Rasulullah dan Islam di hujat tapi pengikutnya sudah 1,8 milyar lebih
Pernahkah anda membaca tulisan orang
Kristen yang disebar di internet baik lewat youtube atau artikel yang
mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang licik, pembunuh massal,
seks maniak, kepala perampok, nabi pembunuh?
Atau artikel lain yang sangat
menghina dan merendahkan kemuliaan Islam?
Berikut adalah tanggapan-tanggapan
atas artikel-artikel tersebut :
1. Anda mengatakan Nabi Muhammad SAW
adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok
Saya Jawab :
Kejujuran beliau saw sudah
dibuktikan dimasa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yang hidup dan menyaksikan kelahirannya,
pertumbuhannya jauh sebelum beliau saw menyampaikan wahyu, dan setelah beliau
saw menyampaikan wahyu, kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih
sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya, bahkan musuh musuhnya,
bahkan kaum yahudi, bahkan kaum nasrani, bahkan kaum munafik sekalipun masih
menyaksikan hal itu.
Saya ingin satu bukti ucapan seorang
Nasrani atau Yahudi di zaman beliau saw yang mengatakan Muhammad saw adalah seorang
pembohong, sex maniac, pembunuh massal?, tentunya ini hanyalah ucapan orang-orang badwi yang memang terbelakang dan sangat jahil, munculkan satu bukti dari ucapan musuh musuh beliau saw saat di
zamannya yang dari kalangan berpendidikan..?, apakah kaum Nasrani saat itu
kesemuanya bungkam? kemana para pendeta dan kalian?, apa yang mereka kerjakan
saat itu?, mereka yang menyaksikan kehidupan Muhammad saw malah beriman
kepadanya, apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal?, beriman pada
seorang sex maniac?, beriman pada seorang pembohong?, bila anda membenarkan
pernyataan ini maka seluruh pendeta Nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum
kebangkitan Muhammad saw.., cacian dan hujatan ini hanya muncul dari kalangan
Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.
Sejarah menjelaskan tak satupun dari
pendeta Nasrani menentang dan memerangi Muhammad saw, bahkan Abisina Kaisar
Najasyi yang beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad saw kepadanya yaitu
Jakfar bin Abi Thalib ra, yang saat itu kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr
bin Ash (sebelum keislamannya), Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar
Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari
kalangan badui gurun yg berpegang dengan adat jahiliyah membunuh anak wanita yg
lahir dll), ia berkata kepada kaisar Najasyi : “Coba Tanya pada utusan Muhammad
saw apa yang ia ucapkan atas Isa bin Maryam..!”, maka ketika dijawab oleh
Jakfar bin abi Thalib ra dengan lantunan surat Maryam.., maka runtuhlah Kaisar
Najasyi, ia beriman pada Muhammad saw dan masuk Islam bersama para pendeta
penasehatnya, hingga tak lama kemudian ia wafat maka Rasul saw melakukan shalat
gaib untuknya (shalat gaib = shalat jenazah untuk orang yg wafat dari kejauhan),
dan ini adalah pertama kalinya shalat ghaib dilakukan oleh Rasul saw dalam Islam
(Shahih Bukhari).
Demikian pula kunjungan utusan
Muhammad saw kepada Heraklius Kaisar Byzantium, maka ketika Heraklius mendengar
penjelasan mengenai agama Muhammad saw ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk
menguji kebenaran agama ini, maka pada akhirnya ia berkata : “sungguh Muhammad
saw adalah Nabi, kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya,
akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad saw) akan menguasai wilayahku ini”
(Shahih Bukhari), maka mendengar ucapan ini maka hiruk pikuklah para hulubalang
kerajaan dengan pro kontra, maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk
masuk islam namun ia SESEKALI TIDAK MENCELA ATAU MENGHINA MUHAMMAD SAW.
Demikianlah Muhammad saw dihadapan
para intelektual dan raja raja Nasrani, umpatan dan cacian hanya muncul dari
badui badui gurun pasir yang picik pemikirannya, semua orang yang berwawasan
dan berjiwa mulia menerima Muhammad saw dan mengakuinya sebagai orang suci,
walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini
didukung ribuan pastor yang bodoh, begitulah secara logika anda, dan logika
kami bahwa raja raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka
itu bermoral tinggi.
Pada masa permulaan Islam, ketika orang
berduyun-duyun memeluk Islam, orang-orang kafir Quraisy semakin tidak suka
kepada Nabi Muhammad saw dan pada perkembangan islam yang pesat.
