sampai ke pipi. Nabi Muhammad mengembalikan hingga matanya menjadi sembuh kembali.

At Thabrani dan Abu Nu’aim meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, ” Pada waktu Perang Uhud, aku menjaga wajah Rasulullah dari serangan anak panah, yang akhirnya ada sebuah anak panah mengenai biji mataku. Aku mengambilnya dengan tangan dan berusaha mendatangi Rasulullah. Ketika baginda SAW melihat apa yang ada di telapak tangan ku, dua mata beliau berlinangan seraya bersabda, “Ya Allah, peliharalah mata Qatadah sebagaimana dia telah pelihara wajah nabinya dengan wajahnya (dari serangan anak panah). Jadikanlah kedua matanya yang lebih baik dan lebih elok serta tajam penglihatannya.” Akhirnya apa yang diharapkan rasul itu termakbul dan mata Qatadah sembuh seperti semula.

20. Menyembuhkan penyakit kusta
 
Bahwa istri Mu'adz bin 'Afra' menderita kusta lalu melaporkannya kepada Rasulallah saw, lalu beliau mengusapnya dengan sebuah tongkat maka Allah menghilangkan penyakit kusta itu darinya.

Sa’id bin Abyadh bin Jamal, seorang sahabat Nabi, menceritakan, wajahnya pernah terserang penyakit kusta. Lalu Rasulullah SAW memanggilnya dan be­liau mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya, maka sesudah itu ia sembuh dan tidak ada bekasnya (Hadits Riwayat Ath-Thaba­rani dan Al-Haitsami)

Tentang mukjizat Nabi Muhammad SAW ini tertulis dalam kitab hadits dan kitab-kitab yang membahas masalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Jadi sumber rujukan yang kita ambil sangat jelas dan akurat, dan dapat kita cek langsung di dalam kitab hadits yang disebutkan dalam riwayat itu.

Sementara ini kita cukupkan dahulu kisah tentang mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat banyak. Dan Insya Allah akan saya sambung lagi dengan Mukjizat Nabi Muhammad bagian kedua.

Tidak ada komentar: