Ulangan
18: 20 – nabi palsu pasti mati dibunuh, benarkah Yesus mati disalib?
Kalau
sampai hari ini umat Kristen masih menganggap Yesus mati untuk menebus dosa
manusia, maka pendapat ini sangat keliru. Karena, doktrin penebusan dosa oleh
Yesus atau oleh siapapun itu, satu hal
yang tidak masuk akal. Mana mungkin orang lain yang berbuat dosa lalu Yesus
yang harus menanggung dosa orang-orang itu, benar-benar tidak logika. Teori
yang dibuat oleh kaum Kristen, karena kasih Allah ia rela mengorbankan anaknya
yang tunggal untuk menebus kesalahan orang-orang yang berbuat dosa, agar
orang-orang yang berbuat dosa itu diselamatkan agar bisa hidup kekal di surga.
Teori ini banar-benar bertolak belakang dengan akal manusia.
Bukankah
Allah itu maha kuasa dalam segala hal, Ia berkuasa juga untuk mengampuni
hamba-hambanya yang berdosa atau melenyapkannya
dan menggantinya dengan hamba-hamba Nya yang baru. Mungkin teori ini
lebih masuk akal, karena sudah pernah dilakukan oleh Allah terhadap kaum nabi
Nuh dan kaum nabi Lut. Jangankan hanya manusia biasa yang berbuat dosa, seorang
nabipun kalau melakukan kebohongan atas nama Allah, maka nabi itu harus mati.
Selain
tidak masuk akal, doktrin penebusan dosa oleh Yesus, juga tidak bisa dijelaskan
secara ilmia. Hanya di imani saja secara membabi buta oleh kaum Kristen, karena
ajaran ini baku dari Paulus dan menjadi doktrin gereja. Karena itulah, sampai
hari ini penyaliban Yesus untuk menebus dosa manusia menjadi masalah yang besar
dan berkepanjangan. Karena orang-orang yang berfikiran cerdas, menuntut
pembuktian yang jelas, sebenarnya untuk apa Yesus disalib. Mereka banyak
menemukan ayat-ayat dalam alkitab yang justru menentang penebusan dosa oleh
Yesus yang disalibkan itu.
Sudah
ribuan teori yang menjelaskan dan menjawab soal yang sudah sangat klasik dan usang
ini, namun satupun tidak ada yang mampu menjelaskan secara tuntas dan dapat
diterima oleh akal manusia yang waras. Sampai hari ini jika diajukan kembali
pertanyaan yang sama tentang persoalan ini, jawabannya akan tetap sama seperti
2000 tahun yang lalu, bahwa ‘Yesus disalib untuk menebus dosa manusia’. Inilah
jawaban yang tidak pernah tuntas.
Sebenarnya,
konci jawabannya hanya ada dua, yang pertama;
apabila seorang nabi berkata firman tapi tidak terbukti, dia adalah ‘Nabi Palsu’. Kedua;
Nabi Palsu pasti mati dibunuh. Ini merupakan
ukuran yang pasti karena ini adalah ketetapan dari sang pencipta, dan tidak
mungkin salah.
Penyaliban
bukan hukuman baru bagi orang-orang yang berbuat salah, dizaman Romawi atau
Yunani, hukuman ini sudah merupakan tradisi. Bagi yang berusaha memberontak
terhadap kekuasaan kaisar, atau terhadap orang yang melakukan kejahatan, mereka
semua disalib disebuah tiang palang dengan tangan dan kaki dipakukan dikayu
palang tersebut.
MENURUT
ALKITAB YANG DISALIB ADALAH ORANG YANG TERKUTUK
Kitab
Ulangan 21: 22-23
22 “Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang,
23”
maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi
haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang
digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu”
Keterangan:
- Apabila orang berbuat
dosa yang besar yang tidak bisa diampuni kecuali dihukum mati, maka orang
tersebut harus digantung atau disalib pada sebuah tiang.
- Mayatnya
harus cepat-cepat diturunkan dan langsung dikuburkan.
- Karena orang yang
digantung atau disalib itu adalah orang yang dikutuk oleh Allah.
- Karena
orang yang dikutuk itu bisa menyebabkan tanah menjadi najis.
Salah satu
dosa atau kesalahan yang besar yang menyebabkan orang harus dihukum bunuh
adalah; apabila ada seseorang mengaku menerima wahyu, kemudian apa yang ia
sampaikan itu bohong tidak terbukti maka orang itu harus dihukum mati, karena
orang itulah yang disebut NABI PALSU.
Seperti
yang dikatakan oleh alkitab:
Apabila seorang mengaku mendapat wahyu tapi tidak
terbukti dia adalah ‘Nabi palsu’ yang harus mati
dibunuh, Ulangan 18 : 20 - 22
20. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
21. Jika sekiranya kamu berkata
dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan
TUHAN? –
22. apabila
seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan
tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan
terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.
Peringatan dari kitab Ulangan18:
20 ternyata menimpaYesus. Sosok yang dianggap penebus dosa ternyata mati
dibunuh, disalib dengan sadis dan kejam sampai mati. Kenapa Yesus dibunuh?
Karena Yesus terbukti adalah nabi palsu. Apa buktinya? buktinya adalah Yesus bicara soal firman
Allah yang tidak terbukti, membuktikan bahwa Yesus adalah nabi Palsu.
Ciri-ciri nabi palsu ada pada Yesus,
yaitu ramalan Yesus tidak terjadi atau tidak terbukti, baca ayat berikut:
“Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkantaan-Ku, yang telah
Kukatakan padamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni harus
digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. “Lalu ia membuka
pikiran mereka, sehingga mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada
tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada
hari ketiga,…” (Lukas 24:24-46)
Kalimat: “Mesias harus menderita
dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” pada yat 46 ini
menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi dan Mazmur.
Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab. Ternyata sampai
hari ini semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada
Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur.
Terbukti apa yang dikatakan oleh Yesus semuanya bohong…!
Lagi ramalan Yesus tidak terbukti:
“Apabila mereka menganiaya kamu
dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia
sudah datang.” (Matius 10 : 23).
Walaupun
murid-murid Yesus selesai mengujungi kota-kota Israel, dan sampai hari ini
Yesus tidak pernah datang lagi…! Ternyata ramalan Yesus tidak terbukti.
Lagi ramalan Yesus tidak terbukti:
“Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa." (Markus 9 : 1)
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah." (Lukas 9 : 27)
Sampai semua orang yang hadir menjadi saksi ketika Yesus menyampaikan ramalannya sudah mati semua, Yesus sekalipun tidak pernah datang lagi. Ternyata, lagi-lagi ramalan Yesus tidak terbukti.
Kata Yesus: Mukjizatnya sama dengan mukjizat nabi Yunus, ternyata
tidak sama dengan mukjizat nabi Yunus, inipun ramalan Yesus yang tidak terbukti
Seperti nabi Yunus 3 hari 3 malam
dalam perut ikan, begitu juga anak 3 hari 3 malam dalam perut bumi, ternyata
tidak terbukti, baca ayat berikut ;
Lalu Yesus menjawab:
“Tetapi jawab-Nya kepada
mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi
kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut
ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam
rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Lukas
2: 21).
Kita
tidak akan ragu menyimpulkan bahwa jumlah keseluruhannya adalah SATU HARI DUA MALAM dan BUKAN
TIGA HARI TIGA MALAM. Menurut kitab suci umat Kristen, Yesus sudah gagal
dua kali dalam memberikan bukti yang dituntut oleh orang-orang Yahudi untuk
menunjukan mukjizat sebagai bukti
kenabiannya.
Pertama, dia berbeda dengan
nabi Yunus yang HIDUP didalam perut ikan. Hal
ini berlawanan dengan apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri, ternyata YESUS MATI.
Kedua, kita menyadari bahwa Yesus gagal memenuhi FAKTOR WAKTU. Ahli matematika
di kalangan umat Kristen akan gagal mendapatkan hasil yang diinginkan; TIGA hari dan TIGA malam. Kita jangan lupa bahwa
secara jelas Alkitab menyebutkan “SEBELUM MATAHARI
TERBIT” pada hari minggu pagi (hari pertama dalam seminggu), Maria
Magdalena pergi ke kuburan Yesus dan menemukan kubur telah kosong, sedangkan
Yesus disalib pada hari jum’at sore.
