Mirza Ghulam Ahmad nabi agama Ahmadiyah buatan orang kafir
Kronologi
berdirinya Ahmadiyah mirip dengan lahirnya Al-Qiyadah yang didirikan oleh Ahmad
Moshaddeq. Enam tahun silam, dalam penggerebegan terhadap pendeta Edi Sapto,
pendiri Sekolah Tinggi Teologi (STT) Dian Kaki Emas di Bekasi yang menyekap
sekitar 72 pemuda muslim Gorontalo, tim FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)
menemukan dokumen bahwa Ahmad Mushaddeq termasuk orang yang dibina oleh STT
tersebut dan STT Apostolos Jakarta yang didirikan oleh pendeta Prof. Dr. Yusuf
Roni.
Dalam
buku tulisannya sendiri “Almasih Almau’ud dan Rohul Kudus dalam Perspektif
Taurat, Injil dan Al-Qur’an” dan “Menyingkap Tabir Pemisahan Yesus
Kristus dari Sejarah,” Ahmad Mushaddeq menyatakan bahwa setelah berpuasa 40
hari 40 malam, dia mendapat-kan wahyu dari Allah di gua gunung Bunder Bogor,
kemudian mengkonfirmasikannya kepada seorang ahli kitab (pakar Kristologi) yang
menggagas Islam hanif.
Yang
dimaksud seorang Ahli kitab pakar Kristologi itu sudah dikenal lama oleh
tim FAKTA, yaitu pendeta Kristen Advent yang bernama Dr. Robert Walean,
pendiri Last Events Duty Institute Jakarta (baca tempo, 3 Juli 2005).
Tim FAKTA juga memiliki rekaman yang pernah ditunjukkan ke MUI pusat untuk membuktikan
bahwa Robert Walean terlibat dalam kegiatan Al-Qiyadah. Dari sinilah kita bisa
mengambil kesimpulan, bahwa Al-Qiyadah adalah hasil konspirasi Kristen.
Syeikh
Muhammad Rahmatullah bin Khalil ar-Rahman al-Kairani, lahir di desa Kairana
Propinsi Muzhaffar Najar dekat New Delhi 1818, menantang kesombongan para
misionaris Kristen yang menuntut agar kaum muslim membuang agamanya dan
menyatakan bahwa para ulama Islam tidak akan mampu membantah mereka.
Rahmatullah mengajak Debat terbuka kepada para misionaris penulis buku Mizan
al-Haq yang dipimpin pendeta C.C.P Fonder. Perdebatan terakhir pada
akhir bulan Rajab 1270 hijriah atau April 1854 masehi yang dihadiri sekitar
seribu orang, berakhir dengan pengakuan Fonder dan rekan-rekannya bahwa Alkitab
(Bible – kitab suci Kristen) mengalami distorsi dan memiliki 40.000 kontradiksi
ayat-ayatnya.
Dari
kekalahan dalam perdebatan ini, dan sulitnya mengkristenkan muslim, juga
kerasnya perlawanan muslim India terhadap penjajah Inggris, lahirlah konspirasi
mengacau-kan agama Islam dengan memilih Ghulam Ahmad sebagai Nabi baru yang
mendirikan Ahmadiyah pada 23 Maret 1889. Gerakan ini dipakai menghancurkan
aqidah Islam bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi akhir dan Al-Qur’an juga
bukan firman Allah yang terakhir.
Ensiklopedi
Britannica pada entri Ghulam Ahmad dan Ahmadiah menyebutkan,
“Ghulam Ahmad claimed not only that he was the mahdi (a promised Muslim
“saviour”) and a reappearance (burūz) of the Prophet Muḥammad
but also that he was Jesus Christ and the Hindu god Krishna returned to Earth.”
(Ghulam Ahmad menyatakan sebagai Nabi
setelah Muhammad saw., reinkarnasi nabi Isa Almasih dan wujud baru Krisna anak
dewa Wisnu).
ِEnsiklopedia
ini menyebutkan, Ahmadiyah juga
menyatakan bahwa jihad melawan orang kafir bukanlah dengan kekerasan
(peperangan) melainkan dengan kedamaian. “jihād “by the sword” had been
abrogated and replaced with jihād “of the pen (jihad "oleh pedang" telah
dibatalkan dan diganti jihad dengan "pena”)
Selanjutnya,
Britannica menyebutkan bahwa “While he made an attempt to copy the
centralized missionary organizations and schools of the Christians, he had
little interest in reconciling Christian and Muslim religious doctrine and
evidently wanted only to be more effective in his struggle to supplant Western
influences.” (Meskipun ia (Ghulam Ahmad) mencoba
untuk meniru organisasi misionaris yang dipusatkan dan sekolah Kristen, ia
mempunyai kecenderungan memadukan ajaran Kristen dan Islam, dan dengan jelas ia
hanya ingin lebih efektif dalam perjuangannya untuk menggantikan pengaruh Barat).
AJARAN-AJARAN AHMADIYAH
1. Mirza Ghulam Ahmad
adalah Nabi sesudah nabi Muhammad saw.
Pengakuan ini berdasarkan penyelewengan penafsiran Al-Qur’an surat
al-Ahzab : 40 yang berbunyi:
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqß§ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJÎ=tã
“Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.” (Q.S. 33 al-Ahzab 40)
Dalam
pandangan Ghulam Ahmad kalimat “khataman nabiyyin” pada ayat tersebut
artinya bukan "penutup
para nabi",
melainkan “al-Muhru an-nabiyyin ”
(cincin para nabi) atau “afdhalu an-nabiyyin” (yang termulia dari
nabi-nabi).
Karena
Rasulullah telah menyatakan diri sebagai “as-sayyid” (yang dipertuan)
manusia:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي
َلأََوَّلُ النَّاسِ تَنْشَقُّ اْلأََرْضُ عَنْ جُمْجُمَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَلاَ فَخْرَ وَأُعْطَى لِوَاءَ الْحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ وَأَنَا سَيِّدُ النَّاسِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ ولاَ فَخْرَ…..
Dari
Anas bin Malik ra., Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya saya adalah orang
pertama yang dibangkitkan oleh Allah dari liang lahat besuk di hari kiamat dan
saya tidak sombong. Saya diberi lambang pujian dan saya tidak sombong. Saya
yang dipertuan dari segenap anak cucu Adam besuk di hari kiamat dan saya tidak
sombong. Saya orang pertama yang masuk kedalam surga dan saya tidak
sombong..... HR. Darimi ( Mukaddimah: 52), Turmudzi (Manaqib: 3543), Ahmad
(Baqi Musnad Muktsirin: 12013)
Khatam
dalam arti “yang paling mulia” atau “utama” dapat ditemukan dalam
riwayat yang berbunyi:
اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ قَالَ لِعَلِىٍّ: أَنَا خَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَ أَنْتَ يَا عَلِى
خَاتَمُ الأَوْلِيَاءِ
Rasulullah saw. Berkata kepada Ali: “Saya adalah
al-khatam untuk para Nabi, sedangkan kamu adalah al-khatam untuk para wali”( Abdurrahman
Qodyaniyah, Ahmadiyah Bagit Bey)
Pengertian al-khatam di atas adalah keutamaan, artinya:
Muhammad adalah Rasul yang paling utama di antara para Rasul sedangkan Ali
adalah paling utama di antara para wali. Bukan berarti Muhammmad penutup para
Rasul dan Ali penutup para wali.
Bantahan
A.
Jangan sembarangan menafsirkan Al-Qur’an
Perlu diingat, dalam
menafsirkan Al-Qur’an hendaklah kita mengingat peringatan Rasulullah saw. Yang
berbunyi:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ
النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ (الترميذي 2874
فى كتاب تفسيرالقرأن عن رسول الله)
“Dari Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. Bersabda: “Barang
siapa yang berkata (menafsirkan) Al-Qur’an tanpa ilmu, maka sediakanlah tempat
duduknya di neraka.” (H.R. Turmuzi no. 2874; Ahmad no. 1965, 2303)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اتَّقُوا الْحَدِيثَ عَنِّي
إِلاَّ مَا عَلِمْتُمْ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ (ترميذي 2875)
“Dari Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. Bersabda: “Hati-hatilah,
jagalah dirimu dari hadis yang mengatasnamakan aku, kecuali yang telah aku
ajarkan kepadamu. Siapa yang berdusta atasnamaku secara sengaja, maka
persiapkanlah tempat duduknya di neraka. Barang siapa yang berkata
(menafsirkan) Al-Qur’an dengan pikirannya (menurut pendapatnya sendiri), maka
sediakanlah tempat duduknya di neraka.” (H.R. Turmudzi no. 2875)
B.
Tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad saw.
Rasulullah sudah
menyatakan bahwa setelah dia tidak ada nabi lagi:
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ فُرَاتٍ
الْقَزَّازِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ
خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ
الأََنْبِيَاءُُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لاَ نَبِيَّ
بَعْدِي وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ
فُوا بِبَيْعَةِ الأََوَّلِ فَالأَوَّلِ أَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ
سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ
(بخاري 3197)
Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. Bersabda: “Dulu Bani
Israil selalu diiringi oleh Nabi-nabi, setiap nabi wafat diganti oleh nabi
berikutnya. Dan sesungguhnya tidak ada nabi sesudah aku, yang ada hanya para
khalifah. Mereka (para sahabat) bertanya: “apa perintahmu untuk kami semua?”
Nabi menjawab: Tepatilah dengan berbaiat secara berurutan mulai dari khalifah
pertama, dan berikanlah hak-hak mereka. Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban
terhadap kepemimpinannya.” (H.S. Bukhari no. 2197; Muslim 3429; Ibnu Majah
2862; Ahmad 7619)
عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلاَ رَسُولَ
بَعْدِي وَلاَ نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ
الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا
الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ وَفِي الْبَاب عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ
وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ (ترميذي 2198)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. Bersabda:
“Sesungguhnya kerasulan dan kenabian benar-benar telah terputus (terhenti).
Oleh karena itu tidak ada lagi rasul maupun nabi sesudahku.” Anas berkata: “Ini
yang membuat orang-orang merasa susah.” Lalu beliau bersabda: “Tetapi masih ada
mubasysyirat.” Mereka (sahabat) bertanya: “Apa mubasysyirat itu?” Beliau
bersabda: “ Mimpi seorang muslim, dan mimpi tersebut merupakan salah satu bagian
dari kenabian.” (H.R. Turmudzi 2198; Bukhari 6468; Muslim 4201; Ibnu Majah
3883)
عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ
أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلِي فِي النَّبِيِّينَ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا
فَأَحْسَنَهَا وَأَكْمَلَهَا وَأَجْمَلَهَا وَتَرَكَ مِنْهَا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ
فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِالْبِنَاءِ وَيَعْجَبُونَ مِنْهُ وَيَقُولُونَ
لَوْ تَمَّ مَوْضِعُ تِلْكَ اللَّبِنَةِ وَأَنَا فِي النَّبِيِّينَ مَوْضِعُ
تِلْكَ اللَّبِنَةِ وَبِهَذَا الأِِسْنَادِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ كُنْتُ إِمَامَ
النَّبِيِّينَ وَخَطِيبَهُمْ وَصَاحِبَ شَفَاعَتِهِمْ غَيْرُ فَخْرٍ قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
(الترميذي 3546 فى كتاب مناقب عن رسول الله)
“Perumpamaan aku dengan para nabi yang lain bagaikan
seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, kemudian rumah itu ia perindah
dan ia sempurnakan. Namun pada bangunan itu, ia meninggalkan sebuah tempat
kosong (lubang tembok) untuk sebuah batu bata merah yang tidak ia letakkan.
Lalu orang dating mengelilingi bangunan itu sambil merasa kagum terhadapnya,
dan berkata “seandainya lubang itu disempurnakan dengan sebuah batu”. Maka
dibandingkan dengan para nabi lainnya, aku inilah batu yang menyempurnakan
tempat yang kosong itu.” (H.R. Turmudzi 3546, 2789; Bukhari 3270;
Muslim 4240; Ahmad 14358)
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
….
وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلاَثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ
أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي وَلاَ تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ قَالَ ابْنُ عِيسَى ظَاهِرِينَ ثُمَّ
اتَّفَقَا لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ
Dari
Tsauban ra., Nabi saw. bersabda: “ ... Sesungguhnya akan lahir di kalangan
umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku dirinya sebagai Nabi,
padahal saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada lagi Nabi baru setelah
saya. Namun sebagian umatku masih ada yang bertahan dengan kebenaran itu (dalam
riwayat Muhammad bin Isa: Sebagian umatku tetap bertahan dalam kemenangan),
mereka tidak tergoyahkan oleh ulah orang-orang yang menyelisihinya sampai
datang hari kiamat.
HR.
Abu Daud (Fitan wa al-Malahim: 3710), Muslim (Imarah: 3544) (Fitn wa Asyrat
al-Sa’ah: 5144), Turmudzi (Fitan: 2102, 2155), Ibnu Majah (Muqaddimah: 10)
(Fitan: 3942), Ahmad (Baqi Musnad Anshar: 21359, 21369, 21415), Darimi
(Muqaddimah: 211) dengan sistem sanad Abdullah bin Zaid bin Amr bin Nabi Abu
Qilabah dari Amr bin Martsad Abu Ismail dari Tsauban bin Bajdad ra,, dari Nabi
saw.
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى تَبُوكَ وَاسْتَخْلَفَ عَلِيًّا فَقَالَ
أَتُخَلِّفُنِي فِي الصِّبْيَانِ وَالنِّسَاءِ قَالَ أَلاَ تَرْضَى أَنْ تَكُونَ
مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلاَّ أَنَّهُ لَيْسَ نَبِيٌّ بَعْدِي
وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ سَمِعْتُا مُصْعَبًا
Sa’ad
bin Abu Waqqas ra. berkata: Ketika Nabi saw. keluar menuju perang Tabuk, beliau
mempercayakan Ali untuk menjadi khalifah (di Madinah). Ali berkata: Apakah tuan
meninggalkan saya bersama anak-anak dan para wanita (yang tidak ikut perang?).
Nabi saw. bersabda: Apakah kamu tidak rela bilamana saya samakan dengan Harun
terhadap Musa? Hanya saja tidak ada lagi Nabi baru setelah saya.
HR.
Bukhari (Maghazi: 4064) (Manaqib: 3430), Muslim (Fadhail al-Shahabah: 4418,
4419, 4420, 4421), Turmudzi (Manaqib: 3658, 3664), Ibnu Majah (Mukaddimah: 112,
118), Ahmad (Musnad Asyrah al-Mubassyarin bi al-Jannah: 1384, 1408, 1423, 1427,
1450, 1465, 1498, 1514, 1522) dengan berbagai sistem sanad dari Sa’ad bin Abu
Waqqas dari Nabi saw.
Hadis
ini dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada Nabi baru setelah Muhammad saw.
Keberadaan Ali dalam hal ini adalah sama dengan Harun as. Sebab ketika Nabi
saw. meninggalkan Ali pada waktu terjadi perang Tabuk , ia dinobatkan sebagai
khalifah bagi Nabi untuk kawasan Madinah rasanya Ali ingin tetap mendampingi
Nabi saw. dalam peperangan, maka Nabi saw. bersabda: Saya tinggalkan kamu bukan
untuk mengurangi martabatmu sedikitpun , melainkan kuangkat sebagai khalifah di
Madinah sebagaimana Musa mengangkat Harun menjadi khalifah bagi kaumnya ketika
ia berhilwat ke gunur Thur untuk menghadap Tuhan, maka kedua kasus ini adalah
sama, sisi perbedaannya Harun mempunyai sifat kenabian, sedangkan pada Ali
sudah terputus kenabian. Dalam riwayat lain dipertegas “Tidak ada lagi kenabian
setelah saya” HR. Muslim.
1. Mirza ghulam Ahmad sebagai titisan (reinkarnasi) Nabi Isa
Almasih (Yesus)
A. Kesalahan kisah dalam kematian dan
kebangkitan Nabi Isa (Yesus) dalam Injil
Pada
Matius 12:38-40, Yesus meramalkan kematiannya dan dikubur di perut bumi selama
tiga hari tiga malam, seperti halnya nabi Yunus di perut ikan selama tiga
tiga malam:
“Pada waktu itu berkatalah
beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat
suatu tanda dari padamu.” Tetapi jawabnya kepada mereka: “Angkatan yang jahat
dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan
diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia (Yesus) akan
tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.”
(Matius 12:38-40)
Tetapi
Matius 27:57-58 dan 28:1-7 menceritakan bahwa Yesus di dalam kubur hanya selama
2 hari 2 malam:
“Menjelang
malam (Sabat atau Sabtu) datanglah seorang kaya, orang Arimatea,
yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.”
(Mat. 27:57-58)
Dalam
tradisi Yahudi dan Islam yang disebut awal hari sabtu adalah saat
tenggelamnya matahari (Maghrib) di hari jum’at menurut penanggalan masehi.
Atau, awal hari sabtu dalam tradisi Yahudi dan Islam jatuh pada hari jum’at
sekitar pukul 17.30 menurut penanggalan masehi.
Matius 27:45-50 menceritakan
Yesus mati sekitar jam tiga pada hari Jum’at. Anggap saja proses
penurunan mayat Yesus dari kayu salib, memandikan dan mengkafaninya, kemudian
membawanya ke kubur membutuhkan waktu satu jam, berarti Yesus baru
dikubur pada pukul 16.00 (jam 4 sore) hari Jum’at. Dengan demikian Yesus saat
berada di kubur hanya mendapatkan waktu 1,5 jam hari jum’at (16.00-17.30).
Pukul 17.30 dan seterusnya adalah milik hari Sabat atau sabtu. Lalu simaklah
penjelasan Matius berikutnya:
“Setelah
hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama
minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur
itu. ....... Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke
Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya
kepadamu.” (Matius 28:1-7)
Menyingsingnya
fajar pada hari Minggu pagi anggap saja pada pukul 05.00. Berarti Yesus dikubur
hanya 1,5 hari dua malam (Malam Sabtu dan Malam Minggu). Jika kita mengikuti
pernyataan Yesus dalam Matius 12:38-40, seharus Yesus bersemayam di perut bumi
dan menghabiskan waktu malam Jum’at, malam Sabtu dan malam Minggu).
Perhitungan
bahwa Yesus di kubur atau di perut bumi hanya 1,5 hari juga diakui oleh Lembaga
Biblika Indonesia saat memberikan komentar Injil Markus 16:1 yang berbunyi
“Setelah
lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli
rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.” (Markus 16:1)
Lembaga Biblika Indonesia menjelaskan:
“ay 1 ‘meminyaki Yesus’ Persiapan oleh
perempuan-perempuan seperti yangdiceritakan Mrk (dan Luk yang menuruti Mrk) itu
kurang masuk akal daripada maksud perempuan-perempuan untuk ‘menengok kubur
Yesus’, seperti dikatakan Mat 28:1 dan diandaikan Yoh 20:1. Lepas dari
penjaga-penjaga yang menurut Mat ditempatkan pada kubur Yesus, kurang masuk
akal bahwa orang mau meminyaki mayat yang sudah satu setengah hari di
kubur...( Lembaga Biblika
Indonesia, Kitab Suci Perjanjian Baru,
Percetakan Arnoldus Ende, 1978/1979, hal.130-131).
Sekarang
manakah yang benar, Yesus di kubur selama tiga hari tiga malam (Matius
12:38-40)? Ataukah menikmati hari di kubur hanya selama 1,5 hari 2 malam (Matius
27:57-58 dan 28:1-7)?
Sedangkan
cerita kebangkitan Yesus dalam Markus 16:9-20 ayat-ayatnya baru ditambahkan
kemudian oleh para penyalin Injil tersebut.
Pada
Alkitab (Bibel) edisi Indonesia, Injil Markus berakhir pada pasal 16 ayat 20.
Begitu pula tafsir Alkitab Liberty Bible Commentary karya tokoh Kristen
radikal Amerika Serikat, Jerry Falwell, atau Alkitab versi lainnya, Injil
tersebut berakhir pada ayat yang sama.