Ketika itu, di kota Yathrib, iaitu kota yang setelah Nabi berhijrah ke sana dinamakan Madinah, tinggallah sekelompok orang Yahudi yang jumlahnya sangat ramai termasuk Ahlul Kitab kerana mereka memiliki Kitab Taurat. Akan tetapi Kitab Taurat yang ada ditangan mereka telah mengalami beberapa perubahan. Jadi, ianya tidak sempurna seperti sewaktu diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Kaum kafir Quraisy mengirim utusan supaya menemui para pendeta Yahudi di Yathrib. Utusan itu menceritakan tentang munculnya Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah swt. Utusan itu juga menceritakan bahawa Muhammad saw mengaku menerima wahyu dari Allah swt.
Utusan kafir Quraisy itu berkata kepada pendeta Yahudi, “kamu adalah pemuka bangsa Yahudi. Kamu adalah Ahlul Kitab yang pertama. Kamu memiliki ilmu tentang kenabian yang tidak kami miliki. Maka beritahulah kepada kami, apakah pendapat kamu tentang Muhammad?”
Seorang pendeta Yahudi menjawab. “cubalah kamu tanyakan tiga perkara kepadanya. Tanyakanlah tentang sekumpulan pemuda yang hidup pada zaman dahulu dan memiliki kisah yang menakjubkan. Lalu, tanyakan kepadanya tentang lelaki gagah perkasa yang mengembara ke timur dan ke barat. Tanyakan juga kepadanya tentang roh, apakah roh itu? Jika dia dapat menjelaskan yang pertama dan yang kedua, serta tidak menjelaskan yang ketiga, bererti dia benar-benar adalah seorang Nabi.”
Utusan Quraisy itu pun kembali ke Mekah. Apabila sampai, mereka mengkabarkan ucapan pendeta Yahudi pada pemuka kaum kafir Quraisy. Kemudian mereka sama-sama menguji Rasulullah saw dengan tiga pertanyaan itu.
Untuk menjawab tiga soalan itu, Allah swt menurunkan surah al-Kahfi. Dengan surah Kahfi itu, beliau menjawab tiga pertanyaan dengan tepat.
Soalan pertama, dijawab dengan cerita tentang Ashabul Kahfi, sekumpulan anak muda yang memasuki gua kerana melarikan diri dari dikejar raja yang zalim, bengis, lagi kejam. Anak-anak muda itu disertai seekor anjing. Mereka tertidur dalam gua lebih daripada tiga ratus tahun. Ketika bangun, mereka mendapati negeri mereka telah berubah. Semua orang mengetahui kisah mereka, berasa takjub. Rasulullah menjelaskan kisah Ashabul Kahfi itu secara ringkas dan jelas.
Soalan kedua, beliau jawab dengan kisah Zulqarnain. Seorang raja perkasa yang menundukkan ramai raja dan mengelilingi dunia timur dan barat. Sehingga akhirnya, Zulqarnian bertemu dengan kaum yang memintanya supaya membina tembok pemisah di antara mereka dengan Ya’juj dan Ma’juj, agar mereka aman dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj, hingga ke akhir kisah.
Soalan Ketiga, adapun pertanyaan mereka yang ketiga iaitu tentang Roh, maka Rasulullah saw menjawabnya dengan firman Allah swt dalam surah al-Isra’ (17) ayat 85, ‘Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Roh. Katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan aku tidak diberi ilmu kecuali sedikit.’
Dengan demikian, Rasulullah saw telah menjawab ketiga-tiga pertanyaan itu dengan tepat, kerana beliau mendapat bimbingan terus dari Allah swt. Seketika itu, ramai dari kaum kafir Quraisy yang percaya bahawa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Nabi utusan Allah, dan ajaran Islam yang beliau bawa adalah benar-benar datang dari Allah. (Shahih Bukhori).
Ketika itu, di kota Yathrib, iaitu kota yang setelah Nabi berhijrah ke sana dinamakan Madinah, tinggallah sekelompok orang Yahudi yang jumlahnya sangat ramai termasuk Ahlul Kitab kerana mereka memiliki Kitab Taurat. Akan tetapi Kitab Taurat yang ada ditangan mereka telah mengalami beberapa perubahan. Jadi, ianya tidak sempurna seperti sewaktu diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Kaum kafir Quraisy mengirim utusan supaya menemui para pendeta Yahudi di Yathrib. Utusan itu menceritakan tentang munculnya Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah swt. Utusan itu juga menceritakan bahawa Muhammad saw mengaku menerima wahyu dari Allah swt.
Utusan kafir Quraisy itu berkata kepada pendeta Yahudi, “kamu adalah pemuka bangsa Yahudi. Kamu adalah Ahlul Kitab yang pertama. Kamu memiliki ilmu tentang kenabian yang tidak kami miliki. Maka beritahulah kepada kami, apakah pendapat kamu tentang Muhammad?”
