APA
TANDA-TANDA NABI YUNUS?
Yunus dalam perut ikan tidak mati, Yesus dalam perut bumi mati..!
KRISTUS BUKAN SEBUAH NAMA
Lebih dari satu
milyar ummat Kristen dewasa ini percaya sepenuhnya bahwa Yesus dari Nazaret
adalah Kristus. Mereka juga membuat seribu satu macam ramalan berdasarkan
Alkitab Perjanjian Lama sebagai penguat pendapat mereka bahwa Yesus adalah
Kristus yang dijanjikan untuk bangsa Yahudi.
Sekarang marilah kita
singkirkan dahulu ramalan-ramalan yang sangat banyak itu, untuk mempelajari
salah satu klaim terhadap Yesus yang dibuatnya didalam Alkitab dan menganalisa
apakah – sesuai dengan ramalan mereka – Yesus dapat memenuhi janjinya
terhadap Bangsa Yahudi.
Kita tahu bahwa kata
Kristus bukanlah suatu nama, melainkan sebuah gelar. Kata ini berasal dari
bahasa Ibrani “MESSIAH” yang berarti “mengolesi atau mengurapi”.
Sedangkan dalam bahasa Yunani kata “mengolesi” adalah “KRISTOS”. Kata inilah
yang menjadi dasar terbentuknya kata KRISTUS.
Para
pemuka agama dan raja-raja zaman dahulu apabila akan dinobatkan sebagai raja,
juga di”urapi” atau di“olesi” terlebih dahulu. Didalam Alkitab dijelaskan
tentang hal ini, bahkan juga terhadap Raja Cyrus yang menyimpang lihat Yesaya
45: 1,
“Beginilah firman TUHAN: "Inilah
firman-Ku kepada orang yang KUURAPI, kepada KORESH (nama raja Cyrus) yang
tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan
melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya
pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup”. (Yesaya 45: 1).
Dalam Injil Lukas 2:
21, dijelaskan tentang nama Yesus. Sebab Yesus adalah nama yang diberikan
kepada Maria untuk anaknya yang belum lahir dan bukan KRISTUS.
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama YESUS,
yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya”.
Setelah dibaptis oleh
Yohanes, Yesus dinyatakan sebagai KRISTUS. Pembaptisan inilah yang ditolak oleh
orang-orang Yahudi. Sebab MEREKA MENGINGINKAN BUKTI.
MUKJIZAT SEBAGAI BUKTI
Matius meriwayatkan
bahwa beberapa ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang menghadap Yesus dan
berkata:
“Guru, kami ingin melihat suatu tanda darimu” (Matius 12: 38)
Apa yang sebenarnya
mereka inginkan apakah “SIHIR” atau “SULAP” seperti keluarnya seekor kelinci
dari dari sebuah topi atau berjalan diatas air atau terbang ke angkasa atau
berjalan diatas bara api. Inilah tanda mukjizat yang mereka inginkan.
Orang-orang Yahudi menganggap bahwa Yesus adalah sama saja dengan seorang ahli
sihir, tukang tenung dan orang yang tahu segalanya.
TIADA “TANDA” KECUALI HANYA SATU
Lalu Yesus menjawab:
“Tetapi jawab-Nya kepada mereka:
“Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada
mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.Sebab seperti Yunus
tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia
akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Lukas 2: 21).
Yesus berkata: “Tidak
ada tanda”. Dia tidak memberi contoh kepada orang-orang Yahudi seperti Bartimus
yang buta yang dapat disembuhkannya. Dia tidak mengatakan apa-apa tentang
seorang wanita yang disembuhkannya tanpa sama sekali menyentuh wanita tersebut,
atau tentang 200 ekor babi yang dimusnahkannya untuk mengakhiri pemilikan
seorang lelaki, atau mengenai 5000 dan 3000 orang yang diberinya makan dari
sepotong ikan dan sedikit roti.
“Tak ada tanda” Yesus
berkata, “kecuali hanya ada satu tanda”. Dia meletakkan semua “telurnya” dalam
satu keranjang. Dia mengaku sebagai MESSIAH (Kristus) tetapi gagal menunjukkan
satu-satunya tanda yang semestinya ada padanya. Jadi apakah Yesus memenuhi
satu-satunya tanda yang diberikan kepadanya? umat Kristen menjawab dengan “Ya”
tanpa mengacu kepada nasehat Injil:
“Jangan menerima
segala sesuatu begitu saja”, tetapi “buktikanlah segala sesuatu itu” (I
Tesalonika 5: 21).
NABI YUNUS INGKAR TERHADAP TUGAS
Apa “tanda”
(kemukjizatan) nabi Yunus?. Kita harus melihat kembali kisah nabi Yunus didalam
Alkitab Perjanjian Lama agar kita mengetahui riwayatnya. Tuhan memerintahkan
nabi Yunus pergi ke kota
Niniwe untuk mengingatkan penduduknya agar menyesali “tingkah laku yang
jahat dan kekerasan yang dilakukan mereka” (Yunus 3: 8). Tetapi nabi Yunus
tidak bersedia melakukannya, lalu dia pergi ke Yafo dengan naik sebuah kapal
laut, ia tidak melaksanakan perintah Allah.
Didalam perjalanan,
diatas kapal terjadilah badai. Menurut ramalan orang-orang yang berlayar, yang
menyebabkan badai tersebut adalah seseorang yang lari dari perintah Tuhan.
Mulailah mereka bertanya-tanya dan berkata: “Lalu berkatalah mereka satu
sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa
kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang
kena undi.” (Yunus 1: 7).
Walaupun baru saja
menolak memenuhi panggilan tugas dari Allah, tetapi dia adalah seorang lelaki
sejati dan pemberani. Sehingga
Ia berani maju untuk mengaku
bahwa ialah penyebab semua itu, dan katanya:
“Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah
aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak
menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini
menyerang kamu." (Yunus 1: 12).
YUNUS HIDUP ATAU MATI?
Badai pun mereda.
Apakah hal ini hanya suatu kebetulan? Dan kemudian ada seekor ikan menelan nabi
Yunus. Apakah ia hidup atau mati sewaktu ditelan dan berada dalam perut ikan?
Sekali lagi jawabnya adalah “HIDUP”.Apakah ia hidup atau mati ketika “nabi
Yunus berdoa kepada Allah agar dikeluarkan dari perut ikan?” (“Berdoalah
Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu” - Yunus 2: 1).
Tentu saja orang yang sudah mati tidak dapat menangis dan berdo’a; jawabnya
sekali lagi “HIDUP”.
Selama tiga hari tiga
malam ikan tersebut membawa nabi Yunus keliling lautan. Hidup atau matikah nabi
Yunus? Jawabnya adalah “HIDUP”. Pada hari ke tiga ikan itu memuntahkannya di
tepi pantai. Hidup atau mati? Tentu saja jawabnya; HIDUP!
Bagaimana Yesus
menggambarkan “tentang dirinya sendiri?” Dia berkata: “SEBAGAIMANA YANG TERJADI
DENGAN NABI YUNUS…JUGA DEMIKIAN HALNYA DENGAN ANAK MANUSIA”. SEPERTI NABI
YUNUS. Dan bagaimana dengan nabi Yunus? Apakah dia mati atau hidup selama tiga
hari tiga malam? “Hidup”, “Hidup”, “Hidup!” Bukankah ini merupakan jawaban yang
disetujui oleh semua umat Yahudi, Kristiani, dan Islam!!!.
BERBEDA DENGAN NABI YUNUS
Apabila nabi Yunus
tetap hidup selama tiga hari tiga malam, maka seharusnya Yesus pun juga hidup
didalam kuburnya seperti yang telah dia katakan sebelumnya. Tetapi umat Kristen
tetap berpegang teguh kepada apa yang telah diketahui secara umum tentang
kematian dan kebangkitan Yesus, yang merupakan doktrin Gereja. Jadi menurut
ajaran Kristen, Yesus mati selama tiga hari tiga malam. Kontradiksi antara apa
yang dikatakan Yesus dengan apa yang diajarkan oleh Gereja (Paulus). Nabi Yunus
Hidup, Yesus Mati! Kontradiksi yang sangat jelas!.
Yesus telah berkata:
“Seperti nabi Yunus” bukan “tidak sama dengan nabi Yunus”. Seharusnya, umat
Kristen sudah paham dengan apa yang disampaikan oleh Yesus; Bahwa dia sama
dengan nabi Yunus. Kalau nabi Yunus selama tiga hari diperut ikan hidup, Yesus
pun selama tiga hari seharusnya juga tetap hidup!. Ironis sekali, kalau nabi
Yunus hidup, sebaliknya Yesus Mati. Dari persoalan diatas maka dapat
disimpulkan; Yesus bukanlah MESSIAH (Juru Selamat) yang sebenarnya dari umat
Yahudi. Apabila yang tertulis dalam Alkitab adalah asli, lalu bagaimana kita
dapat menyalahkan umat Yahudi untuk menolak “Kristus”?.
TIGA HARI + TIGA MALAM = 72 JAM?
Seorang doktor di
bidang ilmu Ketuhanan bahkan ia seorang Profesor Teologi mengulas dalam sebuah
diskusi bahwa pada Matius 12: 40 penekanannya adalah pada FAKTOR WAKTU;
“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut
ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam
rahim bumi tiga hari tiga malam”.
(Sepertinya penulis Injil Yohanes, ingin
menyamakan persepsi bahwa kejadian pada nabi Yunus adalah akan terjadi juga
pada Yesus sesuai dengan nubuatan tersebut. Padahal, kalau penulis Injil
Yohanes mau lebih teliti dia tidak akan pernah menyamakan atau menuliskan
nubuat Yesus dengan kejadian yang dialami oleh nabi Yunus, karena memang
berbeda, "Yunus tidak mati, tapi Yesus mati" dan "Yunus tiga
hari tiga malam dalam perut ikan, sedangkan Yesus hanya satu hari dua malam",
lagi-lagi memang tidak sama. Jelas ini bukan ramalan dari Yesus karena Yesus
orang benar dan seorang nabi yang soleh, pasti nubuatan ini hanya buatan
penulis Injil – Pen).
“TOLONG GARIS BAWAHI” Perkataan seorang ahli
Teologi, “bahwa kata TIGA diulangi sebanyak empat kali dalam ayat ini untuk
membuktikan bahwa Yesus akan memenuhi janjinya dalam hal panjangnya waktu” dia
berada di dalam kuburnya dan tidak “seperti yang terjadi pada nabi Yunus” dalam
hubungannya apakah dia hidup atau mati. Jika memang faktor waktu yang penting
marilah kita bertanya: apakah Yesus dalam hal ini memenuhi janjinya dan juga
janji kepada umat Yahudi. Umat Kristen yang fanatik menjawab: “TENTU SAJA”!
HARI LIBUR UMUM
Kini pertanyaan yang
timbul: “Kapan Yesus disalib?”Seluruh umat Kristen menjawab: “Hari Jum’at”.
Apakah ini alasan mengapa kita memperingati “HARI JUM’AT YANG BAIK”, sebagai
hari libur umum di Republik Afrika Selatan? Dan setiap bangsa yang beragama
Nasrani dari Amerika sampai Zambia, dari Abyssinia sampai Zaire, memiliki hari
libur umum pada hari Jum’at, di hari Paskah. Apa yang membuat “Hari Jum’at yang
baik” begitu istimewa? “Hari itu adalah hari kematian dan disalibnya Yesus
untuk menebus dosa umat manusia”, demikian kata orang-orang Kristen. Jadi Yesus
terbunuh dengan disalib pada hari Jum’at 20 abad yang lalu? “YA”, demikian
jawab umat Kristen.
Dari catatan yang ada
di dalam Alkitab, kita dapati bahwa umat Yahudi tergesa-gesa untuk membunuh
Yesus. Mengadilinya pada tengah malam, dan lalu menghalaunya ke Pilate pada
pagi hari, dari Pilate ke Herod, kemudian kembali ke Pilate. Para
penguasa takut akan reaksi dari masyarakat. Yesus adalah pahlawan mereka. Dia
adalah juru selamat mereka. Musuh-musuhnya harus melenyapkannya secepat mungkin
dan mereka berhasil melakukannya. Walau mereka berusaha secepat mungkin
menyalip Yesus, dan secepat itu pula mereka ingin menurunkannya dari salib
sebelum matahari terbenam karena hari itu akan segera berganti dengan hari
Sabath. Hari Sabath dimulai kira-kira pukul 6.00 sore hari Jum’at. Umat Yahudi
diperingatkan:
MINGGU PASKAH
|
DI DALAM KUBUR
|
|
SIANG
|
MALAM
|
|
JUM’AT
Dimasukkan kedalam kubur
sebelum matahari terbenam
|
Kosong
|
1 Malam
|
SABTU
Seharusnya berada di
dalam kubur
|
1 Hari
|
1 Malam
|
MINGGU
|
Kosong
|
Kosong
|
TOTAL
|
1 Hari
|
2 Malam
|
(22)"Apabila seseorang berbuat
dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kau
gantung dia pada sebuah tiang"
(23)”maka janganlah mayatnya dibiarkan
semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada
hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah
engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik
pusakamu." (Ulangan 21: 22 – 23).
Pengikut rahasia
Yesus menurunkan mayat Yesus dari tiang salib. Mereka memberi mayat Yesus
ramuan untuk orang mati yang biasa digunakan oleh orang-orang Yahudi,
memberinya “campuran minyak Mur dengan minyak Gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya”
(Yohanes 19: 39). Lalu menguburkannya sebelum malam.
BAGAIMANA “SEHARUSNYA?”
Banyak sekali
perbedaan-perbedaan antara berbagai macam sekte dan aliran didalam ajaran
Kristen, tetapi dalam persoalan diatas pendapat mereka semua sama. Yesus
SEHARUSNYA ada di dalam kuburnya pada hari Jum’at malam. Dia juga SEHARUSNYA
BERADA DI DALAM KUBUR PADA HARI SABTU. SEHARUSNYA dia juga berada di dalam
kuburnya pada hari Sabtu MALAM. Umat Kristen menyetujui hal ini sepenuhnya.
Terlihat disini saya mengulangi kata “SEHARUSNYA” sebanyak tiga kali. Alasannya
adalah karena Alkitab tidak memberikan keterangan mengenai kapan tepatnya Yesus
bangkit dari kuburnya. Bisa saja dia dibawa oleh murid rahasianya pada hari
Jum’at malam kesuatu tempat yang lebih tenang dan aman (tetapi saya tidak
berhak menduga-duga) mengapa di dalam Alkitab tidak disebutkan. Oleh sebab
itulah saya mengulangi kata “SEHARUSNYA” sebanyak tiga kali.
Pada analisa terakhir
ini mari kita lihat apakah Yesus berada didalam kubur selama tiga hari dan tiga
malam.
Anda tidak akan ragu
menyimpulkan bahwa jumlah keseluruhannya adalah SATU HARI DUA MALAM dan BUKAN
TIGA HARI TIGA MALAM. Menurut kitab suci umat Kristiani, Yesus adalah gagal dua
kali dalam memberikan bukti yang dituntut oleh orang-orang Yahudi ketika mereka
menolak pembaptisannya sebagai Kristus.
Pertama, dia
berbeda dengan nabi Yunus yang HIDUP didalam perut ikan. Hal ini berlawanan
dengan apa yang dikatakan oleh umat Kristen tentang apa yang terjadi atas tuhan
mereka, Yesus, yakni MATI.
Kedua, kita
menyadari bahwa dia gagal memenuhi FAKTOR WAKTU. Ahli matematika di kalangan
umat Kristen akan gagal mendapatkan hasil yang diinginkan; TIGA hari dan TIGA
malam. Kita jangan lupa bahwa secara jelas Alkitab menyebutkan “SEBELUM
MATAHARI TERBIT” pada hari minggu pagi (hari pertama dalam seminggu), Maria
Magdalena pergi ke kuburan Yesus dan menemukan kubur telah kosong.
HARI KAMIS YANG “BAIK”
Keluarga Amstrong
telah membuka rahasia seluruh dunia Kristen. Tampaknya mereka mengerti ilmu
Aritmatika! Bapak Robert Fahey dari majalah “PLAIN TRUTH”, baru-baru ini
memberikan cerama di “Holiday Inn” (sebuah hotel) Durban, dimana saya hadir. Bapak Robert
Fahey, berusaha untuk membuktikan di hadapan orang-orang Kristen yang hadir
bahwa Yesus Kristus disalib pada hari KAMIS dan bukan pada hari “Jum’at”,
seperti yang diajarkan oleh kepercayaan Kristen selama 2000 tahun terakhir.
Menurutnya apabila seseorang menghitung mundur dari hari Minggu pagi dikurangi
tiga hari tiga malam, maka jawaban yang didapat adalah hari Kamis Pagi.
Saya mengucapkan kata selamat kepada Bapak
Robert Fahey untuk ketelitiannya. Saya bertanya kepadanya, bagaimana mungkin
selama 2000 tahun seluruh dunia Kristen memperingati HARI JUM’AT YANG BAIK
tetapi bukan HARI KAMIS YANG BAIK? Jadi berarti 1.200.000.000. umat Kristen di dunia telah mengabaikan kapan
sebenarnya hari kebangkitan Yesus. Hal ini berarti bahwa Gereja Katolik Roma
sekalipun mereka mengaku tak ada mata rantai yang terputus antara Paus dengan
Petrus sampai dengan hari ini; menurut Bapak Robert Fahey adalah keliru.
TUHAN ATAU SYETAN?
Pertanyaan timbul, siapa
yang mengelabui berjuta-juta umat Kristen selama 2000 tahun terakhir, TUHAN
atau SYETAN? Bapak Robert Fahey dengan tegas menjawab: “SYETAN”.
“Jika Syetan telah
dapat berhasil membingungkan bermilyard umat Kristen pada hal yang paling
mendasar dalam agama mereka, yaitu; apakah memperingati HARI JUM’AT YANG BAIK
atau HARI KAMIS YANG BAIK”, lalu saya katakan: “Betapa mudahnya syetan
mengelabui umat Kristen dalam persoalan lain yang menyangkut Tuhan?”. Merahlah
wajah Bapak Robert Fahey, kemudian pergi.
Jika ini adalah
kepercayaan yang menjadi trend di kalangan pengikut agama Kristen di dunia
dewasa ini, apakah kita tidak akan bertanya: bukankah ini suatu kesalahan yang
terbesar dalam sejarah?.
----------
SIAPA
YANG MEMINDAHKAN BATU?
“SIAPA YANG
MEMINDAHKAN BATU?” atau “SIAPA YANG MENGGESER BATU?” (Markus 16: 3), adalah
merupakan suatu pertanyaan yang mengkhawatirkan para Teolog Kristen selama 2000
tahun terakhir. Tuan Frank Morison, seorang sarjana pakar Alkitab yang
terkenal, mencoba untuk menganalisa hal ini dalam sebuah buku yang judulnya
sama dengan judul buku kecil ini. Antara tahun 1930 dan 1975, bukunya telah
diterbitkan dalam tujuh edisi. Dari seluruh isi buku yang tebalnya 192 halaman,
dia tidak dapat menjawab pertanyaan: “Siapakah yang memindahkan batu?”
(Faber and Faber, London).
Pada halaman 89 dari
bukunya itu, dia menulis: “Oleh sebab itu, kita tinggalkan saja persoalan makam
kosong yang belum terpecahkan”. Kemudian melanjutkan kupasannya tentang enam
hipotesa yang dianggap sangat mendekati dengan yang sebenarnya. Umpamanya:
“Yusuf dari Arimatea secara sembunyi-sembunyi memindahkan mayat Yesus ke tempat
yang lebih tenang dan aman”. Setelah melakukan hal ini Yusuf mungkin dengan
alas an pribadi melakukan sendiri pemindahan kesuatu tempat. Pendapat ini
nampaknya “sangat perlu dipertimbangkan”. Namun penulis buku itu sendiri dengan
tergesa-gesa menyangkal hipotesa ini berdasarkan alasan yang sangat lemah.
Ketika anda membaca
buku tersebut, saya yakin anda seperti juga halnya Tuan Morison rasanya akan
mendapatkan jawaban yang memuaskan. Namun marilah kita coba mulai mengupas
permulaan timbulnya permasalahan.
Saat itu adalah hari
minggu pagi, yang menurut Injil merupakan hari pertama dalam seminggu, ketika
Maria Magdalena pergi ke kuburan Jesus (Yohanes 20: 1);
Pertanyaan
pertama yang mengusik pikiran adalah:
Tanya 1 :
“Mengapa Maria pergi ke
kuburan?”
Jawab :
Penulis Injil
mengatakan bahwa Maria akan
“mengurapi” Yesus. Bahasa Ibrani untuk mengurapi adalah “masaha” yang
berarti “mengusap”, memijat”. “megurapi”. Kata dan arti dalam bahasa Arabnya
adalah sama. Dari akar kata “Masaha” kita dapati kata Arab “Masshah” dan kata
Ibrani “Messiah” keduanya mempunyai makna yang sama, yakni: “yang diurapi”
dalam bahasa Yunani artinya “CHRIS-TOS” yang merupakan asal kata dari CHRIST/KRISTUS.
Tanya 2:
“Apakah bangsa Yahudi
memijat atau mengurapi mayat setelah
hari ketiga?”
Jawab:
“Tidak”
Tanya 3:
“Apakah umat Islam
memijat atau mengurapi mayat setelah hari ketiga?”
Jawab:
“Tidak”.
Tanya 4:
“Apakah umat Kristen
memijat atau mengurapi mayat setelah hari ketiga?”
Jawab:
“Tidak”.
Telah diketahui secara
umum bahwa setelah 3 hari kematian daging mayat akan mulai membusuk. Dan dalam
waktu 3 hari itu daging, mayat akan mulai terlepas dari tulang, lalu jika kita
memijatnya maka akan hancurlah badan mayat itu.
Tanya 5:
“Apakah masuk akal
kalau Maria Magdalena berkeinginan memijat atau mengurapi mayat yang mulai
rusak setelah hari ketiga?”
Jawab:
Tidak masuk akal,
kecuali bila kita mengakui bahwa Maria sedang mencari Yesus “YANG MASIH HIDUP”,
bukan yang sudah mati. Dalam menganalisa kenyataan, reaksi Maria terhadap
lenyapnya Yesus, barangkali sesudah melihat tanda-tanda kehidupan dari tubuh
yang lemah ketika diturunkan dari tiang salib. Dia adalah satu-satunya wanita
selain YUSUF dari Arimatea dan NIKODEMUS yang memberikan upacara terakhir kepada
mayat(?) Yesus.
Seorang lelaki bernama
NIKODEMUS, secara sengaja dihapus oleh para penulis Injil. Penulis Injil
seperti Matius, Markus dan Lukas tidak mengindahkan sama sekali pengabdian dan
pengorbanan pengikut Yesus yang satu ini. Nama NIKODEMUS bahkan tidak
disebutkan oleh tiga orang penulis Injil diatas dalam kontek apapun. “Sangat
sukar untuk mengingkari adanya suatu kesimpulan bahwa penghapusan terhadap
pengikut misterius Yesus adalah dilakukan secara sengaja oleh penulis Injil”,
demikian menurut Dr. Hugh. J. Schonfield, salah seorang sarjana ahli Injil yang
terkemuka.
Ketika MARIA dari Magdalena tiba dikuburan, dia menemukan bahwa batu
tersebut telah digulingkan, dan kain pembungkus mayat tergeletak di dalam liang
kubur. Sekarang timbul pertanyaan dari kita:
Tanya 6:
“Mengapa batu itu
dipindahkan atau digulingkan?, dan mengapa kain pembungkus mayat tidak rusak?”
Jawab:
“Karena tidaklah
mungkin bagi setiap materi yang dapat dilihat dan diraba bias melewati batu
yang menutupinya. Dan badan kasar tersebut tidak mungkin dapat berjalan ke luar
dengan kain pembungkus yang menyelimutinya”.
Sedangkan untuk suatu
peristiwa peristiwa “kebangkitan”, tidak perlu untuk memindahkan batu atau
membuka kain pembungkus mayat, karena peristiwa kebangkitan adalah peristiwa
kehendak Yang Maha Kuasa; “TEMBOK BATU BUKAN HALANGAN, TEMBOK BESI BUKANLAH
SANGKAR”.
Sementara Maria yang malang itu sedang
meneliti kuburan, Yesus memperhatikannya dari jarak dekat. Ia dating bukan dari
surga, tetapi dari TERRA FIRMA, dari Ibu bumi. Kita harus ingat bahwa kuburan
ini dimiliki secara pribadi oleh “pengikut rahasianya”, Yusuf dari Arimatea
yang merupakan orang kaya, orang Yahudi yang berpengaruh.Dia memiliki sebuah
ruang kubur bawah tanah yang besar dan megah, terbuat dari batu yang menurut
“Jim Bishop” (seorang sarjana agama Kristen) mempunyai pangjang 7 kaki, tebal 5
kaki, dan kedalaman 15 kaki, dengan kisi-kisi didalamnya.Di sekeliling kuburan
milik “pengikut rahasia” ini terdapat taman dan kebun sayur-sayuran. Tidak
mungkin orang-orang Yahudi atau golongan lainnya mau menanam sayur-sayuran 5
mil jauhnya dari kota
kalau akhirnya hanya dimakan oleh domba dan kambing orang lain. Tentu saja,
pemilik taman harus melengkapi kebunnya dengan segala keperluan bagi para
pekerja, seperti pondokan untuk para penjaga dan tukang kebun yang menjaga dan
merawat kekayaannya. Mungkin juga dia mempunyai “rumah pondokan” di lingkungan tempat tersebut yang digunakan
untuk bersantai bersama keluarga pada hari libur.
Saat itu Yesus sedang
memperhatikan pengikut wanitanya yang pernah diselamatkannya dari tujuh syetan
(kerasukan syetan). Dia mendekatinya dan melihat wanita tersebut menangis.
KATA YESUS KEPADANYA:
“IBU MENGAPA ENGKAU MENANGIS? SIAPAKAH YANG ENGKAU CARI?” (YOHANES 20: 15).
Tanya 7:
“Apakah dia tidak
tahu?. Mengapa dia bertanya dengan pertanyaan yang bodoh?”
Jawab:
“Dia tahu mengapa
wanita itumenangis, dan dia tahu siapa yang dicari oleh wanita itu, dan dia
tidak menanyakan suatu pertanyaan yang kelihatannya bodoh. Sebenarnya dia
sedang menarik perhatian wanita tersebut, secara figurative tentu saja! Dia
tahu bahwa wanita itu sedang mencarinya di kuburan, dan tidak menemukannya
disana, lalu menangis karena kecewa. Dia juga tahu bahwa wanita itu tidak akan
dapat mengetahui melalui penyamarannya. Kelihatan walaupun dia telah melalui
berbagai macam cobaan yang berat, namun dia masih memiliki rasa humor dengan
menanyakan kepada wanita itu pertanyaan: “Ibu mengapa engkau menangis? Siapakah
yang ibu cari?”
“MARIA MENYANGKA
ORANG ITU ADALAH PENUNGGU (PENJAGA) TAMAN,
LALU BERKATA KEPADANYA”( YOHANES 20: 15).
Tanya 8:
“Mengapa Maria
menganggap Yesus sebagai penjaga taman? Apakah tubuh yang bangkit dari kubur
terlihat seperti penjaga taman?”
Jawab:
“Dapatkah anda
bayangkan suasana pada HARI KEBANGKITAN (KIAMAT), dimana para pembaca akan
dibuatnya terlihat seperti seorang “penjaga taman” , ayah mertua anda juga
dibuat seperti seorang “penjaga taman”, anak menantu anda dijadikannya seperti
“penjaga taman” dan istri tercinta anda akan menjadi bingung untuk menemukan
suaminya?!
Apakah ini masuk
akal? Tidak! Tubuh yang dibangkitkan kembali adalah anda sendiri! Setiap orang
akan segera mengenali anda. Yang dibangkitkan itu adalah anda yang sebenarnya
dan bukan jiplakan anda atau seperti “penjaga taman” Tidak peduli pada usia
atau pada kondisi bagaimana seseorang meninggal, setiap orang akan saling
mengenali satu sama lain. Lalu mengapa Maria menganggap Yesus sebagai seorang
“penjaga taman”?
Jawab:
“Karena Yesus sedang
menyamar sebagai seorang “penjaga taman”.
Tanya 9:
“Mengapa Yesus menyamar
sebagai “penjaga taman?”
Jawab:
“Karena dia takut kepada
orang-orang Yahudi”.
Tanya 10:
“Mengapa Yesus takut
terhadap orang-orang Yahudi?”
Jawab:
“Karena Yesus belum
MATI dan tidak dibangkitkan. Jika dia telah mati dan telah dibangkitkan, tak
ada alasan bagi Yesus untuk TAKUT.”
Tanya 11:
Mengapa?
Jawab:
“Karena tubuh yang
dibangkitkan kembali tidak mungkin dapat mati dua kali.”
Tanya 12:
“Siapa yang mengatakan
demikian?”
Jawab:
“Injil yang mengatakan
demikian;
“……MANUSIA
DITETAPKAN UNTUK MATI HANYA SATU KALI SAJA, DAN SESUDAH ITU DIHAKIMI”
(IBRANI 9: 27).
Pendapat bahwa tubuh
yang telah mengalami kebangkitan tidak dapat mati untuk kedua kalinya lebih
jauh didukung oleh perkataan Yesus sendiri mengenai peristiwa kebangkitan.
Beberapa orang
pemimpin Yahudi mendatangi Yesus dan bertanya dengan pertanyaan yang sukar
serta aneh yang merupakan taktik mereka untuk mengusirnya. Mereka mengatakan
bahwa ada seorang wanita yang memiliki tujuh suami (tujuh bersaudara) secara
bergiliran.
“SIAPAKAH DI
ANTARA KETUJUH ORANG ITU YANG MENJADI SUAMI PEREMPUAN ITU PADA HARI
KEBANGKITAN?” (MATIUS 22: 28).
Yesus menjawabnya dengan jawaban yang
singkat menerangkan kepada kita bahwa pada waktu kebangkitan orang tidak kawin
dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Adapun mengenai
jiwa yang telah dibangkitkan dijelaskan: “SEBAB MEREKA TIDAK DAPAT MATI LAGI;
MEREKA SAMA SEPERTI MALAIKAT-MALAIKAT DAN MEREKA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH, KARENA
MEREKA TELAH DIBANGKITKAN” (LUKAS 20: 36).
“SEBAB MEREKA TIDAK
DAPAT MATI LAGI” mereka akan kekal. Oleh karena itu tidak perlu merasa takut.
Mereka tidak akan dibuat mati untuk kedua kalinya. Tak ada lagi rasa lapar dan
haus. Tidak ada lagi rasa lelah atau bahaya pisik. Karena tubuh yang telah
mengalami kebangkitan akan disucikan, mereka akan menjelma menjadi RUH YANG
SUCI.
Maria Magdalena tidak mencari Yesus yang
sudah mati (ruh). Dia menganggap Yesus yang sedang menyamar adalah benar
seorang “penjaga taman”, ia berkata:
“TUAN JIKALAU TUAN YANG MENGAMBIL
DIA, KATAKANLAH KEPADAKU DI MANA TUAN LETAKKAN DIA…..”
(YOHANES 20: 15).
Perhatikan; Maria mencari Yesus, bukan
mencari tubuh yang telah mati atau mayat. Selanjutnya, Maria ingin tahu di mana
mereka MELETAKKANNYA (menyembunyikannya), bukan di mana mereka MENGUBURKANNYA.
Sehingga “AKU DAPAT MENGAMBILNYA” (Yohanes 20: 15).
Seandainya Yesus sudah mati dan telah
dikubur, karena ternyata Maria mencarinya dikuburnya yang terbukti batu yang
ada diatasnya telah berpindah;
Tanya 13:
“Apa yang akan
dilakukan Maryam terhadap mayat yang sudah busuk? Maria ingin meletakkannya
dibawah tempat tidurnya? Aneh! Maria ingin membalsemnya? Tak masuk akal! Maria
ingin menguburnya? Jika benar begitu, siapa yang menggali kuburnya?
Jawab:
“Tidak!…Tidak! MARIA
INGIN MEMBAWANYA PERGI”.
Tanya 14:
“Bagaimana bisa Maria
mengangkat mayat sendiri?”
Jawab:
“Dia tidak berpikir
mengenai tubuh yang telah mati. Maria mencari Yesus yang masih hidup. Dia
bukanlah seorang wanita super dari buku komik Amerika, yang dengan mudah dapat
mengangkat mayat yang kurang lebih beratnya 160 pon, dibalut dengan “100 PON
BERAT CAMPURAN MINYAK MUR DAN MINYAK GAHARU”
(Yohanes 19:39) yang berarti jumlah keseluruhannya adalah 260 pon. Maria tidak
mungkin membawa parsel yang rusak ini seperti membawa seikat sedotan yang tentu
saja bias diseret. Bahkan jika dia dapat membawanya, Maria tidak dapat
menguburkannya atau barangkali ingin membuangnya seperti membuang tumpukan
sampah. Namun membuang dan mengubur adalah dua hal yang sangat berbeda. Dia
sedang mencari Yesus yang benar-benar hidup, seorang Yesus yang dapat dipegang
dengan tangannya, dapat diajaknya pulang untuk beristirahat, bersantai dan
dipulihkan kesehatannya, “SEHINGGA AKU DAPAT MEMBAWANYA PERGI!”.
Lelucon bahwa Yesus
sedang bercanda dengan Maria adalah pendapat yang terlalu jauh. Selama berlangsungnya
percakapan antara Maria dan Yesus, Maria sama sekali tidak menyangka bahwa dia
bercakap-cakap dengan Yesus. Dia tidak berhasil melihat sosok Yesus melalui
penyamarannya sebagai seorang “penjaga taman”, penyamaran yang sangat
sempurnah. Kalaulah Maria dari Magdalena yang begitu dekat dan akrab dengan
Yesus tidak dapat mengenalinya, apalagi orang-orang Yahudi yang memusuhinya,
pasti lebih sulit mengenali Yesus, inilah yang menjadi tujuan penyamaran Yesus,
yaitu menghindari orang-orang Yahudi yang jadi musuhnya. Yesus pasti tertawa
dalam hati. Yesus tak dapat menahannya lebih lama. “MARIA!” Yesus berkata.
Hanya satu kata, tetapi itu cukuplah sudah. Satu kata “Maria” ini telah menjawab
semuanya. Dengan satu kata itu, Maria dapat mengenali Yesus. Setiap orang
memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dalam memanggil orang yang dekat atau
orang yang dikasihinya. Tidak hanya dari suara saja, tetapi juga dari cara
mengucapkan namanya yang membuat Maria memberi reaksi: “Tuan” “Tuan”! Maria
lalu seketika maju ke depan memeluk Yesus, memberikan hormatnya.
Umat Islam, jika
bertemu dengan orang-orang terhormat, atau orang-orang tua yang dihormati atau
orang-orang yang saleh, mereka memegang tangan kanan orang-orang tersebut dan
menciumnya. Orang-orang Perancis saling mencium pipi untuk menunjukkan rasa
saling menghormati, dan orang-orang Arab mencium leher. Maria sebagai seorang
wanita Yahudi seharusnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh
orang-orang Islam dalam situasi dan kondisi yang serupa.
Ketika Maria akan
memeluk Yesus, Yesus mundur satu langkah sambil berkata: “JANGAN SENTUH AKU”
(Yohanes 20: 17)
Tanya 15:
“Saya bertanya:
Mengapa tidak?” Apakah Yesus itu aliran listrik atau sebuah dynamo, yang jika
disentuh oleh Maria, maka dia akan tersengat?”
Jawab:
“Tidak! Jangan sentuh
saya, karena sentuhan itu akan menyakitkan. Walaupun Yesus tidak memberikan
tanda apapun dari phisiknya yang sakit atau cidera yang dideritanya, namun rasa
sakitnya akan sangat terasa apabila dia mengijinkan Maria untuk menyentuhnya
sekarang walaupun dengan rasa cinta dan kasih sayang. Dapatkan alasan lain
dikembangkan untuk “JANGAN SENTUH AKU” ini?
Ternyata Yesus
melanjutkan ucapannya: SEBAB AKU BELUM PERGI KEPADA BAPA. TETAPI KATAKANLAH
KEPADA MEREKA BAHWA KAU SEKARANG AKAN PERGI KEPADA BAPAKKU DAN BAPAMU. KEPADA
ALLAHKU DAN ALLAHMU (Yohanes 20: 17).
Tanya 16:
“Apakah Maria buta?
Tidak dapatkah Maria melihat lelaki yang diajaknya berbicara yang berdiri di
dekatnnya? Apakah masuk akal ketika Yesus berkata: “DIA TIDAK NAIK KE ATAS”,
ketika dia TURUN di sini.
Jawab:
“Apa yang akan
dikatakan Yesus kepada Maria dalam begitu banyak kata-kata adalah “DIA TIDAK
DIBANGKITKAN DARI KEMATIANNYA”, karena dalam bahasa informal atau idiom Yahudi
untuk “SEBAB AKU BELUM PERGI KEPADA BAPA” adalah bermakna: “SAYA BELUM MATI”.
Adalah suatu
kenyataan sejarah yang menyedihkan bahwa walaupun kitab Injil umat Kristen
adalah buku Timur, penuh dengan perumpamaan-perumpamaan Timur, seperti: “BIARLAH
ORANG-ORANG MATI MENGUBURKAN ORANG-ORANG MATI MEREKA” (Matius 8: 22) atau
“SEKALIPUN TIDAK MENDENGAR” (Matius13: 13), semua komentator Injil datang dari
Barat. Dunia Barat membuat kitab Yahudi yang ditulis oleh bangsa Yahudi dan
diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi melalui kacamata Yunani dan Barat. Sebuah
buku Timur seharusnya dibaca sesuai dengan orang-orang Timur agar mudah membaca
dan memahaminya. Dengan demikian semua persoalan akan dapat diselesaikan.
