Murid-murid Yesus tidak pernah kenal doktrin Trinitas
Sebelum munculnya Paulus pengikut Yesus masih
berpegang kepada ajaran Yesus yang asli ajaran yang mentauhidkan Allah. Pengikut
Yesus yang masih mempertahankan ajaran Yesus sudah tidak berani muncul karena
dapat ancaman dari pengikut gereja Paulus,setiap ajaran yang bertentangan
dengan gereja Paulus harus dihukum mati atau mengalami siksaan yang sangat berat.
Termasuk Arius juga sudah dihukum mati karena pendapatnya yang mengatakan Yesus
bukan Tuhan,dan juga bukan anakTuhan,Yesus hanyalah manusia biasa yang diutus
oleh Tuhan.
Arius
(250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga
bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran Tauhid kepada Allah, Arius
merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama) di gereja Baucalis
Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318
M.
Sejak
tewasnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan
Arius terhadap doktrin Trinitas semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini,
Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Constantin yang bernama
Constantina dan Licunes.
Arius adalah seorang penentang Trinitas. Dia memiliki teori:
“Jika
Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada
lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Artinya
anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi.
Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama
dengan Tuhan.”
Atas
pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul
untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan
kembali pendangannya :
“Ada
masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada
kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti
makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa.”
Arius
memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Injil seperti Yohanes 14:8,
“Bapa lebih besar daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah
sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.
Pendapat
Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : “Jika Jesus
memang “anak Tuhan”, maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan”
haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”. Oleh sebab itu
tentulah akan terdapat jurang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karena,
“Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk yang
tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal,
tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang
sama sebagaimana sifat Tuhan.
Argumen
Arius ini tidak dapat dibantah lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal
sebagai seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari
Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Alexander (yang pernah menghukum mati
Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah.
Arius
pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M,
sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada
tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.
Setelah
terbunuhnya Arius, Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan
pihak Gereja pengikut Paulus dimusnahkan. Naskah-naskah injil banyak yang
dibakar dan dinyatakan sebagai apokripa. Semua pengikut ajaran Yesus penganut
paham monotheisme diburu dan dibunuh dengan cara yang keji. Semua yang menolak
trinitas-diperangi habis-habisan. Inilah sejarah agama Kristen / katolik.
Yang
tersisa dari ajaran Yesus hanyalah beberapa persen saja,selainnya adalah ajaran
Paulus. Tapi walaupun begitu,kita masih bisa menemukan ajaran Yesus ada didalam
Alkitab yang ada ditangan umat Kristen saat ini, seperti pengakuan Yesus bahwa
ia adalah seorang utusan Tuhan, Yesus berkata:
"Jawab Yesus: "Aku diutus
hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
(Matius 15: 24).
"Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak
mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus aku." (Yohanes 17: 25).
“Jawab Yesus kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diri-Ku
sendiri, tetapi dari Dia
yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 7:16).
“Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu, akan
tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari
padanya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” (Yohanes 8:26).
“Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru, “Memang Aku kamu
kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku, namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku
sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal
Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” (Yohanes 7:28-29).
“……….., supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku.” (Yohanes 11:41-42).
Rasanya sudah cukup beberapa ayat diatas yang jelas-jelas
pengakuan dari Yesus bahwa Ia hanya seorang utusan Tuhan,dan bukan Tuhan…!