Sedangkan
The Holy Bible New International Version, di bawah pasal 16 ayat 8
terdapat garis tegas yang memisah-kannya dari ayat berikutnya (16:9-20). Di
bawah garis tersebut terdapat peringatan yang berbunyi:
“The two most
reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20.” (New York International Bible Society, The Holy Bible New International Version, Zondervan Bible
Publishers, Grand Rapids, Michigan USA 1981, hal. 780).
(Dua
manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak
memiliki Markus 16:9-20).
Revised
Standard Version tahun 1955 membuang 12 ayat (16:9-20) dan meletakkannya
menjadi foot note (catatan kaki) bagi ayat 8.
Jay
E. Adams dalam The Christian Counselor’s New Testament, membuang habis
12 ayat tersebut. Setelah ayat 8, dia hanya memberi nomor 9-20 dengan tanda
footnote 1 yang berbunyi:
“These
verses are ommited by the better MSS. An alternative shorter ending is found in
some.” (Jay E.
Adams, The Christian Counselor’s New Testament, Baker Book House, Grand
Rapids, Michigan USA 1980, hal. 148)
(Ayat-ayat
ini (16:9-20) tidak ada pada manuskrip-manuskrip terbaik. Penutup lebih pendek
seperti ini (hanya berakhir pada 16:8) bisa ditemukan pada beberapa versi
lainnya).
The Five Gospels, The search
for the Authentic Words of Jesus yang ditulis oleh Robert W. Funk, Roy W.
Hoover dan The Jesus Seminar sama sekali tidak memuat Markus 16:9-20 dan tidak
memberi komentar apa-apa.
Yesus duduk sebelah
kanan Allah, adalah cerita bohong
“Sesudah
Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah.” (Markus 16:19)
Karena
ayat ini berada setelah Markus 16:8, berarti ayat ini hanyalah tambahan belaka.
Jadi cerita tentang kenaikan Yesus ke langit, kemudian duduk disebelah kanan
Tuhan Allah, hanyalah kebohongan.
Ramalan
Bohong Injil Lukas
Begitu
pula ramalan Yesus yang tercatat dalam Lukas 24:44-46 yang katanya kematian dan
kebangkitannya sudah tertulis dalam kitab Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan
Mazmur:
44. Ia
(Yesus pen.) berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan
kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi
semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur.”
45. Lalu
Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
46.Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.”
Kalimat: “Mesias harus menderita ......... ketiga”
pada ayat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab
Nabi-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum
mengerti Alkitab. Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak
bunyi ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias
yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam
bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46, melainkan dalam bentuk
pengertian atau makna saja yang tersebar dalam kitab Perjanjian Lama: Taurat,
Nabi-nabi dan Mazmur.
B. Mirza
Ghulam Ahmad Titisan (reinkarnasi) Nabi Isa Almasih (Yesus)
Menurut Ahmadiyah, Yesus
tidak mati disalib dan tidak terangkat ke langit, tetapi mati secara wajar dan
dikubur di Mohallah Khanyar Srinagar India.