Kesulitan yang ada
tidak hanya terletak pada bagaimana memahami dengan benar arti dari “ungkapan
bahasa” orang-orang Yahudi, tetapi di dalam masyarakat Kristen yang walaupun
telah meyakini bahwa kelompok umat Kristen terdiri dari berbagai ras dan
bahasa, namun kalimat-kalimatnya yang tertera tidak dapat dimengerti dan tidak
sesuai atau berlawanan dengan arti yang tersurat (konotasi literal). Saya akan
memberikan contoh dari penyimpangan ini pada buku berjudul “KEBANGKITAN ATAU
KESADARAN?” Di dalam buku kecil itu saya juga akan berusaha memecahkan masalah
seperti; mengapa seorang wanita Maria Magdalena tidak takut ketika dia
mengenali Yesus yang menyamar?, juga mengenai 10 orang pemberani (Pengikut
Yesus) yang diubah menjadi batu dalam pengenalan “tuan mereka” di “ruang atas”
itu, setelah Yesus mengatakan tentang kesengsaraannya.
JAWABAN
YANG SEDERHANA
Seperti halnya dengan
pertanyaan pada buku kecil ini “SIAPA YANG MEMINDAHKAN BATU?” jawaban yang
sangat sederhana dan sangat alami adalah bahwa seseorang akan bingung untuk
mengerti bagaimana permasalahan ini. Itulah sebabnya maka hal ini akan selalu
dihindari oleh para sarjana Kristen yang ternama.
Sebenarnya jawaban untuk pertanyaan “SIAPA YANG MENGGULINGKAN BATU KE
SUATU TEMPAT?” sebagai jawaban untuk judul dari buku ini adalah; “….DIA (YUSUF
DARI ARIMATEA) MENGGULINGKAN SEBUAH BATU DI PINTU ITU” (Markus 15: 46), Di sini
Santa Markus menguatkan kata demi kata dari Santa Matius yang pada bab 27 dan
ayat 60 mengatakan bahwa….”DIA (YUSUF DARI ARIMATEA) MENGGULINGKAN SEBUAH BATU BESAR
KE PINTU KUBUR ITU, PERGILAH DIA” (Matius 27: 60). Apabila pria ini seorang
diri dapat memindahkan batu seperti yang disebutkan oleh Matius dan Markus,
lalu ijinkanlah saya untuk bermurah hati menambahkan sebuah nama dari ‘pengikut
rahasia’ Yesus yang setia, yaitu: NIKODEMUS dan YUSUF DARI ARIMATEA adalah dua
orang pengikut setia Yesus yang tidak pernah meninggalkan tuannya dalam segala
kesusahan. Dua orang inilah yang memberikan upacara kematian Yahudi (?), dan
membubuhi kain pembungkus mayat dengan “MINYAK MUR DAN MINYAK GAHARU”, dan
kemudian memindahkan batu dari tempatnya. Jika memang begitu; maka mereka
adalah dua sahabat sejati yang bersama-sama MEMINDAHKAN BATU, dan mengambil
tuan mereka yang tak sadarkan diri setelah malam tiba, pada hari Jum’at malam
yang sama itu untuk di pindahkan ke tempat terdekat yang lebih layak guna
mengobati Yesus. Terlihatlah bahkan dari narasi Injil bahwa Yesus dalam keadaan
HIDUP! Dia lolos dari kematian, sebagaimana yang telah dikatakannya.
“KATA YESUS KEPADANYA: IBU, MENGAPA
ENGKAU MENANGIS? SIAPA YANG ENGKAU CARI?” MARIA MENYANGKA ORANG ITU ADALAH
PENUNGGU TAMAN, LALU BERKATA KEPADANYA: “TUAN JIKALAU TUAN YANG MENGAMBIL DIA,
KATAKANLAH KEPADAKU, DI MANA TUAN MELETAKKAN DIA, SUPAYA AKU DAPAT
MENGAMBILNYA”. KATA YESUS KEPADANYA: “MARIA!” MARIA BERPALING DAN BERKATA
KEPADANYA DALAM BAHASA IBRANI: “RABUNI!” ARTINYA GURU. KATA YESUS KEPADANYA:
“JANGANLAH ENGKAU MEMEGANG AKU, SEBAB AKU BELUM PERGI KEPADA BAPAK, TETAPI
PERGILAH KEPADA SAUDARA-SAUDARAKU DAN KATAKANLAH KEPADA MEREKA, BAHWA SEKARANG
AKU AKAN PERGI KEPADA BAPA-KU DAN BAPAMU, KEPADA ALLAHKU DAN ALLAHMU”. (YOHANES
20: 15 – 17).
CATATAN
PENTING
Umat Islam yang
membaca buku ini serta buku-buku mengenai ajaran Kristen lainnya mungkin bertanya-tanya,
“APAKAH KITA SEBAGAI ORANG ISLAM MEMBUTUHKAN INJIL UNTUK MENCARI KEBENARAN AKAN
TUHAN?”
Jawabannya adalah TENTU SAJA TIDAK
PERLU.
Posisi umat Islam
sangat jelas:
Dosa tidak diwariskan (tidak ada dosa waris).
Ajaran/doktrin Trinitas adalah suatu kebohongan.
Yesus bukan Tuhan, ia hanya seorang utusan Tuhan.
Tuhan tidak pernah beranak atau diperanakkan.
Yesus (nabi Isa) tidak mati dibunuh, dan tidak pernah disalib.
ISLAM
MENOLAK DOSA WARIS
- Manusia menanggung dosanya sendiri.
Firman Allah Ta’ala;
“Dan takutlah kamu
kepada suatu hari diwaktu seseorang tidak dapat menggantikan orang lain
sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan dari padanya dan tidak akan
memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan
ditolong”. (QS. Al-Baqoroh: 123).
“Barangsiapa yang
mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan)
dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisaa’: 111).
“Katakanlah: “Apakah
aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala
sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali
kepada dirinya sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali,…”.(QS. Al-An’aam: 164).
ISLAM
MENOLAK DOKTRIN TRINITAS
Firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya
kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari
yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.
Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakana itu, pasti orang-orang
yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (QS. Al Maa-dah: 73).
ISLAM
MENOLAK KETUHANAN YESUS
Firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
(Yesus) putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. AL Maa-dah: 72).
“Dan (ingatlah)
ketika Allah berfirman: “Hai ‘Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?”. ‘Isa
menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan
hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau
telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
perkara yang ghaib-ghaib”. (QS. Al
Maa-idah: 116).
ISLAM
MENOLAK YESUS SEBAGAI ANAK TUHAN
Firman Allah Ta’ala:
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani)
berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Sesungguhnya kamu
telah mendatangkan suatu perkara yang sangat munkar, hampir-hampir langit pecah
karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka
mengatakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Allah
Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
(kembali) kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hambah”. (QS. Maryam: 88 – 93).
Firman Allah;
1.
Katakanlah: “Dia lah Allah Yang Maha Esa
2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung (berharap, memohon, menyembah)
kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
4.
Dan tidak ada seorang (sesuatu) apapun yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlash: 1 – 4).
YESUS
TIDAK DIBUNUH DAN TIDAK DISALIB
Firman Allah Ta’ala:
“Dan karena ucapan
mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul
Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa,
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah ‘Isa”. (QS. An-Nisaa’: 157).
----------
YESUS
BUKAN TUHAN
Seorang lelaki
dari Benoni, juga umumnya para pakar Teologi memberikan dua alasan untuk
membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan.
Pertama: “Jika
kita mengatakan bahwa Yesus adalah malaikat (atau bahkan Tuhan itu sendiri),
kita tidak mendaulatnya sebagai seorang ayah! Dia adalah seseorang dengan
seorang Ayah dan oleh sebab itu DIA MEMILIKI SIFAT YANG SAMA DENGAN AYAHNYA”.
Kedua: “DALAM
SEGALA HAL DIA SAMA SEPERTI SANG AYAH, NAMUN DIA BUKAN SANG AYAH ITU SENDIRI”.
Singkatnya, Yesus
adalah Tuhan karena DIA MEMILIKI PERSAMAAN SIFAT DENGAN TUHAN dan DIA DALAM
SEGALA HAL MEMPUNYAI PERSAMAAN DENGAN TUHAN. Dua alasan yang diberikan pakar
Teologi untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, adalah sangat lemah untuk
mendukung pendapat mereka yang keliru tersebut.