Seorang pendeta Yahudi menjawab. “cubalah kamu tanyakan tiga perkara kepadanya. Tanyakanlah tentang sekumpulan pemuda yang hidup pada zaman dahulu dan memiliki kisah yang menakjubkan. Lalu, tanyakan kepadanya tentang lelaki gagah perkasa yang mengembara ke timur dan ke barat. Tanyakan juga kepadanya tentang roh, apakah roh itu? Jika dia dapat menjelaskan yang pertama dan yang kedua, serta tidak menjelaskan yang ketiga, bererti dia benar-benar adalah seorang Nabi.”
Utusan Quraisy itu pun kembali ke Mekah. Apabila sampai, mereka mengkabarkan ucapan pendeta Yahudi pada pemuka kaum kafir Quraisy. Kemudian mereka sama-sama menguji Rasulullah saw dengan tiga pertanyaan itu.
Untuk menjawab tiga soalan itu, Allah swt menurunkan surah al-Kahfi. Dengan surah Kahfi itu, beliau menjawab tiga pertanyaan dengan tepat.
Soalan pertama, dijawab dengan cerita tentang Ashabul Kahfi, sekumpulan anak muda yang memasuki gua kerana melarikan diri dari dikejar raja yang zalim, bengis, lagi kejam. Anak-anak muda itu disertai seekor anjing. Mereka tertidur dalam gua lebih daripada tiga ratus tahun. Ketika bangun, mereka mendapati negeri mereka telah berubah. Semua orang mengetahui kisah mereka, berasa takjub. Rasulullah menjelaskan kisah Ashabul Kahfi itu secara ringkas dan jelas.
Soalan kedua, beliau jawab dengan kisah Zulqarnain. Seorang raja perkasa yang menundukkan ramai raja dan mengelilingi dunia timur dan barat. Sehingga akhirnya, Zulqarnian bertemu dengan kaum yang memintanya supaya membina tembok pemisah di antara mereka dengan Ya’juj dan Ma’juj, agar mereka aman dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj, hingga ke akhir kisah.
Soalan Ketiga, adapun pertanyaan mereka yang ketiga iaitu tentang Roh, maka Rasulullah saw menjawabnya dengan firman Allah swt dalam surah al-Isra’ (17) ayat 85, ‘Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Roh. Katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan aku tidak diberi ilmu kecuali sedikit.’
Dengan demikian, Rasulullah saw telah menjawab ketiga-tiga pertanyaan itu dengan tepat, kerana beliau mendapat bimbingan terus dari Allah swt. Seketika itu, ramai dari kaum kafir Quraisy yang percaya bahawa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Nabi utusan Allah, dan ajaran Islam yang beliau bawa adalah benar-benar datang dari Allah. (Shahih Bukhori).
Saat hari kelahiran sang nabi saw di
kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota
madinah, seraya berkata : “wahai orang orang yahudi.. telah lahir nabi akhir
zaman, karena semalam telah terbit bintang yang menandakan kelahiran Nabi Muhammad
saw..!” (Mustadrak ala shahihain Juz 3 hal 554, Tahdzib attahdziib juz 2 hal
116)
Inilah kejadian kejadian yang
ditunjukkan Allah swt untuk membenarkan kebangkitan Nabi Muhammad saw, demikian
pula terbelahnya bulan yang disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah,
bahkan setelah datang kafilah kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa
bulan di malam itu terbelah, mereka melihatnya dari luar kota Makkah yang
sangat jauh dari Makkah, dan semua saksi mata adalah orang kafir. (sirah Ibn
Hisyam), bahkan mukjizat nabi Muhammad ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan
modern, bahwa NASA membuktikan bahwa bulan memang pernah terbelah dua.
Allah menunjukkan kebangkitan nabi
nabi Nya dengan munculnya mukjizat, demikian pada Musa as, demikian pada Isa
as, demikian pada Ibrahim as, demikian pula pada Sayyidina Muhammad saw. Bukan
hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad saw dengan
mukjizat itu tidak bisa dipungkiri, disaksikan oleh sahabatnya dan musuh
musuhnya, mereka yg beriman dan mereka yg kufur sama sama menyaksikan kebenaran
dari Allah swt, justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian kejadian
Mukjizat para Nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali
oleh kekuatan Tuhan, sihir mana dapat membelah lautan?, sihir mana dapat
membelah bulan?, sihir mana dapat membuat Ibu suci melahirkan tanpa ayah?,
disinilah logika dituntut untuk berperan.