Dan
sekali lagi, ramalan Yesus ternyata tidak terbukti alias gagal. Ini membuktikan
bahwa Yesus adalah benar-benar NABI PALSU. Kata Alkitab, Setiap nabi palsu
pasti mati dibunuh…ini adalah ancaman yang pasti terjadi…!
Yesus sang nabi palsu
mengalami penderitaan atas kebohongannya, disalib oleh tentara Romawi sampai
mati. Ada dua versi penyaliban Yesus:
Pertama, Yesus
disalib jam sembilan, Markus 15:24-25
“Kemudian mereka
menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya
untuk menentukan bagian masing-masing. Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.”
Kedua, Yesus disalibkan jam duabelas, Yohanes
19:14-15
“Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada
orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!. Maka berteriaklah mereka:
"Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada
mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala:
"Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"
Penyaliban Yesus,
terjadi di bukit Golgota atau disebut bukit tengkorak. Yang menyalibkan Yesus
adalah bangsa Romawi dibantu oleh rahib-rahib Yahudi, semua saksi-saksi yang
melihat peristiwa itu pun ada disekitar bukit Golgota, tetapi kenapa penyaliban
itu ada yang mengatakan pada jam 9 pagi, dan ada juga yang mengatakan Yesus
disalib jam duabelas siang, yang mana yang benar..?
Karena yang menulis
peristiwa itu bukan saksi mata, tapi orang lain yang hidup puluhan tahun
setelah penyaliban itu terjadi. Anehnya, dua penulis Injil yang memang bukan
saksi mata dan bukan pula murid Yesus, menuliskan waktu kejadian dengan kata
‘jam’ Markus menulis kejadian itu pada jam 9 pagi. Kemudian Yohanes menuliskan
kejadian itu jam 12 siang. Padahal jam baru ditemukan pada abad ke 16 masehi.
Kematian
Yesus sangat tragis karena mengaku nabi dan mengabarkan wahyu yang tidak
terbukti. Atas kebohongannya Yesus terkena kutuk hukum Taurat , Yesus akhirnya disalib
sampai mati.
Tapi,
cerita ini tidak berhenti sampai disini. Kebohongan babak keduapun baru
dimulai. Untuk menutupi rasa malu yang sangat besar karena Yesus yang
diunggulkan sudah mati dibunuh. Maka, sipendusta (Paulus) pun menjadikan
kematian Yesus dengan membuat skenario yang baru, tidak tanggung-tanggung
sipendusta yang satu ini mengangkat Yesus yang sudah mati disalib itu menjadi
‘TUHAN’. Apa kata sipendusta ini tentang Yesus, baca ayat berikut:
Kata
Paulus :
"Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa
Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus." (Kisah Para Rasul 2: 36).
Orang-orang yang memang
haus akan keselamatan dan bimbingan dari seorang pigur yang mereka idolakan dan
banggakan sebagai penyelamat mereka, ternyata adalah nabi palsu terbukti dengan
mati dibunuh ditiang salib dieksekusi oleh musuhnya.
Tetapi, mereka yang haus
akan keselamatan ini mendapatkan pencerahan dari ayat-ayat yang keluar dari
mulut Paulus yang mengaku sebagai seorang rasul, yang mengangkat idola mereka
yang sudah mati disalibkan itu menjadi Tuhan plus sekaligus menjadi juruselamat
mereka.
Orang-orang yang sudah terlajur
menelan buah pikiran Paulus, tidak mau peduli lagi dengan nasehat siapapun,
sekalipun yang memberi nasehat itu adalah orang-orang yang sangat terpercaya yang
mengatakan: "Kata mereka: "Ia ini (Paulus) berusaha meyakinkan
orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum
Taurat." (Kisah Para Rasul 18 : 13).
