Mukjizat nabi Muhammad "Bulan Terbelah" dibuktikan secara ilmia
Terdapat
bayak Mukjizat nabi Muhammad yang diingkari oleh kaum musyrik maupun orang
Kristen dari dulu hingga sekarang disebabkan kedengkian mereka terhadap islam,
Di antaranya adalah Mukjizat Peristiwa terbelahnya Bulan yang disebutkan
dalam Al-Quran di zaman Rasulullah SAW atau 14 Abad yang lampau:
Artinya
: “Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah. Dan jika
mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling
dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan
(Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada
ketetapannya” (QS. Qomar : 1 – 3)
Hadits Nabi
:
Artinya
: “Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan
terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw
bersabda: “Saksikanlah”
[HR. Muslim : 7249]
Dalam
diriwayat lain dijelaskan bahwa Ketika kaum Kafir Makkah meminta
Rasulullah untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah serta menguji
kebenaran Risalah baginda Rasulullah dengan memintanya Membelah Bulan, maka
Allah Swt mengabulkan Doa beliau hingga pada malam hari tampaklah bulan
terbelah menjadi Dua bagian, di mana bagian lainnya berada di sisi Gunung
Safa dan bagian lainya di sisi Gunung Qaikaan dan terlihat di antaranya bukit
Hira, tapi mereka – Kafir Makkah – malah mengingkari Mukjizat tersebut dan
berkata: “Muhammad telah Menyihir Kita”, kemudian sebagiannya berkata: “
jika benar kita tersihir dia tidak akan bisa menyihir semua manusia Maka
tunggulah sampai datang berita dari Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh,
ketika mereka (para Musafir) tiba mereka pun mengatakan bahwa mereka
menyaksikan hal yang serupa. Tetapi Kaum Kafir Makkah tetap mengingkari
Mukjizat tersebut dan berkata : “…(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Beranjak
Dari berbagai Riwayat yang serupa, kita dapat meyimpulkan bahwa kejadian itu
tidak hanya disaksikan oleh kaum Kafir Makkah saja tetapi Manusia yang berada
di tempat selain Makkah pun pada waktu itu dapat menyaksikan peristiwa itu
seperti yang dilakukan oleh Abu Jahal bahwa dia pernah menunggu para pedagang
yang berdatangan dari berbagai Negeri jauh (seperti Syam) untuk menanyakan
Peristiwa tersebut, maka mereka juga menyaksikan hal tersebut.
Bagaimana Islam masuk ke
India?
Masjid Malik
Cheraman
Terdapat
sebuah wawancara dengan Raja Valiyathampuram (87 tahun) dari Kodungallur di
Central Kerala, beliau adalah keturunan dari Raja Cheraman Perumal (India
pertama yang memeluk Islam pada awal abad ke-7), jika berbicara dengannya
seakan berbicara mengenai sejarah, Dalam wawancaranya bersama AU Asif
(Pewawancara) tersebut beliau sempat ditanya: apakah benar Islam masuk ke India
melalui Mukjizat pembelahan Bulan yang dilakukan Oleh Nabi Muhammad atau Islam
masuk ke India tidak dengan Pedang ?
Beliau
menanggapi pertanyaan itu dengan menjelaskan bahwa: awal masuknya Islam ke
India disebabkan peristiwa Bulan terbelah yang pada suatu malam, saat sang Raja
bersama Istrinya berada di atas Istana tiba-tiba mereka menyaksikan Bulan yang
terbelah menjadi dua bagian. Lewat para pengembara dan pedangang dari berbagai
Negeri asing sang Raja pun akhirnya tahu bahwa kejadian itu merupakan Mukjizat
Nabi Muhammad yang berada di Jazirah Arab.
Maka
Sang Raja pun pergi menemui Rasulullah Saw setelah membagi-bagikan harta
kerajaannya dan menunjuk putranya menjadi Gubernur serta membagikan tanahnya
kepada para pemimpin Lokal untuk menjamin kesejateraan kehidupan Kerajaannya.
Beliau
masuk Islam di tangan Rasulullah Saw yang disaksikan oleh Abu Bakar Radiallahu
Anhu dan mengganti namanya menjadi Tajuddin, Sang Raja meninggal dalam
perjalanan kembali ke India dan dimakamkan di jalan di tepi Laut Arab.
Dikatakan bahwa sang Raja Muslim ini telah mengirim Surat kepada para menteri
lokal kerajaannya lewat Malik bin Dinar sahabat Nabi.