Logika yang bertentangan dengan ayat
Tuhan adalah logika yang dangkal, logika orang-orang primitif. Logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir
sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yang berfikir, berbicara, makan, minum,
menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb, adakah logika
dangkal dan primitif dapat menerimanya?, justru logika dituntut berfikir dengan
pikiran yang murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan
itu semua.
Saya menantang anda dengan kekuatan
logika anda, bisakah anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat
dari ketiadaan..?, tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan
sesuatu dari ketiadaan, berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yang
anda miliki dan seluruh keahlian yang ada dialam semesta belum menjangkau
penciptaan seekor lalat sekalipun.
Lalu akanlah logika seperti ini akan
mengukur dan menerka Allah?, kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa
hanya Dialah yang Maha Mampu membelah lautan yang memang milik Nya, dan hanya
dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).
Dan satu hal yang ingin saya
tanyakan, apakah anda hidup dengan keinginan anda sendiri?. Adakah anda lahir
dari perut ibu anda karena anda yang ingin lahir kedunia?, anda lahir kedunia
tanpa keinginan untuk lahir, Tapi Dia yang memilihkan untuk anda lahir kedunia,
Dia yang menentukannya, Dia yang memiliki anda.
Adakah anda mampu menciptakan
makanan dan minuman dari ketiadaan?, anda hanya hamba lemah yang tergantung
kepada Nya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena anda tak
mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman, semua itu anda tak mampu
membuatnya sendiri, hanya meminjam milik Nya, meminjam bumi yang milik Nya,
makan dari makanan yang diciptakan Nya, minum dari air yang diciptakan Nya, anda
diciptakan Nya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam
rahim dalam bimbingan Tunggal Nya, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad saw : “Penciptaan manusia itu 40 hari
sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan
daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya” (Shahih Bukhari hadits no.3036, 3154,
6221). Dan ini diakui oleh Ilmu kedokteran!
Tunjukkan padaku ilmu kedokteran
mana yang dipelajari oleh nabi Muhammad saw 1400 tahun yang silam mengenai hal
ini?, mengapa beliau saw mengetahui kejadian ini?, inilah logika akan berbicara
bahwa ini benar benar wahyu ilahi!, inilah pembuktian secara Logika bahwa
Muhammad adalah Rasulullah saw, boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yang
mana yang membantah ini?,
2. PEMBUNUHAN, Muhammad nabi
pembunuh?
Saya Jawab :
Mengenai pembunuhan, saya yakin anda
mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini
mestilah ada yang dibela dan mestilah ada yang ditindak, demikian logika
berbicara, dan bila anda tidak setuju dengan pembunuhan yang dilakukan Nabi
Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as
memerangi ummatnya sendiri yang kufur (saamiri, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam
memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah
ada yang beriman kepadanya, dan ada yang mendustakannya.
Bila ada seorang manusia terkena
penyakit menular, dan akan menularkan virus yang membahayakan banyak orang
misalnya, apa yang dilakukan kalian di Negara barat sana?, mereka membunuhnya!,
kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk
logika yang sehat!.
Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti
dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada tuhan, dan
kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena
orang yang sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun
orang yang kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.
dan ocehan anda mengenai Moral itu
runtuh dari otak anda bila disebelah anda saat ini berdiri seorang manusia yang
terjangkit virus berbahaya yang bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan
milyaran virusnya pada anda dan jutaan manusia, Niscaya anda akan mengambil
pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena anda ingin selamat
dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan anda
akui bukan…??
Namun Nabi Muhammad saw tidak
semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan tidak sembarang membunuh,
dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak anak, dilarang
membunuh orang-orang tua, bahkan
dilarang membunuh rahib dan pendeta, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang
orang yang tak bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabi Muhammad saw, dan
demikian dangkalnya pemahaman anda tentang aturan syariat dalam Islam.
Pernah seorang musuh ( Da’thur ) dengan cara mengendap-endap
akhirnya dapat menghampiri Rasulullah yang sedang beristirahat. Dengan pedang
terhunus musuh berkata, “Siapa lagi yang dapat menyelamatkan engkau?”
Dengan tenang Rasulullah menjawab, “ALLAH!”
Tiba-tiba pedang terlepas dari tangannya, sebagai satu
mukjizat ALLAH pada Rasulullah. Maka Rasulullah pun mengambil pedang itu dan
mengangkatnya ke hadapan musuh dan bertanya,
“Siapa pula yang dapat menyelamatkan kamu sekarang?”
“Tiada siapa-siapa lagi” jawabnya.
“Tiada siapa-siapa lagi” jawabnya.