Dan lihat lagi ayat berikut: “Guru-guru aliran
Epikuros dan aliran Stoa berdebat juga dengan dia (Paulus). Beberapa dari
mereka berkata, ''Orang ini tahu apa? Pengetahuannya hanya sedikit, tetapi ia
banyak mulut!'' Beberapa yang lainnya berkata, ''Rupanya ia (Paulus) memberitakan
tentang dewa-dewa bangsa lain.'' Mereka berkata begitu, karena Paulus berbicara
tentang Yesus dan tentang hidup kembali sesudah mati (Kisah Para Rasul 17 : 18)
Artinya, Paulus mengajarkan ajaran sesat yang keluar dari ajaran para
nabi. Orang-orang yang mengikuti Paulus tidak menggunakan pikiran mereka, dan
tidak berusaha untuk tahu apa maksud dan tujuan Paulus yang sebenarnya. Mereka
hanya menerima pemikiran tentang ketuhanan cara mereka dan cara Paulus.
Orang-orang ini memang sudah terbiasa menyembah tuhan buatan, atau dewa-dewa
Yunani.
Sipendusta
(Paulus) ini, sudah melecehkan Allah, bahkan menantang kekuatan dan kemaha
kuasaan Allah, dengan beraninya Paulus membatalkan hukum Taurat, seperti
katanya;"Tetapi
sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat…." (Roma 7: 6).
Ia juga membatalkan khitan "Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya,
tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya." (Galatia 6: 15). Padahal sunat adalah perjanjian
antara Abraham dan anak cucunya turun
temurun kekal abadi dengan Allah, bagi yang membatalkan hukum sunat mereka
harus dilenyapkan,
"Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian 17: 14). Ingat, bagi yang menambahi dan
mengurangi apa yang tertulis didalam kitab para nabi, maka ancamannya Allah
akan membuat orang tersebut mendapat malapetaka, dan Allah akan mencabutnya
dari pohon kehidupan. Seperti yang tertulis pada kitab Wahyu 22 : 18 - 19
“Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan
mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang
tertulis di dalam kitab ini."
Dan selain merobah ajaran Taurat,
Paulus juga pernah meramalkan bahwa dia dan pengikutnya akan dijemput oleh
Yesus terbang keawang-awang, ternyata ramalan Paulus ini sampai hari ini tidak
pernah terjadi.
Seperti Yesus mati tragis ditiang salib, dan
Paulus pun merasakan hal yang sama yaitu ‘mati dibunuh’ kepalanya dipenggal di
Roma oleh Raja Nero. Padahal Paulus pernah meramalkan bahwah ia akan
diselamatkan oleh Tuhan sampai masuk kedalam surga. Baca ramalan Paulus
berikut:
"Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap
usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam
Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin." (II Timotius 4: 18).
Satu lagi
ramalan Paulus yang ‘super bohong’ bahwa ia dan
pengikutnya akan dijemput oleh Tuhan dan dibawa ke awan keangkasa untuk masuk
ke surga. Ternyata, sebelum ramalan ini terjadi Paulus dan pengikutnya sudah mati.
Inilah ramalan Paulus yang super bohong tersebut.
15. "Ini kami katakan kepadamu dengan
firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan,
sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
16. "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu
pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan
sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih
dahulu bangkit;
17. "sesudah itu, kita yang hidup, yang
masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong
Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."
(I
Tesalonika 4: 15 – 17).
Allah
Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak pernah mengangkat Paulus menjadi rasul, semua
tulisan-tulisan paulus bertentangan dengan hukum Taurat, maka Paulus pun
termasuk nabi palsu, karena ia mengurangi dan menambahi hukum-hukum taurat dan
kitab para nabi, dan Paulus juga mengaku menyampaikan wahyu dari Tuhan,
ternyata perkataannya itu tidak pernah terbukti. Tidak bedanya dengan Yesus,
Pulus pun mendapat Hukuman bunuh sesuai dengan ancaman dari kitab Ulangan 18:
20, nabi palsu harus mati dibunuh.
Kita kembali kepada kematian Yesus yang dibunuh
dikayu salib. Akibat ulah sang pendusta (Paulus) kematian Yesus di kayu salib
melahirkan ajaran baru yang disebut ‘KRISTEN’.
Lewat ajaran Kristen inilah Paulus melahirkan
pemikirannya yang berubah menjadi ajaran mistik, penyembahan terhadap manusia
yang biasanya dilakukan oleh agama pagan. Penyaliban Yesus yang tadinya bentuk
hukuman untuk manusia yang berbuat dosa besar atau pemberontak terhadap
pemerintah yang berkuasa, menjadi “PENYALIBAN UNTUK MENEBUS DOSA UMAT MANUSIA”
setelah sipendusta Paulus mati dibunuh, ajarannya tetap berlangsung secara
estafet sampai sekarang ini.
Agama Kristen hasil karya Paulus yang kelihatan sangat aneh, dan
membingungkan, karena tidak mempunyai dalil yang kuat maka dicarikanlah
bentuk-bentuk pemikiran dari orang-orang Yunani yang sudah biasa menyembah
kepada dewa yang mati menebus dosa manusia. Dan munculah doktrin Yesus mati
disalib untuk menebus dosa manusia. Ajaran baru ini, melahirkan beda pendapat.
Ada yang bisa menerima doktrin penebusan dosa ini, dan ada juga yang menolaknya
mentah-mentah karena menganggap pemikiran ini munculnya bukan dari wahyu Tuhan,
tapi hasil pemikiran sesat yang mengadopsi dari ajaran Yunani kuno.
MENURUT AL-QUR’AN YESUS TIDAK
DIBUNUH DAN JUGA TIDAK DISALIB KARENA YESUS ADALAH UTUSAN ALLAH, BUKAN NABI
PALSU
Semua umat Kriten, dari level bawah sampai pakar
alkitabnya, yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Yesus memang mati disalib.
Justru, disinilah letak jantung keimanan umat Kristen. Tanpa penyaliban tidak
bisa disebut Kristen..! Sebab,
penyaliban Yesus adalah penebusan dosa bagi umat Kristen didunia ini dari
dahulu sampai sekarang, bahkan sampai kiamat nanti.
Mereka orang Kristen sadar betul, bagi yang disalib
adalah orang terkutuk, apalagi sampai dia mati merupakan ganjaran atas
dosa-dosa yang dibuat oleh orang tersebut. Tapi, hukuman mati ini tidak berlaku
bagi Yesus sebagai penebus dosanya sendiri. Bahkan sebaliknya, Yesus yang tidak
berdosa itu mati justru untuk menebus dosa umatnya bahkan umat manusia. Memang sangat aneh ajaran ini. Ada Tuhan yang
mati untuk menebus dosa manusia?
Padahal, kalau kita kembali pada pesan dan ancaman kitab Ulangan18: 20,
maka Yesus yang mati disalibkan itu adalah nabi palsu. Karena, hanya nabi
palsulah yang pantas menerima ganjaran pembunuhan atas kebohongan-kebohongan
yang ia buat.
Al-Qur’an menjawab semua keraguan dan kegelapan
soal kematian Yesus dikayu salib itu. Yesus sendiri sebelum kepergiannya sudah
menyampaikan pesan, bahwa akan datang pengganti Yesus. Baca ayat berikut, Yohanes 16: 7-10.
7. Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku
pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.8. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
9. akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
10. akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi.
Keterangan:
1. Maksud ayat 7: Yesus berpesan bahwa, memang lebih baik ia pergi agar
penghibur itu datang yaitu nabi
pengganti Yesus.
2. Maksud ayat 8: Penghibur itu jika datang tugasnya ada tiga, 1.
Tentang dosa, 2. Tentang Kebenaran, 3. Tentang penghakiman.
3. Maksud ayat 9: Orang Kristen sampai hari ini tidak percaya kalau
Yesus itu diselamatkan oleh Allah, dan tidak disalib. Inilah dosa yang sangat
besar yang akan membawa umat Kristen kedalam neraka, karena percaya bahwa Yesus
mati disalib. Nabi yang akan datang akan menjelaskan bahwa Yesus tidak mati
disalib.
4. Maksud ayat 10: Yesus itu benar-benar pergi kepada Bapa, maksudnya
diselamatkan oleh Allah. Nabi yang akan datang itu akan menjelaskan bahwa: Yesus
tidak disalib sampai mati ataupun hanya pingsan. Tapi Yesus diselamatkan oleh
Allah.
Allah bicara lewat nabi Muhammad,
mengatakan dengan tegas bahwa Yesus tidak dibunuh ataupun disalibkan, baca ayat
Al-Qur’an berikut:
"Dan Karena Ucapan mereka:
"Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul
Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. 4 an-Nisa' : 157-158)
“.....dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi
Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara
mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".(QS. Al
Maa’idah : 110)
Bahkan, sebenarnya dalam alkitab pun menyatakan bahwa Yesus itu tidak mati disalib, ia diselamatkan oleh Allah. Seharusnya umat Kristen mengikuti apa yang dikatakan ayat ini karena ayat ini menjelaskan secara benar dan logika. Apa kata alkitab, baca ayat berikut:
“Maka Ia maju
sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26 : 39)
“Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan (diselamatkan)”. (Ibrani 5 : 7)
Pasti Yesus diselamatkan oleh Allah, sebab mana mungkin Allah akan
menyerahkan nabi utusannya mati ditangan manusia-manusia yang iri dengki
terhadap Yesus. Apalagi Yesus berdoa berkali-kali dan sambil menangis. Itu juga
membuktikan bahwa Yesus tidak bersedia untuk disalibkan, apalagi dengan alasan
memang diutus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Kalau Yesus diutus memang untuk disalibkan demi mengampuni dosa manusia,
kenapa Yesus tidak menyerahkan diri saja kepada musuhnya dengan sukarela minta
disalibkan agar dosa-dosa umatnya segera diampuni. Bukankah penyaliban itu
lebih cepat lebih baik…?
Kenapa justru Yesus menghidar dari musuhnya karena takut disalibkan?
Kenapa Yesus tidak minta kepada murid-muridnya dan para pengikutnya agar
menyerahkan ia kepada musuhnya supaya pernebusan dosa cepat dilaksanakan?,
kenapa murid-muridnya yang berjumlah dua belas orang itu tidak menyerahkan
Yesus kepada musuhnya agar Yesus cepat disalib, bukankah murid-muridnya tahu
kalau Yesus memang harus mati disalib untuk menebus dosa mereka dan dosa-dosa
manusia semuanya? Inilah doktrin yang membodohi umat Kristen selama dua ribu
tahun lamanya.
Tapi, akhir-akhir ini
muncul pemikir dari kalangan Kristen sendiri yang menolak penyaliban Yesus
untuk menebus dosa, apa kata mereka:
William Ellery Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu harus manusia
yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan,
mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk
akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak
menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa sampai mati dipaku dikayu
salib).
George Bernard Shaw
“Saya lebih suka memikul tanggung
jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan dosa-dosa pada
kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa,
apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”
Dr. Cruden Alexander
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan
seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang
amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap
suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”
Socianus (1539 – 1604)
Pendapat diatas keluar dari fikiran sarjana Kristen sendiri. Mereka nampaknya tidak bisa menerima doktrin sesat yang mengajarkan ‘Yesus disalib untuk menebus dosa manusia’ bagi sarjana-satjana Kristen tersebut, ajaran ‘penebusan dosa oleh Yesus’ tidak masuk akal.
Orang-orang yang
benar tidak mungkin mau membebankan kesalahannya kepada orang lain. Apalagi
membebankan kesalahan dosa kita kepada seseorang sampai membuat orang itu
tersiksa dan mati oleh kesalahan kita. sungguh doktrin yang dikhususkan untuk orang-orang
yang malas untuk berfikir dan malas untuk beribadah dengan benar.
Ada beberapa orang Kristen yang
saya tanyakan tentang penebusan dosa ini, apakah setelah ditebus dosa anda
apakah anda tidak perlu lagi melakukan ibadah kepada Tuhan anda, apakah anda
tidak perlu lagi berdoa, apakah anda tidak perlu lagi bertobat dari dosa dan
kesalahan anda…? Lantas mereka jawab, kami masih perlu beribadah kepada Tuhan,
kami masih perlu berdoa, dan kami masih harus bertobat kepada Tuhan…! Lantas,
apa gunanya penebusan dosa oleh Yesus dikayu salib itu…? Toh…ditebus dengan
tidak ditebus tetap sama. Memang ritual ibadah apapun, apabila itu hasil buah fikiran manusia justru semakin sulit kita lakukan dan akan membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Kita hanya bisa dekat dan tanpa penghalang antara kita dengan Tuhan, apabila kita mengikuti cara yang benar-benar aturan yang Tuhan ajarkan kepada kita. Dan pasti kita sampai kepada Tuhan tanpa penghalang apapun.
Nabi Muhammad mengatakan: Yesus diutus untuk bangsa Israel, sebagai bukti Yesus adalah seorang nabi maka ia diberi mukjizat oleh Allah.
Artinya: "Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan
seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan
orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (QS. Ali-Imron:
49).
“(Ingatlah), ketika
Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat
berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan
(ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan
(ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa
burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi
burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan
orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak
dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari
kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi
Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara
mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".(QS. Al
Maa’idah: 110)
Yesus (nabi Isa) dapat
berbicara sewaktu masih bayi
"Maka Maryam membawa anak itu kepada
kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya
kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun,
ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah
seorang pezina. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:
"Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?.
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam: 27 – 30).
Yesus, mendirikan shalat dan berzakat
"Dan Dia (Allah)
menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup" (QS. Maryam: 31).
Yesus berbakti kepada Ibunya
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka." (QS. Maryam: 32).
Do'a Yesus kepada Allah
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku,
pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam: 33).
Yesus (Isa as) mengatakan perkataan benar, ia bukan anak Allah
"Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan
perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka
jadilah ia." (QS. Maryam: 34 – 35).
Yesus mengajak hanya menyembah Allah, sebab
inilah jalan yang lurus
"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu,
maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." (QS. Maryam: 36)
“Sesungguhnya Allah
Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan
yang lurus”. (QS. Az Zukhruf : 64)
Yesus
diutus kepada bangsa Israel dan meramalkan kedatangan nabi Muhammad
“Dan Kami
iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al
Maa’idah : 46)
“Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata." (QS. Ash Shaff : 6)
Nabi muhammad mengatakan
: siapa yang mengatakan Yesus adalah Allah maka ia telah kafir.
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al
Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang
dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih
putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Maa’idah : 17)
“Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun”. (QS. Al Maa’idah : 72)
“……..dan (juga mereka
mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan”. (QS. At Taubah : 31)
Nabi Muhammad mengatakan
: Yesus (Isa as) akan ditanya oleh Allah tentang tuduhan kaumnya bahwa ia
mengaku Tuhan.
Allah bertanya
dan Yesus (Isa as) pun menjawab:
“Dan (ingatlah) ketika
Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?".
Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada
diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".(QS. Al
Maa’idah : 116)
Yesus (Isa as)
menjawab dan menjelaskan kepada Allah bahwa ia justru mengatakan kepada kaumnya
: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu" :
“Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah
Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu”. (QS. Al Maa’idah : 117)
Nabi Muhammad mengatakan
: Yesus (Isa as) hanyalah seorang hamba yang diangkat menjadi nabi oleh Allah.
“Isa (Yesus) tidak lain
hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami
jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail”. (QS. Az Zukhruf : 59).
Nabi
Muhammad mengatakan : Yesus (Isa as) setelah lolos dari rencana pembunuhan,
maka ia diangkat oleh Allah.
“Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An Nisaa’ : 158).
Dalam
hal ini, ada beberapa ulama Islam yang berbeda pendapat mengenai Yesus (Isa as)
diangkat. Ada yang menafsirkan ‘mengangkat’ maksudnya ‘mengangkat Yesus (Isa
as) kelangit secara harfiah, baik dengan jasad dan rohnya.
Tetapi,
ada juga yang menafsirkan ‘mengangkat’ disini ditafsirkan dengan
‘menyelamatkan’ atau ‘melindungi’ jadi maksudnya ‘Yesus’ diselamatkan oleh
Allah dari rencana pembunuhan oleh orang-orang Yahudi, sehingga yang mati itu
bukan Yesus.
Tapi,
pendapat yang lebih kuat atau akurat adalah ‘mengangkat’ dimaknai dengan
'menyelamatkan' atau 'melindungi’ atau 'memindahkan' ketempat yang aman. Karena,
baik Alkitab maupun Al-Quran semuanya menolak kematian Yesus ditiang salib,
artinya Yesus masih hidup.
Nabi Muhammad mengatakan
: Yesus (Isa as) diselamatkan oleh Allah disuatu tempat yang aman, daerah
perbukitan, banyak ditumbuhi rumput, dan banyak mata air.
“Dan telah Kami jadikan
(Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan
Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak
terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.”
(QS. Al Mu’minuun :
50)
Ayat ini menyatakan bahwa Yesus masih hidup dan
tidak naik kelangit seperti dugaan kebanyakan orang baik dari kalangan Islam
maupun kaum Kristen. Yesus beserta ibunya, berada disuatu tempat, yang lokasi
itu sudah ditemukan oleh ilmuwan sekarang ini, tempat itu bernama “GUA QUMRAN” didekat ‘Laut Mati’
daerah Palestina Utara. Lokasi dan keberadaan tempat ini sama persis seperti
yang diceritakan dalam Alquran.
Di daerah ‘Gua Qumran’ Yesus dan ibunya beserta
pengikutnya yang setia menghabiskan hari tuanya dengan tenang.
“Ingatlah,
ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. kamu
dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam
buaian dan sesudah tua; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu
menulis, hikmah, Taurat dan Injil, …..” (al-Maidah : 110)
Ayat
ini menyebut kata ‘Ingatlah’ artinya kejadian
itu sudah berlalu, atau sudah dilewati. mengingatkan kepada Yesus (Isa as)
waktu ia dikandung ibunya dengan bantuan Ruhul qudus (malaikat Jibril), mengingatkan
mukjizat Yesus (Isa as). Kemudian di ayat itu juga ada kalimat ‘di waktu masih
dalam buaian dan sesudah tua’ artinya, Yesus (Isa as) mengalami masa tua,
atau panjang umur.
Kemungkinan sekali Yesus memang menghabiskan masa tuanya didaerah ‘gua
qumran’ di Palestina utara. Di ‘Gua Qumran’ itu banyak sekali ditemukan
naska-naska kuno yang ditulis diatas kulit binatang (mungkin kulit domba)
isinya merupakan ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada nabi Isa (Yesus) dan
kitab nabi-nabi dahulu, seperti nabi Yesaya, dan lainya. Diperkirakan Yesus
(Isa as) disitu sambil mengajar murid-muridnya dan pengikutnya dari bangsa
Yahudi yang setia. Setelah itu, ketika
ia sudah tua dan iapun wafat di ‘gua qumran’ ditempat yang dipilih oleh Allah
untuk ia dan ibunya. Yesus tidak pernah disalib atau dibunuh dengan cara
apapun. Sebab Allah sudah berjanji dan menentukan bahwa Yesus (Isa as) akan
wafat bila ajalnya sudah sampai, seperti janji Allah yang tertulis dalam
Al-Quran berikut:
“(ingatlah), ketika Allah
berfirman: "Hai Isa (Yesus), Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu
kepada-Ku……." (Ali Imran : 55)
Jadi,
Yesus wafat setelah ajalnya memang sudah sampai. Ayat ini menolak tuduhan bahwa
Yesus (Isa as) mati disalib. Inilah fakta yang sebenarnya yang disampaikan oleh
nabi Muhammad untuk segenap manusia yang ada dimuka bumi ini, agar orang-orang
yang menganggap Yesus (Isa as) mati di salib cepat-cepat sadar dan bertobat,
berhentilah berharap dengan ‘kematian Yesus sebagai penebus dosa’ itu hanya
mimpi yang pernah dibuat oleh Paulus.
Yesus
(Isa as), hidup dengan damai di ‘Gua Qumran’ di Palestina utara. Yesus
mengalami masa tua dan akhirnya ia wafat dibumi dan rohnya diangkat oleh Allah
kembali kepada Allah Pencipta Yesus dan pencipta alam semesta ini beserta
isinya baik yang nyata maupun yang ghaib.
(Oleh : Eros Dai – Anti Pemurtadan)