Dalam
suratnya Beliau berwasiat bahwa si pembawa surat ini harus mendapat perhatian
ekstra, penjamuan dan memuliakannya serta mengizinkannya untuk membangun masjid
di Negeri India pada saat itu. Karena menghormati Raja Cheraman, Penguasa
Kerala membagun Masjid (dibangun pada awal abad ke-7) di Kodungallur yang
dikenal sebagai Masjid Malik Cheraman.
Sampai
sekarang masjid tersebut masih ada, seperti yang dijelaskan oleh Raja Valiyathampuram
bahwa masjid itu adalah masjid tertua di India yang namanya diambil dari
Cheraman Perumal dan Malik Ibn Dinar, dan digabungkan menjadi `Masjid Malik
Cheraman`. Pemimpin pada waktu itu memudahkan urusan Malik Bin Dinar R.a untuk
menyebarkan Islam di India dengan kebenaran Mukjizat terbelahnya Bulan.
Seperti
yang diceritakan bahwa Malik Bin Dinar wafat di Kasaragod yang kini bernama
Karnataka. Raja Cheraman dan Malik Bin Dinar keduanya dikuburkan sisi Laut Arab
di mana satunya di Saalala di Oman dan satunya lagi ada di Kasaragod di India.
Dengan kata lain, kuburan mereka terhubung dengan air laut.
Manuskrip Kuno
Juga
hal yang sama dialami oleh bangsa dan kebudayaan-kebudayaan lain sebagian dari
mereka mencatat keajaiban peristiwa itu, seperti yang terdapat dalam manuskrip
Madrid dan Manuskrip Bangsa Maya kuno dalam Ilmu perbintangan.
Sejak
dahulu bangsa Maya dikenal sangat mengemari Ilmu Astronomi dan merupakan salah
satu negeri yang maju dalam bidang ilmu tersebut. Tetapi dalam salah satu
Manuskripnya menunjukkan bahwa Mereka (Bangsa Maya) Menganggap di Bulan telah
terjadi gempa dan memyebabkan terbelahnya Bulan menjadi dua bagian.
Naskah
yang menunjukkan keadaan Bulan dalam gambar Telinga kelinci dan wajahnya yang
pecah dan ditandai dengan Simbol Dewi Bulan.
Peristiwa
pembelah Bulan tercatat dalam Manuskrip Pasir dan India pada waktu yang
berdekatan yaitu awal abad ke-7 Masehi dan Sejarawan juga mengatakan bahwa di
salah satu Kuil Kuno di Cina tertulis mengenai peristiwa itu.
Teks bahasa Inggris pada
gambar :
At the top of page 139 in the 1997 Maya Hieroglyphic Forum, the dot
and bar numbers have been inserted as corrections for the tops of the other
columns (missing in V and K’s works). On the basis of the number sequences, the
date of the first (and, what I am surmising, was the original change) is
9.9.9.16.0 or the Gregorian date of 9 February 623 (the Julian date calculated
the 6th of February, that same year).
Dalam
naskah diatas menujukkan tahun 623 Masehi, sesuai dengan jumlah waktu menetap
Rasulullah Saw di Makkah sebelum Hijrah ke Madinah. Rasulullah Saw dilahirkan
pada Tahun 570 atau 571 Masehi, kemudian hidup di Makkah selama 53 tahun (40
sebelum menjadi Rasul + 13 setelah diangkat menjadi Rasul)
Jika
pada tahun 571 (kelahiran Nabi) + 53 ( kehidupan Nabi selama di Makkah sebelum
Hijrah)
Atau
Tahun 623 Masehi : Jika kita mulai menghitungnya pada tahun 570 Masehi.. Persis
dengan tahun yang disebutkan dalam Naskah bangsa Maya di atas, serta tahun di
mana terjadinya Peristiwa tebelahnya Bulan di Akhir-Akhir tahun
Rasulullah berada di Makkah sebelum Hijrah.
Penemuan ilmuwan
NASA
Ilmuwan
NASA Telah mengungkapkan bahwa di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa
ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan
Bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan tersebut, beberapa
Ilmuwan lain beranggapan bahwa celah tersebut bekas dari cairan Lava hanya saja
spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan, terdapat Sejumlah besar
celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya mensimulasikan `Retakan
yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak
kemudian merapat!, Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are
still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam
proses penelitian, Bahkan hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan
para ilmuwan dalam menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang mereka
kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA.
Gambar
celah yang menyerupai retakan besar pada Bulan seperti bagian yang telah
terpotong kemudian bersambung, Ilmuwan mengatakan bahwa: “ jenis celah ini
sangat jauh berbeda dengan celah yang terdapat di kerak Bumi dikerenakan
Ukurannya yang begitu besar dan Aneh bagi kita ( Ilmuwan) dan bertentangan
dengan teori-teori yang kita ketahui dalam Ilmu Fisika”. Misteri apakah yang
tersimpan mengenai retakan itu..Bagaimana bisa terjadi..dan kapan terjadinya?
Hingga sekarang Semua pertanyaan ini masih terus mencari dan menanti
jawabannya.
Para
Ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah besar gambar dari fenomena celah di
Bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan untuk menemukan penjelasan logis
atau ilmiah.
Foto
bagian Bulan ini diperoleh dari NASA pada tahun 1969 dari ketinggian 14 Km dari
permukaan Bulan, menunjukkan bahwa keadaan celah itu memperlihatkan efek “Fusi”
maka mereka pun menganggap penyebab efek tersebut disebebkan oleh cairan Lava
yang keluar dari celah-celahnya lalu menutupi celah tersebut.
Ada
banyak gambar yang seolah-olah yang menyimulasikan bekas las Logam! para
peneliti kebingungan menyaksikan celah ini, sebagian berpendapat bahwa
pada jutaan tahun yang lalu terdapat cairan Lava di permukaan Bulan yang
meninggalakan bekas celah tersebut, tetapi anggapan itu segera terbantahkan
Karena bekas Lava yang terdapat di permukaan Bulan sangat jauh berbeda dengan
bekas Lava yang ada di Bumi, dan tidak tampak bekas hancur dan ambruk pada
bagian celah Bulan, tetapi celah ini memiliki sisi yang tajam seakan bekas
retakan. Pada Umumnya lava yang tedapat pada gunung berapi sama dengan Lava
yang ada di celah retakan kerak Bumi akan tetapi terdapat perbedaan mendasar
antara celah Bumi dan celah Bulan, yaitu bentuk celah Bulan tampak halus dan Lunak
seakan terbentuk dengan terampil.
Gambar
ini diambil oleh NASA, menyerupai`struktur las Listrik` seperti yang kita lihat
pada dua potongan logam yang disambung dengan Las listrik, tetapi bekas
sambungan yang ada di Bulan ini ukurannya sangat besar dan panjangnya hingga
mencapai ratusan kilometer.
Dalam
sebuah laporan yang diterbitkan oleh American Geophysical Union pada tahun
1970, disebutkan bahwa penyebab terbentuknya Celah pada Bulan tesebut
bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan para Ilmuwan, dan diantara
Laporan itu terdapat sebuah penjelasan dari seorang Insinyur bernama Ralph
Juergens yang menjelaskan Bahwa sebelumnya telah terjadi sengatan Listrik yang
sangat Kuat meyerupai sambaran Petir yang mengenai Bulan sehingga menyebabkan
keretakan kemudian retakan itu tertutupi dan membentuk struktur las Listrik
seperti pada dua potongan logam yang tersambung oleh tenaga listrik.
Gambar
celah yang panjangnya 125 kilometer dan kedalaman 400 meter dan lebar 1.500
meter.
Seseorang
Mungkin berkata: bagaimana mungkin Bulan bisa terbelah menjadi dua bagian,
bisakah itu terjadi? Lalu kenapa Bulan tidak runtuh? bahkan mereka pun akan
berkata : jika benar terjadi, peristiwa ini sangat bertentangan dengan Hukum
Fisika, gravitasi dan alam semesta?
Jadi
Kesimpulan dari permasalahan Ilmiah ini: Bahwa terdapat berbagai Mukjizat yang
tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan Logika maupun kemajuan Sains, yaitu
Mukjizat yang Allah Swt Khususkan kepada para utusan-Nya seperti Mukjizat
tongkat Nabi Musa A.s yang berubah menjadi ular dan Nabi Isa A.s yang dapat
menghidupkan orang mati atau Mukjizat-Mukjizat yang dimilik para Nabi dan Rasul
yang serupa dengannya….maka keajaiban-keajaiban seperti ini mustahil
untuk ditafsirkan secara Ilmiah, karena hanya dengan imanlah seseorang bisa
menjustifikasikan kebesaran mukjizat itu.
Allah Swt Berfirman:
Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? [QS Fushshilat : 53]
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.