Lantas nabi pun memaafkannya. Sehingga karena itu orang tersebut berkata pada kawan-kawannya, “Aku baru kembali dari berjumpa sebaik-baik manusia.”
Jika dinilai bahwa Rasulullah s.a.w. adalah sempurna di
dalam kedua bentuk sifat akhlak melalui pembuktian di atas, maka melalui itu
dibuktikan juga keluhuran akhlak para Nabi-nabi lainnya dan dengan demikian
telah meneguhkan Kenabian mereka, kitab-kitab yang mereka bawa serta kenyataan
bahwa mereka semua adalah kekasih Allah SWT.
Mengenai peristiwa Ashma binti
Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan Umair bin Adiy ra, karena
wanita jahat itu terus memfitnah nabi Muhammad saw agar orang orang
membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw
selamat dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan
dari bani umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw
dan Rasul saw menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3
hal 1218, Tabaqat Kubra juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah
Annabawiyyah Juz 6 hal 49).
Wajar saja wanita ini dibunuh karena
ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang
agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa,
yang dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana
kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung
membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung
membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu
disembunyikan diperutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan sungkan
merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan bom itu, bukankah demikian..?,
sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai hal yg mesti bukan?.
3. Mengenai ucapan imam Ghazali
rahimahullah, tentang dusta
Saya Jawab:
Bukan bermakna dusta adalah boleh,
namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh, dan anda
mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong, bila datang seorang pembunuh yang
ingin membunuh anak dan istri anda misalnya, kebetulan anak anda ada dikamar,
anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong
atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya?, Demi menyelamatkan nyawa anak
dan istri anda anda mengakui bahwa bohong itu wajib!, dan bila ada orang ingin membunuh
istri atau anak anda, sedangkan anda menyembunyikan mereka disuatu tempat untuk
menghindari kejaran para pembunuh, lalu orang-orang yang ingin membunuh keluarga anda itu bertanya
pada teman teman anda tentang dimana persembunyian istri dan anak anda, apa yang
anda harapkan?, apakah anda berharap mereka jujur?, anda akan mengemis pada teman
anda agar mereka berbohong!, anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan?,
jadilah berbohong itu anda wajibkan!, inilah kiyas dari Imam Ghazali.
4. Mengenai JIZYAH
Saya Jawab :
Jizyah adalah pembayaran pajak bagi
orang yang non muslim, hal ini adalah suatu keadilan, karena muslimpun membayar
pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta,
zakat pertanian, zakat peternakan, yang bila dijumlahkan jauh lebih besar
daripada Jizyah, hak anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim
menampar seorang yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad
saw, maka nabi Muhammad saw murka dan menegur keras muslim itu! (Shahih
Bukhari).
Kejadian lainnya ketika baju besi
Ali bin Abi Thalib ra dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali ra mengadu kepada Umar bin Khattab ra sebagai
Khalifah saat itu, maka Umar ra tahu betul bahwa Ali ra tak mungkin berdusta,
namun hukum syariah mesti ditegakkan, maka Umar ra bertanya mana saksi kalian?,
Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali ra membawa kedua putranya hasan dan
husein sebagai saksi, maka Umar ra tertunduk malu dan berkata : “maaf wahai
sahabat Ali ra, anak tidak bisa dijadikan saksi mata”, maka Ali ra berkata :
“apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah saw?”, maka Umar ra tertunduk
seraya berkata : “hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik Yahudi”,
maka Ali ra menerima keputusan Umar dan pergi, maka menangislah sang Yahudi
seraya berkata : “belum pernah kutemukan hukum agama yang membela keadilan pada
orang yang lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu nabi mereka, kalau
begitu aku masuk islam!”. (Sirah Ali bin Abi Thalib kw).
Inilah adab kami terhadap mereka yang
non muslim, dan sampai disini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu
runtuh!
5. LOGIKA
Saya Jawab :
Seorang anak yang tidak tahu bahwa
bara api itu membahayakan, maka logika sang anak, bahwa benda merah itu indah,
maka ia ingin memakannya, inilah logika manusia!, manusia tak tahu apa apa
sebelum membuktikannya, Nah.. kasih sayang Allah swt adalah memberitahu kita
sebelum kita membuktikannya, dan itulah Islam..!, seperti kasih sayang Ibu yg
melarang anaknya mendekati bara api. Logika yang anda pakai, adalah menelan
bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan tuhan itu benar!, sempit
sekali logika anda, sedangkal inikah logika orang kafir di barat??
6. Memukul Istri
Saya Jawab :
Mengenai menyiksa istri
diperbolehkan dalam Islam itu adalah kebodohan anda dalam hukum syariah kami,
karena Allah swt berfirman dalam Al Qur’an Surat An Nisa’ : 35,
“bila kalian risau atas istrimu yang terus berbuat jahat dan
pengingkaran maka nasihatilah ia, (bukan memukulnya), bila ia masih terus
melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya, (jangan memukulnya), dan
bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia, bila ia taat maka
jangan kalian sesekali kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan
Maha Dahsyat kekuatan Nya”
Jelaslah justru makna ayat ini
adalah melindungi hak wanita, maaf, Negara barat adalah negara terbesar penyiksaan
suami terhadap istrinya!!, dalam Islam hak istri dilindungi, misalnya istri
kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki maki mertuanya
misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati..!, bila masih saja tak
menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dengan jangan disetubuhi..!, alangkah
lembutnya hukum Allah swt!, apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya?,
bukankah ini sangat lembut?, lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus
berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya”
Rasul saw menjelaskan makna PUKULLAH
adalah “FADHRIBUUHUNNA GHAIRU MUBARRIH”, yaitu pukullah ia dengan tanpa
membahayakan seperti bengkak, atau berbekas”. (shahih Muslim hadits no.1218,
Shahih Ibn hibban hadits no.2809). dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir
Imam Qurtubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, tafsir Imam Attabariy, dan seluruh tafsir
lainnya.
Betapa indahnya ajaran ini, bahkan
dalam memukulpun Rasul saw melarang untuk memukul sampai berbekas, maka
merupakan sekedar teguran belaka!, bahkan Allah mengancam pada ayat itu,
“Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan maha besar
kekuatan Nya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan
kalian bila jahat terhadap istri.
Tunjukkan padaku ajaran undang undang mana
dimuka Bumi ini yg melindungi istri seindah ajaran Muhammad saw..???
7. Poligami halal bagi pria dan haram
bagi wanita
Saya Jawab :
Sudah kita fahami bahwa jumlah
wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam
islam, dari Allah swt tentunya, hingga wanita wanita akan terbimbing oleh kaum
lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan,
nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggungjawab sebagai
suami untuk membimbing istri istrinya, bukankah tanggung jawab istri adalah
mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan?, lalu
bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga?, tiga rumah tangga?, empat rumah
tangga?, bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan?,
karena ia harus mendidik anak anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri
istrinya dalam tuntunan islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya
dan tak punya waktu kumpul terbahak bahak dengan teman temannya di café café
seperti Bule kafir di barat.
Lihat kesempurnaan ajaran Islam yg
sangat sesuai dengan keadaan zaman, pengingkaran terhadap poligami berarti
mendukung banyaknya wanita yg tak bersuami, banyaknya wanita yg melacur, wanita
penghibur dll, karena wanita wanita itu tak mendapatkan suami, suami yg
membimbingnya pada kemuliaan, hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada
hukum Allah, mereka bagaikan anak yg menelan bara api lalu menjerit menyalahkan
ibunya..!, ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah swt
menjadikan kasih sayang Ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha
Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.
Jumlah wanita lebih banyak dari
pria, dan diwaktu yg bersamaan dg munculnya ajaran Muhammad saw yg
memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan?, Jelaslah bahwa ajaran Muhammad saw
adalah ajaran yg paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita
daripada pria di masa kini!, dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah
ini kecuali dengan ajaran Allah yg disampaikan Nya pada Muhammad saw.
Beri aku solusi dari logika orang
kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yg semakin banyak dari pria dengan
melarang poligami..?, apakah dibunuh?, kalian akan mengacaukan ekosistem dunia,
kalian perusak dan pembuat kerusuhan, dan didalam Islam poligami dibolehkan
dengan ketentuan yang ketat, dan bukan diwajibkan, ini menunjukkan bila mereka
merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup
satu (QS. An Nisa’: 3).
8. Perbudakan
Saya Jawab :
Perbudakan dalam islam diharamkan
kecuali adalah dari kalangan kafir yg membangkang dan memerangi islam, mereka
yg memerangi islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara
dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi
hak nikah dengan budak lainnya, bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas,
budak dalam islam bukanlah budak yg kalian kenal, dalam islam perbudakan adalah
mendidik orang orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll, mereka
tinggal serumah dg muslimin, dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan
hukum yg keras dalam syariah islam, demikianlah cara islam mendidik musuh
musuhnya agar mengenal ajaran islam, dibiarkan musuh musuhnya tinggal dan makan
dirumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hukum hukum islam, dan
mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yg
kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya,
mereka boleh memeluk islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.