öNÎgÏ9öqs%ur $¯RÎ) $uZù=tGs% yxÅ¡pRùQ$# Ó|¤Ïã tûøó$# zNtótB tAqßu «!$# $tBur çnqè=tFs% $tBur çnqç7n=|¹ `Å3»s9ur tmÎm7ä© öNçlm; 4 ¨bÎ)ur tûïÏ%©!$# (#qàÿn=tG÷z$# ÏmÏù Å"s9 7e7x© çm÷ZÏiB 4 $tB Mçlm; ¾ÏmÎ/ ô`ÏB AOù=Ïæ wÎ) tí$t7Ïo?$# Çd`©à9$# 4 $tBur çnqè=tFs% $KZÉ)t ÇÊÎÐÈ @t/ çmyèsù§ ª!$# Ïmøs9Î) 4 tb%x.ur ª!$# #¹Ítã $\KÅ3ym ÇÊÎÑÈ bÎ)ur ô`ÏiB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# wÎ) ¨ûsöÏB÷sãs9 ¾ÏmÎ/ @ö6s% ¾ÏmÏ?öqtB ( tPöqtur ÏpyJ»uÉ)ø9$# ãbqä3t öNÍkön=tã #YÍky ÇÊÎÒÈ
“Dan Karena
Ucapan mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa
kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan
beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. dan di hari kiamat nanti Isa itu
akan menjadi saksi terhadap mereka.” (Q.S. an-Nisa’ 157-159)
Menurut
Ghulam Ahmad, kata “wama shalabuuhu” pengertiannya adalah “mereka
tidak menyalibnya sampai mati”. Memang nabi Isa Almasih ditangkap dan
disalib, tetapi dia tidak mati melainkan pingsan karena diminumi racun oleh
murid-muridnya. dan dibawa ke kuburan lalu diberi obat penawar racun. Kemudian
Yesus pergi kea rah timur untuk menyampaikan ajarannya kepada suku-suku bangsa
Israel yang hilang. Akhirnya beliau tinggal di Kasymir India hingga wafat pada
usia 120 tahun dan dikubur di Mohallah Khanyar Srinagar Kasymir India.
Mirza
Ghulam Ahmad lahir tahun 1839, mendirikan Ahmadiyah tahun 1889, dan mati
tanggal 26 Mei 1908, Pada tahun 1891 di Qadian menyatakan diri sebagai reinkarnasi
nabi Isa, sehingga disamping sebagai nabi sesudah nabi Muhammad, dia pun
menyatakan diri sebagai Isa Almasih al-Mau’ud.
C.
Kondisi dunia setelah ketika Nabi Isa Almasih datang lagi
Rasulullah saw. telah memberi patokan kondisi dunia
setelah kedatangan nabi Isa Almasih, sebagaimana sabda beliau:
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ
الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا
فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ
الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ
“Dari Abu
Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda: “Demi diriku yang berada dalam kekuasaan-Nya
sungguh Isa Almasih putera Maryam turun
di kalangan kamu sebagai hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuhi babi,
menghentikan pajak, dan melimpahkan harta sehingga tidak ada satupun yang mau
menerima zakat.” (H.S. Bukhari 2070, 3192; Muslim 220-221;
Turmudzi 2159; Abu Daud 3766; Ibnu Majah 4068; Ahmad 6971, 7354, 7562).
Pada hadits ini Rasulullah Muhammad saw. memberi
patokan kondisi dan fungsi kehadiran Nabi Isa as, yaitu:
1. Menjadi hakim yang adil
2. Menghancurkan salib. Berarti Kristen musnah di muka
bumi
3. Tidak ada lagi orang makan babi, karena semuanya
sudah dimusnahkan
4. Tidak ada negeri,
terutama Negara berpenduduk muslim, yang memungut pajak
5. Harta benda
melimpah ruah, sehingga tidak seorang pun mau menerima pemberian harta atau
zakat.
Rasulullah saw. juga bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ
وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
“Bagaimana kamu ketika Isa putera Maryam turun di
tengah kamu dan sebagai imammu yang berasal dari kalangan kamu.” (H.S. Bukhari
3193; Muslim 222-224).
Mirza Ghulam Ahmad lahir tahun 1839, mendirikan
Ahmadiyah tahun 1889, dan mati tanggal 26 Mei 1908. Berarti dia yang mengaku
sebagai reinkarnasi nabi Isa Almasih Almau’ud sudah meninggal 100 tahun
lalu, ternyata tidak mampu membuktikan dapat menghancurkan salib atau
memusnahkan Kristen di muka bumi, dan ternyata puluhan juta muslim hidup
dibawah kemiskinan yang masih dibebani pajak oleh negaranya.
Berarti Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi palsu, umat
Islam pernah diberitahu oleh nabi Muhammad saw. agar berhati-hati terhadap orang yang
mengaku nabi (H.R. Abu Daud pada kitab Fitan wa al-Malahim no. 3710 dan
lain-lain) sebagaimana telah penulis nukilkan dimuka. Sebab tidak ada lagi
setelah Nabi Muhammad saw.
Oleh: Masyhud SM - Dewan Pakar Tim FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan)