Islam tidak mengajarkan pembantaian terhadap manusia
Assalamualaikum
brothers and sisters,
Dua hari lalu saya terima email yang
menyatakan seperti ini :
Aslm bang Zay,
Buku Anda The Khilafa menyatakan
Islam tidak pernah ditegakkan dengan pedang. Apakah Anda tidak mendalami
sejarah? Anda ini paling pintar membual. Coba lihat di bawah ini dan tolong
data-data ini juga dimasukkan dalam buku Anda supaya seimbang. Jangan terlalu
ngawur membela ideologi Anda. Terima kasih.
BAGAIMANA ISLAM DISEBARLUASKAN
(PERANG) JAUH JAUH SEBELUM PERANG SALIB, MUSLIM MEROMPAK DAERAH DI LUAR MEKAH
DAN MADINAH,
Tahun 635, Tentara Islam mengepung
dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi
Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas.
Tahun 637, Tentara Arab Islam
menaklukkan bangsa pribumi Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang
al-Qadisiyyah. Ratusan ribu nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan
identitas, menjadi bagian dari propinsi Arab.
Tahun 638, Tentara Arab Islam
menaklukkan dan mencaplok Yerusalem, mengambil alih dari bangsa Israel dan
Kerajaan Bizantium. Korban jiwa rakyat Yahudi mencapai puluhan jutaan orang,
sebagian kecil melarikan diri ke Eropa.
Tahun, 638-650 Tentara Islam
menaklukkan Kerajaan Zoroaster Persia (Iran) dan menjadikannya negara Islam,
kecuali di sepanjang Laut Kaspia. Jutaan jiwa tewas. Pembakaran Perpustakaan
Besar Ilmu Pengetahuan Persia. Kemunduran peradaban di negeri Persia.
Tahun, 641 Tentara Arab Islam
menaklukkan bangsa pribumi Asyria Kristen di Suriah dan Lebanon. Jutaan bangsa
Asyrian tewas. Bangsa Asyrian kehilangan identitas sebagai bangsa Asyrian.
Bahasa Arab menggantikan bahasa resmi Asyrian yaitu bahasa Aram. Sebagian
bangsa Asyrian yang selamat membuat perjanjian damai dengan Muslim Arab, mereka
secara rutin membayar jiyzah (upeti) kepada Muslim Arab. Sampai sekarang
Kristen Koptik Asyrian yang ramah masih tetap ada di Suriah. Tingkat ekonomi
mereka di era modern ini jauh lebih baik dari counterpart mereka yang
beragama Muslim.
Tahun, 643-707 Tentara Arab Islam
menaklukkan Kristen Afrika Utara dan Yordania. Sama seperti Kristen di Suriah,
pada era modern ini, ekonomi dan tingkat pendidikan bangsa Yordania yang tetap
memeluk Kristen jauh lebih baik dari saudaranya kaum Muslim.
Tahun, 710-713 Tentara Islam
menaklukkan Lembah rendah Indus “Hindu Kush” dari bangsa Hindi. Jutaan jiwa
bangsa Hindi yang memeluk Hindu tewas. Sebagian di Islam kan, daerah yang
menganut Islam, sekarang namanya Pakistan.
Referensi: ”The name Hindu Kush
means literally ‘Kills the Hindu’, a reminder of the days when (Hindu) slaves
from the Indian subcontinent died in the harsh weather typical of the Afghan
mountains while being transported by Muslim traders to the Muslim courts of
Central Asia.” (Terjemahan: Hindu Kush dalam bahasa Urdu artinya “Bunuh orang
Hindu”, sebagai pengingat ketika budak Hindu dari subbenua India tewas dalam
cuaca yang sangat buruk ketika diangkut oleh pedagang Muslim ke koloni Muslim
di Asia tengah). Dan masih banyak lagi kisah pembantaian umat Islam terhadap
non-islam lainnya.Terima kasih atas tanggapannya bang Zay.
Saya
Jawab : Sebenarnya
saya ingin kroscek data-data ini di om gugel tapi kalau ada yang seperti ini
saya mahfum belaka bahwa sepertinya ini hasil risetnya universitas JIL
(Jaringan Islam Liberal), FFI dan teman-teman seperjuangannya. Saya agak
khawatir informasi spt ini seringkali beredar luas di internet dan mereka yang
doyan kopas dengan bangganya memperlihatkan seolah-olah mereka profesor sejarah
yang paling tahu soal sejarah Islam. Namun yang lebih menyedihkan lagi bila
yang membaca kopasan tersebut tidak melakukan apa-apa. Karena itu dengan
kemampuan abal-abal saya dalam sejarah Islam, saya mencoba setidaknya
menjelaskan apa yang saya pelajari dan saya pahami tentang
penaklukan-penaklukan Islam di zaman Khulafaur Rasyidin.
Mengenai pernyataan di buku saya,
The Khilafa bahwa umat Islam tidak pernah melakukan penaklukan dengan
pedang juga dipahami sepotong-sepotong. Untuk diketahui bahwa perang di mana
pun dan dalam kondisi apa pun strateginya selalu sama, infiltrasi militer.
Penaklukan tanpa pedang yang saya maksud adalah tidak pernah ada paksaan dalam
Islam kepada pemeluk agama lain untuk memeluk agama tersebut. Coba lihat
sejarah, di negeri di mana Islam berkuasa umat non muslim diperlakukan secara
adil, dilindungi dan diberi pilihan untuk memilih Islam atau membayar jizyah.
Nah, sekarang coba bandingkan dengan reconquista Spanyol ketika umat Islam
diusir dari sana dan dipaksa memeluk agama Kristen. Tidak ada pilihan utk
membayar upeti atau pajak, melainkan pindah ke agama Kristen atau mati.
Berikut beberapa jawaban dari
kopasan2 tersebut:
Tahun 635, Tentara Islam mengepung
dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi
Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas dibantai muslim.
Penaklukan Damaskus itu merupakan salah satu bagian penting
dalam sejarah kekuasaan Khulafaur Rasyidin, dan menjadi tahap penting dalam
beberapa perang menaklukkan Syria dan Persia. Mari kita cermati pesan Khalifah
Abubakar terhadap pasukannya sebelum penaklukan Damaskus,
“…jangan membunuh perempuan atau anak-anak atau lanjut usia
dan jangan menyembelih binatang kecuali untuk makan. Dan janganlah kamu
melanggar pakta (perjanjian) yang kalian
buat. Kalian akan bertemu orang-orang yang hidup seperti pertapa di
biara-biara, jangan membunuh mereka dan menghancurkan biara-biara mereka. Dan
kalian akan bertemu orang lain penyembah Setan dan penyembah Salib, yang
mencukur kepala mereka sehingga Anda dapat melihat kulit kepala mereka.
Seranglah mereka dengan pedang kalian sampai mereka tunduk pada Islam atau
membayar Jizyah. Saya Percaya Allah akan menjaga kalian. “
Bila terjadi pembunuhan maka itu adalah resiko perang,
tetapi yang perlu kita pahami bahwa dalam setiap penaklukan yang dilakukan umat
Islam, khususnya di bawah kalifah Abubakar dan Umar, pasukan muslim sangat
menjaga orang2 yang lemah, orang sakit dan tertindas, orang lanjut usia,
perempuan dan anak-anak. Mereka yang diperangi adalah mereka yang memang
bersenjata dan memerangi Islam. Jadi bila binatang saja tidak boleh
disembelih kecuali untuk makan maka cerita pasukan Islam membantai itu dari
mana?
Tahun 637, Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi
Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang al-Qadisiyyah. Ratusan ribu
nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan identitas, menjadi bagian
dari propinsi Arab.
Perang al-Qadisiyyah
sepemahaman saya adalah perang antara umat Islam melawan kerajaan Sassanid
Persia di wilayah Qadisiyyah (dulu di sekitar Mesopotamia atau di Irak
sekarang) yang dimenangkan pihak muslim yang dipimpin Saad bin Waqqas. Pasukan
Islam pada perang ini berjumlah sekitar 30,000 orang sementara pasukan Persia
yang bersekutu dengan Roma di bawah Heraclius berjumlah sekitar 200,000 orang. Bisa
dibayangkan apakah yang 30,000 orang disebut membantai jika berhadapan dengan
pasukan yang tujuh kali lebih besar jumlah pengikutnya? Tiga bulan kemudian
terjadilah Perang Yarmuk yang membumihanguskan seluruh pasukan Roma. Jadi
Perang Qadisiyyah bukan perang Arab Islam melawan Kristen Chaldean namun
melawan Sassanid Persia yang didukung Roma. Materi perangnya sudah salah
meskipun Islam memang juga menaklukkan Chaldean, namun Chaldean tidak
kehilangan identitas. Orang-orang Kristen Chaldean mengalami pembantaian yang
sangat buruk di jaman pemerintahan Zoroastrian Sphur II yang memimpin kerajaan
Sassanid Persia. Jadi bukan di saat Islam masuk ke sana.
Tahun 638, Tentara Arab Islam menaklukkan dan mencaplok
Yerusalem, mengambil alih dari bangsa Israel dan Kerajaan Bizantium. Korban
jiwa rakyat Yahudi mencapai puluhan jutaan orang, sebagian kecil melarikan diri
ke Eropa.
Catatan sejarah ini dari mana? Kata ‘mencaplok’ itu dari
mana? Situs umat Islam berada di sana. Kalau bangsa Spanyol dan Inggris datang
menyerang tanah indian dan menjadikannya negara Amerika bagi orang2 barat, itu
namanya ‘mencaplok’ karena di sana ada kaum Indian yang tinggal dan mendiami
tanah itu sebelumnya. Jika sebuah negara menyerang negara lain dengan alasan
memiliki senjata pemusnah massal yang tidak pernah terbukti, itu namanya juga
‘mencaplok’. Korban jiwa rakyat yahudi puluhan juta itu datanya dari mana?
Ketika Abu Ubaidiyah dan pasukannya menaklukkan Yerussalem, pimpinan Kristen
Sophronius menyerah secara damai, dan sejarah merekam peristiwa itu sebagai
penaklukan tanpa darah. Lalu mereka katakan puluhan juta yahudi jadi
korban. Apakah mereka tahu setelah Islam menaklukkan Yerussalem, Kalifah
Umar membuat perjanjian dengan penguasa Kristen untuk mengembalikan hak hidup
(tempat tinggal) kepada kaum Yahudi di tanah Yerussalem? Sejarah dunia mencatat
justru Islam membebaskan orang2 Yahudi dari intimidasi penguasa Kristen (Roma)
selama 500 tahun di tanah itu.
Tahun, 638-650 Tentara Islam menaklukkan Kerajaan Zoroaster
Persia (Iran) dan menjadikannya negara Islam, kecuali di sepanjang Laut Kaspia.
Jutaan jiwa tewas. Pembakaran Perpustakaan Besar Ilmu Pengetahuan Persia.
Kemunduran peradaban di negri Persia.
Islam di Persia berkembang pesat justru karena agama lain
dilindungi di sana. Mereka tidak dibunuh atau diperkosa atau digusur tempat
tinggalnya dan hanya diwajibkan membayar jizyah (pajak). Pada masa itu justru
kebudayaan Persia berkembang termasuk seni dan syair2 Arab yang kemudian
diadaptasi oleh penyair2 Persia. Jadi bagaimana mungkin terjadi kemunduran
peradaban? Hal ini juga dijelaskan oleh Bernard Lewis, sejarawan
Amerika-Inggris yang meneliti penaklukan2 umat Islam di era Khulafaur Rasyidin.
Kalau saya mengambil data dari orang Islam mungkin nanti akan disebut subyektif,
jadi saya kutip referensi sejarawan Kristen saja.
Nah yang lucu justru pernyataan ini :
Sampai sekarang Kristen Koptik Asyrian yang ramah masih
tetap ada di Suriah. Tingkat ekonomi mereka di era modern ini jauh lebih baik
dari counterpart mereka yang beragama Muslim.
dan yang ini :
Sama seperti Kristen di Suriah, pada era modern ini, ekonomi
dan tingkat pendidikan bangsa Yordania yang tetap memeluk Kristen jauh lebih
baik dari saudaranya kaum Muslim.
Nah… justru pernyataan itu sendiri sudah jadi jawaban bagi
mereka. Bila ras minoritas di sebuah negara hidup dalam kondisi ekonomi,
politik dan tingkat kesejahteraan yang tinggi di bawah penguasaan para pemimpin
Islam berarti ITULAH SEBAIK-BAIK SISTEM yang melindungi, memperlakukan
mereka secara adil dan membesarkan mereka. Islam tidak mengadopsi rasisme,
tidak memaksakan kehendak dan tidak menyakiti mereka yang lemah.
710-713 Tentara Islam menaklukkan Lembah rendah Indus “Hindu
Kush” dari bangsa Hindi. Jutaan jiwa bangsa Hindi yang memeluk Hindu tewas.
Sebagian di Islam kan, daerah yang menganut Islam, sekarang namanya Pakistan.
Hindu Kush yang berarti ‘Pembantaian Hindu’ sebenarnya bukan
pembantaian. Jutaan jiwa itu datanya terlalu dibesar-besarkan. Cerita Hindu
Kush ini berasal dari kematian ribuan orang Hindu yang dijadikan budak oleh
pasukan Islam yang menyeberang dari perbatasan Gandhaar dan Vaadic Pradesh
kemudian di tengah jalan mati karena tidak mampu melawan kerasnya alam. Jadi orang-orang
Hindu ini meninggal disebabkan oleh cuaca dingin, angin kencang serta kurangnya
suplai makanan. Kira-kira sama dengan kejatuhan Hitler ketika tentaranya
kalah di Rusia karena tidak mengantisipasi cuaca dingin di sana. Jadi
penggunaan kata ‘Pembantaian’ lagi-lagi salah alamat meskipun referensi British
Encyclopedia mengatakan kata Hindu Kush pertama kali disebarkan oleh Ibn
Battutah pada 1333 AD. Kalau pun Islam diyakini membantai umat Hindu lalu
mengapa peristiwa Hindu Kush tidak lagi diajarkan oleh pemerintah India dalam
sejarah bangsa India? Pemerintah dan para sejarawan sepakat bahwa cerita Hindu
Kush versi Inggris cenderung dilebih-lebihkan seolah-olah pasukan Islam
melakukan pembantaian besar-besaraan di sana. Pada tahun 1982, National
Council of Educational Research and Training di India mengeluarkan pernyataan
agar pemerintah India mengoreksi dan menulis ulang sejarah yang berkenaan
dengan peristiwa Hindu Kush. Mereka juga mengeluarkan statemen sbb: “Characterization
of the medieval period as a time of conflict between Hindus and Moslems is
forbidden”
Otak abal-abal saya berpikir sederhana, bila sejarah ditulis
ulang, berarti penulis sebelumnya yang mengeluarkan cerita tentang Hindu Kush
telah menyebarkan kebohongan sejarah. Siapa para penulis cerita itu? Mereka
yang menjajah India, para zionis Inggris.
Jadi kesimpulan pernyataan saya bahwa Islam memang melakukan
penaklukan dan terlibat dalam peperangan, akan tetapi dalam setiap
penaklukan pasukan Islam hanya memerangi dan membunuh musuh yang bersenjata dan
yang memerangi Islam. Pemimpin Islam, para amir dan sahabat yang kemudian
memimpin wilayah-wilayah kekuasaan Islam telah terbukti melindungi orang-orang
non-muslim yang hidup di daerahnya dengan damai dan mengembalikan hak-hak hidup
mereka, termasuk melindungi kaum Yahudi yang notabene terus menerus memerangi
umat Islam.
Inilah jawaban saya terhadap pengirim email gelap itu,
semoga menyenangkan hatinya. Informasi ini juga semoga berguna bagi teman-teman
manakala para tukang kopas gentayangan menebar teror manipulasi sejarah tentang
pembantaian umat Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. Kita tidak perlu bicara
tentang sejarah hitam di Afrika, pembantaian di Sudan, Rwanda, Ethiopia, perang
sipil di Somalia, pengeroyokan Irak pada dua Perang Teluk, pembantaian di Afganistan,
dan pembunuhan sipil di Palestina, Checnya, Kashmir, Moro serta Aljazair.
Sebagai generasi yang hidup saat ini, kita tidak memerlukan catatan sejarah
karena kita telah melihat semua bukti pembantaian terhadap umat Islam itu
dilakukan karena ketakutan barat terhadap munculnya kekuatan baru yang akan
mengambil kendali pemerintahan dunia. ONE MAN UNITE THEM ALL!
Oh ya, bagi Anda pecinta sejarah, saya merekomendasikan buku
bagus Muhammad Al Fatih 1453 karya ust. Felix Siauw. Terima kasih semoga
bermanfaat.
oleh Zaynur Ridwan
Penulis Novel Novus Ordo Seclorum