Adakah ajaran dimuka bumi yg
memperbolehkan musuhnya makan dan minum dirumahnya?, bagaimana ajaran Bule
kafir terhadap musuh musuhnya?, dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap
musuh musuh kalian, dan lain dengan cara kami, musuh musuh kami tinggal serumah
dengan kami, makan bersama kami, belajar Alqur’an dg kami, dan bila ia ingin
tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk islam
walaupun ia tinggal dirumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad saw..!
9. Apakah boleh menikahi wanita usia
6 tahun dan campur usia 9 tahun (rasul saw menikahi aisyah ra)
Saya Jawab :
Benarkah perkawinan Rasul dengan
Aisyah yang berumur 6 tahun dan campur umur 9 tahun, disini saja sudah muncul
pertanyaan logis. Peristiwa perkawinan Rasulullah dengan Aisyah merupakan
kejadian yang terbuka dan diketahui oleh masyarakat, sebagaimana layaknya semua
pernikahan yang ada pada waktu itu. Artinya semua orang tentu mengetahui berapa
umur Aisyah ketika menikah, namun tidak satupun orang-orang di Madinah
menginformasikan soal Aisyah yang menikah dengan Nabi pada usia belia tersebut.
Pertanyaan logis berikutnya, Hisyam selama 71 tahun tercatat tinggal lama di
Madinah dan mempunyai banyak murid, termasuk ulama terkenal yang banyak
menceritakan hadits, imam Malik dan imam Hanafi. Imam Malik misalnya
menulis kitab ‘al-Muwaththa’ yang berisi kumpulan hadits yang beliau terima dan
sudah diteliti keshahihannya, cerita tentang umur Aisyah tersebut tidak ada didalam
kitab ‘Al-Muwaththa’ karangan imam Malik tersebut. Ketika ditelurusi semua
perawinya, ternyata semuanya merupakan orang-orang yang tinggal di Irak,
artinya Hisyam baru menceritakan kisah ini setelah berusia 71 tahun dan sudah
pindah ke Irak, tempat Hisyam menghabiskan hari tuanya. Imam Malik sendiri
berkomentar :“Hisyam layak dipercaya dalam semua perkara, kecuali setelah dia
tinggal di Iraq. Karena di Irak mayoritas ulama berpaham Syi’ah, yang sangat
membenci sahabat nabi termasuk sangat membenci Aisyah ra. Hadits yang diterima
oleh Hisyam dari Urwah bapaknya dan diterima dari ulama-ulama Syi’ah di Irak.
Persoalan logis berikutnya muncul
ketika kita mensingkronkan antara hadist ini dengan hadist-hadits lain terkait
dengan umur Aisyah, juga tercatat dalam kitab yang sama, Bukhari dan Muslim.
Pada kesempatan lain dikisahkan tentang umur Aisyah ketika turunnya surat
al-Qamar (maksudnya pada peristiwa mukjizat Rasulullah membelah bulan), ketika
terjadinya perang Badar dan Uhud, perbandingan umur Aisyah dengan putri-putri
nabi, Fatimah dan Asma’, dll, maka disini juga terjadi ketidak-sesuaian. Ibarat
saya menginformasikan :”Saya lahir pada bulan September 1964”, lalu memberikan
informasi lain :”Ketika pemberontakan G30S PKI terjadi, saya lagi belajar di
kelas 4 SD”. Pemberontakan tersebut terjadi tahun 1965, apakah mungkin anak
umur 1 tahun duduk di kelas 4 SD..??. Maka kedua informasi tersebut tentu
menjadi lemah, paling tidak salah-satunya tidak akurat.
Peristiwa pernikahan antara nabi
Muhammad SAW dengan Aisyah terjadi pada masa awal hijrah, ketika umat Islam
yang masih berjumlah sedikit dan lemah, mengungsi dari Makkah ke Madinah,
bahkan tercatat akad nikahnya dilakukan di Makkah sebelum mengungsi, dan baru
berkumpul dengan Rasulullah ketika sudah tinggal di Madinah. Pertanyaan
logisnya adalah :”Apakah dalam masyarakat Arab waktu itu lumrah menikahkan anak
perempuan mereka dalam usia 6 atau 9 tahun..?”. Tidak ada catatan kalau hal
tersebut menjadi adat-istiadat mereka, dipastikan kalau itu yang terjadi maka
ini menjadi suatu peristiwa yang luar-biasa yang akan banyak diperbincangkan
orang. Para musuh-musuh Islam di Makkah pasti akan menjadikan pernikahan ini
sebagai ’sasaran tembak’ untuk menyerang Islam yang masih lemah. Tindakan
Rasulullah bisa dinilai sebagai sesuatu yang kontra-produktif terhadap syi’ar
Islam, pada keadaan beliau bisa memilih wanita lain yang berumur layak untuk
dinikahi dan tidak akan menimbulkan masalah. Sebagai perbandingan, ketika Aa
Gym melakukan poligami beberapa tahun lalu, popularitasnya langsung menurun,
jamaah pengajian langsung sepi, padahal beliau menjalankan sesuatu yang
dibolehkan dalam syari’at, namun karena dalam masyarakat tertanam nilai-nilai
yang menganggap poligami merupakan tindakan yang tidak tepat dan didasari
nafsu, maka para ibu-ibu pengikut acara pengajiannya pada kabur, apalagi kalau
seandainya Aa Gym melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma-norma
agama. Tidak tercatat adanya serangan dari musuh-musuh Islam di Makkah terhadap
pernikahan ini, juga tidak tercatat adanya ’eksodus’ para pengikut Rasulullah
untuk kembali murtad, termasuk juga pada orang-orang di Madinah yang merupakan
masyarakat yang baru menerima Islam.