Beberapa kutipan dari
ayat-ayat Injil yang beredar dan diakui oleh dunia Kristen berikut ini
membuktikan bahwa Yesus TIDAK MEMILIKI PERSAMAAN SIFAT DENGAN TUHAN dan juga
TIDAK MEMPUNYAI PERSAMAAN DENGAN TUHAN DALAM SEGALA HAL. Oleh karena itu,
walau bagaimanapun Yesus tidak dapat dikatakan sebagai Tuhan. Kami langsung
mengutip ayat-ayat tersebut dari Injil tanpa komentar, karena kalimat-kalimat
yang tertera didalam ayat-ayat Injil tersebut, sangat jelas menolak keberadaan
Yesus sebagai Tuhan. Mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, tidak hanya merupakan
suatu penghinaan terhadap kebenaran Tuhan, tetapi juga penghinaan terhadap
tatanan yang paling mendasar dan akal serta nalar manusia.
Catatan:
Kecuali apabila yang
disebutkan merupakan kutipan dari Injil maka ditulis berdasarkan Injil yang
diterbitkan secara sah. Adapun di dalam judul dan sub-judul, kami mengganti
kata Yesus dengan Tuhan dalam rangka untuk menunjukkan betapa lemahnya pendapat
dari lelaki Benoni juga pakar Teologi tentang YESUS ADALAH TUHAN.
KELAHIRAN
“TUHAN”
“Tuhan” diciptakan dari benih Daud
“Tentang anak-Nya, yang menurut
daging diperanakkan dari keturunan Daud”. (Roma 1: 3).
“Tuhan” adalah keturunan dari Daud
“Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu,
bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan
mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya”. (Kisah Para Rasul 2: 30).
Silsilah “Tuhan”
“Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”. (Matius 1: 1).
Jenis kelamin “Tuhan”
“Dan ketika genap delapan hari dan ia
harus disunatkan, ia diberi nama Yesus”. (Lukas 2: 21).
Bagaimana Maria mengandung dan melahirkan “Tuhan”
“Ketika mereka di situ tibalah
waktunya bagi Maria untuk bersalin”. (Lukas 2: 6)
Hal ini menunjukkan
bahwa Maria mengalami hal yang sama dengan wanita lain saat mengandung, artinya
tidak mengalami hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan seorang ibu yang hamil.
Ia tetap merasakan sakit saat melahirkan, ia harus menyusui, dan seterusnya.
“Ia sedang mengandung dan dalam keluhan
dan penderitaan hendak melahirkan dia berteriak kesakitan”. (Wahyu 12: 2).
“Tuhan” menyusu pada payudara/susu seorang wanita
“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah
seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya:
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah
menyusui Engkau." (Lukas 11: 27).
Desa tempat asal kelahiran “Tuhan”
“Sesudah Yesus
dilahirkan di Bethlehem
di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes”. (Matius 2: 1).
Mata pencaharian “Tuhan”
“Bukankah Yesus adalah tukang kayu?”
(Markus 6: 3).
“Bukankah ia anak tukang kayu?” (Markus
13: 55)
Alat transportasi “Tuhan”
“Lihat rajamu datang kepadamu, ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai”. (Matius 21: 5).
“Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu ia naik ke atasnya”. (Yohanes 12: 14).
Makan dan minum “Tuhan”
“Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan
dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum,
sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh
perbuatannya." (Matius 11: 19, dan Lukas 7: 34).
Kemiskinan “Tuhan”
“Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Matius 8: 20)
Harta milik “Tuhan” yang tak seberapa
“Sepatu Yesus” (Lukas 3: 16).
“Pakaian”
dan “Jubah Yesus” (Yohanes 19: 23).
“Tuhan” adalah seorang Yahudi yang saleh
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih
gelap, ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat sunyi dan berdo’a di sana”. (Markus 1: 35).
“Tuhan” adalah subjek yang penuh pengabdian
Yesus adalah seorang
warganegara yang baik; dia mengabdi/loyal kepada Kaisar. Dia berkata: “Gambar
dan tulisan Kaisar”. Lalu kata Yesus kepada mereka;
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib
kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah”. (Matius 22: 21).
“Dia
membayar pajak secara teratur”. (Matius 17: 24 – 27).
KELUARGA
“TUHAN”
“Tuhan” adalah anak dari Yusuf
“Filipus bertemu dengan Natanael dan
berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam
kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari
Nazaret." (Yohanes 1: 45).
Para saudara lelaki dan
saudara ipar “Tuhan”
(54)”Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus
mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan
berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan
mujizat-mujizat itu?
(55)”Bukankah Ia
ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya:
Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(56)”Dan bukankah saudara-saudara-Nya
perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu?". (Matius 13: 54 – 56).
PERKEMBANGAN
“TUHAN”
Perkembangan spiritual “Tuhan”
“Anak itu bertambah besar dan menjadi
kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah kepadanya”. (Lukas 2: 40).
Perkembangan mental, phisik dan moral “Tuhan”
“Dan Yesus makin bertambah besar dan
bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. (Lukas
2: 52).
“Tuhan” berusia 12 tahun ketika orang tuanya mengajaknya ke
Yerusalem
”Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi
ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun
pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu” (Lukas
2: 41 – 42).
“Tuhan” yang lemah
“Yesus berkata: “Aku tidak dapat berbuat
apa-apa dari diriku sendiri”. (Yohanes 5: 30).
“Tuhan” tidak memiliki pengetahuan tentang waktu
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak
seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak,
hanya Bapa saja." (Markus 13: 32).
“Tuhan” tidak tahu tentang musim
(12)”Keesokan harinya sesudah Yesus dan
kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
(13)"Dan dari jauh Ia melihat pohon
ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat
apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa
selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara”. (Markus 11: 12 –
13).
“Tuhan” tidak terpelajar
”Waktu pesta itu sedang berlangsung,
Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah orang-orang
Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian
tanpa belajar!". (Yohanes 7: 14 – 15).
“Tuhan” belajar dari pengalaman
“Dan sekalipun ia adalah anak, ia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya”. (Ibrani 5: 8).
MUSUH-MUSUH
“TUHAN”
Godaan setan terhadap “Tuhan” selama 40 hari
(12)”Segera sesudah itu Roh memimpin
Dia ke padang
gurun.
(13)”Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari
lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana
di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia”.
(Markus 1: 12 – 13).
Iblis menggoda “Tuhan” secara terus menerus
“Sesudah Iblis mengakhiri semua
pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik”. (Lukas
4: 13).
Sama halnya dengan orang-orang yang berdosa, “Tuhan” diberi cobaan
dalam segala hal
“Sebaliknya (dia) sama dengan kita, ia
telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”. (Ibrani 4: 15).
Tuhan yang sebenarnya, tidak dapat digoda dan dicoba oleh Iblis
atau setan
“Allah tidak dapat dicobai oleh yang
jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun”. (Yakobus 1: 13).
Hanya selain Tuhan-lah yang digoda dan dicoba oleh hal yang jahat
“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat oleh-nya”. (Yakobus 1:
14).
MISI
“TUHAN”
Pengakuan dan penyesalan “Tuhan”
“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke
Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya”. (Matius 3: 13).
“Lalu sambil mengaku dosanya mereka
dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan”. (Matius 3: 6).
“Dan
pengakuan dosa”. (Matius 3: 11).
“Tuhan” tidak datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa
”Ketika Ia sendirian,
pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang
perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan
Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti, SUPAYA MEREKA JANGAN BERBALIK DAN MENDAPAT
AMPUN." (Markus 4: 10 – 12).
GOLONGAN
“TUHAN”
“Tuhan” berasal dari suku Yahudi (Bani Israel)
“Singa dari suku Yehuda”. (Wahyu 5:
5).
“Tuhan” hanya diutus kepada orang yang berasal dari suku Yahuda
(Bani Israel)
“Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang sesat dari umat Israel”. (Matius 15: 24).
Diskriminasi rasial dari “Tuhan”
”Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus
dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa
lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel”.
(Matius 10: 5 – 6).
Menurut “Tuhan” orang-orang selain Yahudi adalah Anjing
“Tetapi
Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (Matius 15: 26).
Kerajaan “Tuhan”
“Dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Lukas
1: 33).
Gelar “Tuhan”
“Raja umat Yahudi”. (Matius 2: 2).
“Raja
bangsa Israel”.
(Yohanes1: 49, 12: 13).
“TUHAN” TIDAK
SAMA DENGAN TUHAN
“Tuhan” yang lapar
“Dan setelah berpuasa empat puluh hari
dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus”. (Matius 4: 2).
“Pada
pagi-pagi hari dalam perjalanannya kembali ke kota, Yesus merasa lapar”. (Matius 21: 18).
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan
kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar”. (Markus 11:
12).
“Tuhan” merasakan haus
“Dia berkata: “Saya haus”. (Yohanes
19: 28).
“Tuhan” tidur
“Dia tertidur”. (Matius 8: 24).
“Dia
jatuh tertidur”. (Lukas 8: 23).
“Pada
waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam”. (Markus 4: 38).
“Tuhan” yang lelah
“Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu ia duduk di pinggir sumur itu”. (Yohanes 4: 6).
“Tuhan” yang masygul hatinya
“Maka masygullah hati nya”. (Yohanes
11: 33).
“Maka
masygul pulalah hati Yesus, lalu ia pergi kekubur itu”. (Yohanes 11: 38).
“Tuhan” menangis
“Maka menangislah Yesus”. (Yohanes
11: 35).
“Tuhan” yang bersedih
“Maka mulailah ia merasa sedih dan
gentar”. (Matius 26: 37).
“Lalu
katanya kepada mereka: “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya”.
(Matius 26: 38).
“Tuhan” yang takut dan gentar
“Ia sangat takut dan gentar”. (Markus
14: 33).
“Tuhan” yang lemah
“Maka seorang malaikat dari langit
menampakkan diri kepada-nya untuk memberi kekuatan kepada-nya”. (Lukas 22:
43).
“TUHAN”
YANG KERAS HATI
“Tuhan” berbuat kekerasan
“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan
mulailah ia mengusir semua pedagang di situ”.(Lukas 19: 45)
(13)”Ketika
hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
(14)”Dalam Bait Suci didapati-Nya
pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang
duduk di situ.
(15)”Ia
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya”.
(Yohanes 2: 13 – 15).
“Tuhan” perang
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai,
melainkan pedang”. (Matius 10: 34).
“Tuhan” yang agresif
“Jawab mereka: "Suatu pun
tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang
mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai
bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan
membeli pedang”. (Lukas 22: 36).
“TUHAN”
DALAM PELARIAN
“Tuhan” takut dibunuh
“Sesudah itu Yesus berjalan keliling
Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk
membunuh-Nya”. (Yohanes 7: 1).
“Tuhan” berjalan dengan rasa takut terhadap umat Yahudi
(53)”Mulai dari hari itu mereka sepakat
untuk membunuh Dia.
(54)”Karena itu Yesus tidak tampil lagi
di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah
dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal
bersama-sama murid-murid-Nya”. (Yohanes 11: 53 – 54).
“Tuhan” berusaha melarikan diri
“Sekali lagi mereka mencoba menangkap
Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka”. (Yohanes 10: 39).
“Tuhan” menghilang dan melarikan diri
“Lalu mereka mengambil batu untuk
melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah”.(Yohanes
8: 59)
PENANGKAPAN
“TUHAN”
Seorang sahabat membocorkan tempat persembunyian “Tuhan”
(2) ”Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu
juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
(3)”Maka datanglah Yudas juga ke situ
dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan
senjata”. (Yohanes 18: 2 – 3).
“Tuhan” ditangkap, diikat, dan diarak
(12)
”Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang
Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.
(13)”Lalu mereka membawa-Nya mula-mula
kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi
Imam Besar”. (Yohanes 18: 12 – 13).
“Tuhan” dikhianati
(63)”Dan orang-orang yang menahan Yesus,
mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya.
(64)”Mereka menutupi muka-Nya dan
bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?". (Lukas
22: 63 – 64).
“Lalu mereka meludahi muka-Nya dan
meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia”. (Matius 26: 67).
“Tuhan” yang tak dapat mempertahankan diri
“Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang
penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah
jawab-Mu kepada Imam Besar?". (Yohanes 18: 22).
“Tuhan” dihukum mati
“Lalu dengan suara bulat mereka
memutuskan, bahwa dia harus dihukum mati”. (Markus 14: 64).
“Mereka
menjawab dan berkata: “Ia harus dihukum mati”. (Matius 26: 66).
“Tuhan” yang diam dan mudah dihalau
“……Seperti seekor domba Ia dibawa ke
pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting
bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya”. (Kisah Para Rasul 8: 32).
AKHIR
KEHIDUPAN “TUHAN”
“Tuhan” yang sekarat
“Lalu berserulah Yesus dengan suara
nyaring dan menyerahkan nyawanya”. (Markus 15: 37).
“Tuhan” yang harus mati dan tak berdaya
“Kristus mati”. (Roma 5: 6).
“Dia
telah meninggal”. (Yohanes 19: 33).
Jenazah “Tuhan”
“Ia pergi menghadap Pilatus
dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan
untuk menyerahkannya kepadanya”. (Matius 27: 58).
Penutup jenazah “Tuhan”
“Dan Yusuf pun mengambil mayat itu,
mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih”. (Matius 27: 59).
Pengakuan kepala pasukan kepada Allah, bahwa Yesus adalah orang
benar bukan “Tuhan”
“Ketika kepala pasukan melihat
apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah
orang benar!". (Lukas 23: 47).
----------
PENUTUP
Menurut lelaki dari
Benoni yang mengaku dirinya sebagai utusan Yesus Kristus ini, Yesus adalah
Tuhan karena: (1). “DIA MEMILIKI SIFAT YANG SAMA DENGAN TUHAN” dan (2). “DIA
DALAM SEGALA HAL MEMILIKI PERSAMAAN DENGAN TUHAN”. Tetapi menurut
kutipan-kutipan dari Injil diatas, kita dapat membuktikan bahwa YESUS TIDAK
MEMILIKI SIFAT YANG SAMA DENGAN TUHAN dan YESUS DALAM SEGALA HAL TIDAK SAMA
DENGAN TUHAN. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus sama sekali bukan Tuhan! Tanggung
jawab untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan terletak pada orang Kristen
ini. Baik dia (umat Kristen umumnya) harus membuktikan bahwa Yesus adalah
Tuhan, atau dia (umat Kristen umumnya) harus menerima kenyataan bahwa dia adalah seorang Politheisme (percaya kepada
Tuhan yang banyak). SEMUA TIPU DAYA DAN KEAHLIANNYA DALAM MEMAINKAN KATA-KATA,
DIA TIDAK AKAN PERNAH MAMPU UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS ADALAH TUHAN!!
Dia lelaki dari
Benoni dan para pemuka agama Kristen, tidak akan pernah berhasil meyakinkan
umat Islam.
Bagi umat Islam Yesus
adalah seorang manusia yang istimewa dan merupakan Rasul Allah yang diutus
kepada Bani Israel untuk menyampaikan berita baik/kabar gembira (Injil) bahwa
akan datangnya KERAJAAN ALLAH, yang kerasulannya akan disempurnakan dengan
diutusnya Rasul yang terakhir, MUHAMMAD SAW.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.