10. Sorga Islam
Saya Jawab :
saya punya cerita singkat, Seorang
Raja besar yang kaya raya, mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yang
berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan
pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya,
mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan
kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti
pada rajanya, maka sang Raja menulis surat : “kepada Rakyatku yang kumuliakan,
sungguh kalian telah berbakti kepadaku, niscaya bila masa bakti kalian selesai
kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun
akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian,
kubangunkan untuk kalian Villa villa mewah yang setiapnya berisi 100 kamar yang
mewah”.
Nah.. ketika kelompok itu datang,
apakah mereka akan menelan 100 macam makanan??, atau 1000 kalkun akan
dilahap??, atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing masing??, ada
diantara mereka yang sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan
menggunakan beberapa kamar saja, ada yang makan dua suap lalu meninggalkannya
demi berkumpul dengan sang Raja dan menteri menteri mulia, ada yang memilih
duduk bersama ayah ibunya ditepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan.. Hal
ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang Raja yang sangat ingin
memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai
persiapan dan jamuan.
Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa
orang yang beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak,
karena taatnya hanyalah karena takut, dan barangsiapa yang beramal karena ingin
surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung, dan
barangsiapa yang beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang orang
yang merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun
tentunya yang paling mulia adalah yang beribadah karena tak menginginkan apa
apa selain kedekatan pada Allah SWT, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini
dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan
Allah merindukan mereka, sebagaimana sabda Rasul saw : “Barangsiapa yang
merindukan perjumpaan dengan Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya”
(shahih Bukhari)
Namun Nabi kami Muhammad saw berdoa
dengan ketiga tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua ummatnya akan
mampu mencapai derajat tertinggi, ada ummatnya yang memang ibadahnya karena
takut pada neraka, ada yang ibadahnya karena ingin surga, ada yang ibadahnya
karena Ingin dekat dengan Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk
berdoa dengan ketiganya.
Orang Kristen hanya mencari cari
kesalahan saja agar orang Islam benci pada agamanya, padahal dalam injil kalian
pun ada yang lebih jorok :
Dalam kitab perjanjian lama Kitab YEHEZKIEL 23 : 1-21, baca ayat
berikut:
1. Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2. ”Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari
satu ibu.
3. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4. Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5. Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6. berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7. Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9. Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10. Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11. Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12. Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13. Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14. Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15. pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16. Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17. Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18. Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19. Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20. Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
3. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4. Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
5. Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
6. berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7. Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9. Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10. Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11. Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12. Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13. Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14. Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15. pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16. Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17. Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
18. Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19. Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
20. Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
Baiknya orang kafir Kristen tidak usah mencela agama Islam,
yang lebih penting orang Kristen ngurusi pertentangan dalam alkitab anda
sendiri, baik perjanjian lama atau perjanjian baru. Dangkalnya pemahaman
manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya, namun orang yang berakal
akan bisa memilih mana kitab yang mengajarkan persundalan, mana kitab yang
menjanjikan sambutan hangat sang maha pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab
suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan injil yang sudah diubah
ubah dengan kabar persundalan (perzinahan) dan ratusan kontradiksi didalamnya.
Artikel yang ditulis oleh
orang-orang kafir Kristen membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi
kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat Islam tentang kemuliaan Muhammad
Rasulullah saw, anda turut membangkitkan
kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah, dan cacian serta hujatan
dari orang Kristen itu menanamkan kebencian kami kepada agama Kristen yang anda
anut.
Wassalamu ‘alaa manittaba’al huda
(Dan Salam Sejehatera bagi mereka yang mengikuti Hidayah Allah).
(Bersambung….)
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.